38
4.1.2 Perhitungan Tebal Perkerasan Lentur
Penentuan angka ekivalen dihitung berdasarkan tabel angka ekivalen dengan setiap nilai golongan kendaraan sebagai berikut :
1. Kendaraan ringan 1 + 1
= 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
2. Kendaraan Bus 3 + 6
= 0,0183 + 0,2923 = 0,3106 3.
Kendaraan Berat Menengah 5 + 8 = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648 4.
Kendaraan Truck Trailer 6+20tandem = 0,2923 + 3,3100 = 3,6023 5.
Kendaraan Truck 3 As 7+8+27tandem = 0,5415+0,9238+12,600 =14,1509 Beban lalu lintas sesuai AASHTO 1993 dinyatakan dalam repetisi lintas sumbu
standar selama umur rencana W
18
, dimana untuk menghitung besarnya repetisi beban lalu lintas selama umur rencana.
W
18
= ∑ LHR
i
x E
i
x D
A
x D
L
x 365 x N ;
Dimana : W
18
= repetisi beban lalu lintas selama umur rencana LHR = Lalu lintas harian rata – rata
E = Angka ekivalen jenis kendaraan D
A
= faktor distribusi arah, untuk satu arah = 1 D
L
= faktor distribusi lajur, untuk kendaraan ringan = 0,3 kendaraan berat = 0,45
N = faktor umur rencana W
18
LV = 26016 x 0,0004 x 0,5 x 0,3 x 365 x 20 = 11395
W
18
MHV = 4109 x 0,3106 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 2096249
W
18
LB = 7224 x 1,0648 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 12634299
39 W
18
LT = 6764 x 14,1509 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 157214659
W
18
HV = 1628 x 3,6023 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 9632514
W
18
MC = 1564635 x 0,0002 x 0,5 x 0,3 x 365 x 20 = 342655
Jadi total W
18
= 181931771
1. Mencari harga SN Structural Number
Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam mencari SN adalah : -
Tingkat realibilitas R yang digunakan 90, maka faktor regional FR = 3,77 dan untuk So = 0,35 sesuai dengan AASHTO.
- Nilai modulus material lapisan perkerasan yang direncanakan dalah
sebagai berikut : -
Modulus elastisitas aspal beton E
AC
= 400000 psi -
Pada pondasi atas menggunakan CBR 100 M
R
base = 1500 x 100 = 150000 psi -
Pada pondasi bawah menggunakan bahan sirtu dengan CBR 60 M
R
sub base = 1500 x 60 = 75000 psi -
Pada tanah dasar yang diperoleh M
R
sub grade = 1500 x 2,43 = 3645 psi -
Serviceability IP = IP0 - Ipt – Ipswell = 4 - 2,5 – 0,27 = 1,23
40 2.
AASHTO menentukan nilai ‘terminal serviceability’ pt terendah yang bisa ditoleransi, pada akhir periode penghamparan ulang :
- Untuk jalan arteri : pt = 2,5
- Sedangkan untuk jalan lalu lintas lebih rendah = 2,0
Cara mencari harga SN ITP sebenarnya untuk tabel perkerasan adalah melalui tahap – tahap sebagai berikut ;
- Ditetapkan dahulu harga SN, kemudian dengan faktor ekivalen AASHTO
disesuaikan dengan kendaraan, jumlah gandar, dan pt dicari harga E yang sesuai dengan gandar.
- Kemudian dihitung sampai didapatkan perkiraan jumlah gandar selama umur
rencana W
18
. -
Dengan menggunakan nomogram AASHTO dicari harga SN sebenarnya yaitu dengan memasukkan faktor – faktor yang telah ditentukan.
- Apabila harga SN yang dicari dengan nomogram tidak mendekati dengan
harga SN asumsi akan kembali ke tahap permulaan yaitu dengan mengasumsikan SN baru.
- Dengan tahap- tahap diatas dicari dengan harga SN yang sebenarnya, begitu
seterusnya sampai harga SN asumsi sama atau mendekati harga SN sebenarnya.
41 Dari tahapan – tahapan diatas diperoleh hasil sebagai berikut ;
1. Untuk lapisan pondasi bawah.
Ditetapkan pt = 2,5 ; SN = 5 dan angka ekivalen beban sumbu E masing – masing jenis kendaraan dicari dengan cara sebagai berikut :
Kendaraan ringan 1 + 1
= 0,0003 + 0,0003 = 0,0006
Kendaraan Bus 3 + 6 = 0,035 + 0,25 = 0,285
Kendaraan Berat Menengah 5 + 8 = 0,12 + 0,93
= 1,05
Kendaraan Truck Trailer 6+20tandem = 0,25 + 2,170 = 2,42
Kendaraan Truck 3 As 7+8+27 tandem = 0,5415+0,93+12,000 =13,4715
Dari angka ekivalen diatas, kemudian dihitung lintas ekivalen kumulatif pada jalur rencana W
18
dengan menggunakan rumus AASHTO 1993 : W
18
= ∑ LHR
i
x E
i
x D
A
x D
L
x 365 x N ; W
18
LV = 26016 x 0,0006 x 0,5 x 0,3 x 365 x 20
= 17092 W
18
MHV = 4109 x 0,285 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20
= 1923474 W
18
LB = 7224 x 1,05 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20
= 12459 W
18
LT = 6764 x 13,4715 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 149666614
W
18
HV = 1628 x 2,42 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20
= 6471055 W
18
MC = 1564635 x 0,0003 x 0,5 x 0,3 x 365 x 20 = 513983
Jadi total W
18
= 158604677
42 Karena data yang dihitung adalah kendaraan hari 2 arah maka faktor distribusi
arah D
D
adalah 0,5. Sedangkan untuk jalan 2 lajur pada masing-masing arah, maka faktor distribusi lajur D
L
adalah 0,50. Maka jumlah komulatif dua arah ESAL 18 kip adalah :
W
18
= D
D
x D
L
x W
18
= 0,5 x 0,5 x 158604677 = 39651169,25 ESAL’s MR = 3645 psi,
IP = 1,23, tingkat reliabilitas Ro = 90, simpangan baku So = 0,35 didapatkan SN sebenarnya subgrade = 7,59 SN asumsi = 5 maka
dicoba terus menerus seperti perhitungan diatas sampai hasil SN sebenarnya mendekati SN asumsi. Dari beberapa perhitungan maka didapatkan SN asumsi =
6 maka didapatkan SN3 sebenarnya = 6,25 2.
Untuk lapisan pondasi atas Ditetapkan pt = 2,5 ; SN = 5
dan angka ekivalen beban sumbu E masing – masing jenis kendaraan dicari dengan cara sebagai berikut :
Kendaraan ringan 1 + 1
= 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
Kendaraan Bus 3 + 6 = 0,0016 + 0,24
= 0,2416
Kendaraan Berat Menengah 5 + 8 = 0,12 + 0,95 = 1,07
Kendaraan Truck Trailer 6+20tandem = 0,24 + 3,100
= 3,34
Kendaraan Truck 3 As 7+8+8+27 tandem = 0.585+0.95+11,900=13,435 Dari angka ekivalen diatas, kemudian dihitung lintas ekivalen kumulatif pada
jalur rencana W
18
dengan menggunakan rumus AASHTO 1993 : W
18
= ∑ LHR
i
x E
i
x D
A
x D
L
x 365 x N ;
43 W
18
LV = 26016 x 0,0004 x 0,5 x 0,3 x 365 x 20 = 11395
W
18
MHV = 4109 x 0,3106 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 2096249
W
18
LB = 7224 x 1,0648 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 12634299
W
18
LT = 6764 x 14,1509 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 157214659
W
18
HV = 1628 x 3,6023 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 9632514
W
18
MC = 1564635 x 0,0002 x 0,5 x 0,3 x 365 x 20 = 342655
Jadi total W
18
= 181931771
Karena data yang dihitung adalah kendaraan hari 2 arah maka faktor distribusi arah D
D
adalah 0,5. Sedangkan untuk jalan 2 lajur pada masing-masing arah, maka faktor distribusi lajur D
L
adalah 0,50. Maka jumlah komulatif dua arah ESAL 18 kip adalah :
W
18
= D
D
x D
L
x W
18
= 0,5 x 0,5 x 181931771 = 45482942,75 ESAL’S MR = 90000 psi,
IP = 1,23, tingkat reliabilitas Ro = 90, simpangan baku So = 0,35 didapatkan SN sebenarnya sub base = 5 = asumsi = 5 maka
dipakai SN3 sebenarnya = 5
3. Untuk lapisan permukaan
Ditetapkan pt = 2,5 ; SN = 3 dan angka ekivalen beban sumbu E masing –
masing jenis kendaraan dicari dengan cara sebagai berikut :
Kendaraan ringan 1 + 1 = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
Kendaraan Bus 3 + 6
= 0,014 + 0,022 = 0,036
Kendaraan Berat Menengah 5 + 8 = 0,01 + 0,97
= 0,98
44
Kendaraan Truck Trailer 6+20tandem = 0,022 + 3,3250 = 3,347
Kendaraan Truck 3 As 7+8+8+27tandem= 0.5415+0.9238+12.000=13,4653 Dari angka ekivalen diatas, kemudian dihitung lintas ekivalen kumulatif pada jalur
rencana W
18
dengan menggunakan rumus AASHTO 1993 : W
18
LV = 26016 x 0,0004 x 0,5 x 0,3 x 365 x 20 = 11395
W
18
MHV = 4109 x 0,3106 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 2096249
W
18
LB = 7224 x 1,0648 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 12634299
W
18
LT = 6764 x 14,1509 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 157214659
W
18
HV = 1628 x 3,6023 x 0,5 x 0,45 x 365 x 20 = 9632514
W
18
MC = 1564635 x 0,0002 x 0,5 x 0,3 x 365 x 20 = 342655
Jadi total W
18
= 181931771
Karena data yang dihitung adalah kendaraan hari 2 arah maka faktor distribusi arah D
D
adalah 0,5. Sedangkan untuk jalan 2 lajur pada masing-masing arah, maka faktor distribusi lajur D
L
adalah 0,50. Maka jumlah komulatif dua arah ESAL 18 kip adalah :
W
18
= D
D
x D
L
x W
18
= 0,5 x 0,5 x 181931771 = 45482942,75 ESAL’S MR = 3645 psi,
IP = 1,23, tingkat reliabilitas Ro = 90, simpangan baku So = 0,35 didapatkan SN sebenarnya base = 3,95 SN asumsi = 5 maka
dicoba terus menerus seperti perhitungan diatas sampai hasil SN sebenarnya mendekati SN asumsi. Dari beberapa perhitungan maka didapatkan SN asumsi =
3 maka didapatkan SN3 sebenarnya = 3,5 Dari hasil perhitungan dengan cara coba – coba perhitungan diatas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut ;
45
ITP SN
1
untuk lapisan permukaan = 3,5
ITP SN
2
untuk lapisan pondasi atas = 5
ITP SN
3
untuk lapisan pondasi bawah = 6,25
4.1.3 Tebal Lapisan Perkerasan Dari karakteristik material yang digunakan maka dapat diperoleh