45
ITP SN
1
untuk lapisan permukaan = 3,5
ITP SN
2
untuk lapisan pondasi atas = 5
ITP SN
3
untuk lapisan pondasi bawah = 6,25
4.1.3 Tebal Lapisan Perkerasan Dari karakteristik material yang digunakan maka dapat diperoleh
koefisien lapisan a yaitu : -
Lapisan permukaan Laston MS 744 a
1
= 0,40 -
Lapisan pondasi atas, batu pecah kelas A a
2
= 0,14 -
Lapisan pondasi bawah, sirtu pirtu kelas A a
3
= 0,13 Jadi perhitungan tebal lapisan perkerasan adalah sebagai berikut :
Tebal perkerasan permukaan di rencanakan
D
1
= SN
1
a
1
= 3,5 0,40 = 8,75
10 cm
SN
1
= a
1
x D
1
SN
1
= 0,40 x 8,75 = 3,5 SN
1
= 3,5 = SN
1
= 3,5....ok
Tebal lapisan pondasi atas direncanakan 15 cm D
2
= SN
2
– SN
1
a
2
5 – 3.5 0,14 = 10,71
15 cm SN
2
= a
2
x D
2
SN
2
= 0,14 x 10,71 SN
2
= 1,49 SN
1
+ SN
2
= 3,5 + 1,49 = 5 = SN
2
= 5 .... ok
46
Tebal lapisan pondasi bawah direncanakan 25 cm D
3
= SN
3
– SN
1
+ SN
2
a
3
= 7,25 – 3,5 + 1,49 0,13 = 17,38
25 cm ... ok
Dari hasil perhitungan di atas maka didapat susunan perkerasan jalan seperti gambar di bawah ini :
10 cm lapisan permukaan LASTON MS 744
15 cm lapisan pondasi atas, batu pecah kelas A
25 cm lapisan pondasi bawah, sirtu kelas C
CBR tanah dasar 3.5
Gambar 4.2 Susunan Lapisan Perkerasan pada Umur Rencana 20 Tahun 2,43
10 cm lapisan Permukaan LASTON MS 744
15 cm lapisan pondasi atas, batu pecah kelas A
25 cm lapisan pondasi bawah, sirtu kelas A
CBR tanah dasar 2,43
47
4.2.1 Perhitungan Tebal Perkerasan Kaku
Untuk Perhitungan tebal perkerasan kaku direncanakan :
Usia rencana : 20 tahun
Slab thichness D : 11
Final serviceability pt : 2,5 Ditetapkan pt = 2,5 dan D = 11 angka ekivalen beban sumbu E masing-
masing jenis kendaraan dicari dengan cara menggunakan tabel AASHTO dimana ditetapkan D = 11 , pt = 2,5 maka didapatkan beban sumbu E
masing – masing jenis kendaraan sebagai berikut : -
Kendaraan ringan : As depan 1,0 ton = 2,22 kips
= 0,0004 As belakang 1,0 ton = 2,22 kips
=
0004
.
= 0,0008
- Bus
As depan 3,06 ton = 6,79 kips = 0,0180
As belakang 5,94 ton = 13,18 kips =
2750
.
= 0,2930
- Truck 2 as :
As depan 2,82 ton = 6,26 kips = 0,0126
As belakang 5,48 ton = 12,16 kips =
1955
.
= 0,2081
48 -
Truck 3 as atau lebih gandengTrailer : As depan 7,56 ton = 16,78 kips
= 0,7562 As belakang 11,76 ton = 26,11 kips
= 4,9500 As belakang 22,68 ton = 50,35 kips
=
2100 ,
8 =
13,9162 Dari angka ekivalen di atas, kemudian dihitung lintas ekivalen kumulatif pada
lajur rencana
w
18
dengan hasil sebagai berikut : AE18KSAL
atau
w
18
= 365 x LHRi x Ei x 1 +
1 1
i
N
x 1 = i
2 N
- 1 i Dengan pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana i = 9,3 dan N1 = 1,
N2 = 20 tahun 2009 – 2031, maka : W
18
LV = 95077 x 365 x 0,0005 x 1,03 x 36,7856 = 657436
W
18
LB = 13908 x 365 x 0,3088 x 1,03 x 36,7856 = 59395003
W
18
LT = 17169 x 365 x 0,3159 x 1.03 x 36,7856 = 75007132
W
18
HV = 13136 x 365 x 9,1198 x 1,03 x 36,7856 =1656747742
W
18
MC = 321160 x 365 x 0,0002 x 1,03 x 36,7856= 888299
Jadi total W
18
= 1792695612
Karena data yang dihitung adalah kendaraan hari 2 arah maka faktor distribusi arah D
D
adalah 0,5. Sedangkan untuk jalan 2 lajur pada masing-masing arah, maka faktor distribusi lajur D
L
adalah 0,50. Maka jumlah komulatif dua arah ESAL 18 kip adalah :
W
18
= D
D
x D
L
x W
18
= 0,5 x 0,5 x 1792695612 = 448173903 ESAL’S
49 Log W
18
= 8,6514
Direncanakan untuk menghitung tebal plat beton antara lain : -
Asumsi plat beton D = 10,5 inchi = 27 cm -
final serviceability pt = 2,5 untuk jalan arteri -
Sc’ = 650 psi modulus keruntuhan beton -
load transfer crefficient J = 3,2 koefisien transfer beban -
modulus elastisitas buton E = 5,1 x 10
6
psi modulus elastisitas beton -
modulus of subgrade reaction K = 72 psi modulus reaksi tanah
Sumber : Konstruksi Jalan Raya,Buku 2, Ir. Hamirhan Saodang MSCE.
Perhitungan Asumsi : -
Z = 70000
60 10
1 ,
5
6
x
- Gt = log
1760 ,
5 ,
1 5
, 4
5 ,
2 5
, 4
log 5
, 1
5 ,
4 5
, 4
pt
- log W
18
= 7,35 x log D + 1 – 0,06 + x
0,32pt 4,22
1 D
10 x
1,624 1
Gt
8,46 7
25 ,
75 ,
75 ,
42 ,
18 132
, 1
63 ,
215 log
Z D
D x
xJ Sc
- = 7,35 x Log 10,5 + 1 – 0,06 +
x 0,32x2,5
4,22 1
10,5 10
x 1,624
1 0,1760
-
8,46 7
+ 4,22
– 0,32 x 2,5 x
50
25 ,
75 ,
75 ,
70000 42
, 18
5 ,
10 132
, 1
5 ,
10 2
, 3
63 ,
215 690
x x
Log = 8,6330
Log W
18
Asumsi = 8,6514 Log W
18
Perhitungan = 8,6330 Log W
18
Asumsi Log W
18
Perhitungan.........................OK Tebal plat beton 10,5 inchi = 26,67 = 27 cm
Tebal masing-masing lapisan perkerasan : -
Surface plat beton K – 350 = 27 cm -
Subbase tanah = 25 cm Sambungan susut dipasang tiap jarak 300mms
Tebal plat = 27 cm, Lebar plat = 8 m Ukuran diameter d = 32 mm
Panjang ruji L = 450 mm Jarak ruji s = 300 mm
Sumber : Prencanaan Teknik Jalan Raya, Shirley L. Hendarsin
51
225 mm 225 mm
27 cm
25 cm 10 mm
Bahan penutup
225 mm 225 mm
27 cm
25 cm 10 mm
Bahan penutup
Gambar 4.3 Sambungan Melintang Dengan Dowel Ruji
Gambar 4.4 Sambungan Memanjang Dengan Lidah Alur
8,5 mm
32mm
Bahan polos dilapisi cat
Sub base course
Subgrade
8,5mm
32mm
Bahan polos dilapisi cat
Sub base course
Subgrade Bahan polos
dilapisi cat 8,5 mm
Dowel
52 Gambar 4.5. Sambungan Memanjang Dengan Lidah Alur dan Sambungan
Melintang dengan Ruji
4.3 Penilaian Analisis Ekonomi dalam Proyek Jalan