13 Daya dukung tanah dasar DDT ditetapkan berdasarkan grafik korelasi
gambar 2.2. Yang dimaksud dengan harga CBR disini adalah harga CBR lapangan atau CBR laboratorium. CBR laboratorium biasanya dipakai untuk perencanaan
pembangunan jalan baru. Sementara ini dianjurkan untuk mendasarkan daya dukung hanya pada pengukuran CBR. Cara-cara lain hanya digunakan bila telah disertai
data-data yang dapat dipertanggungjawabkan. Cara-cara lain tersebut dapat berupa : Grup Indeks, Plate Bearing Test atau R-Value. Harga yang mewakili dari sejumlah
harga CBR yang dilaporkan, ditentukan sebagai berikut : a.
Tentukan harga CBR terendah. b.
Tentukan berapa banyak harga CBR yang sama dan lebih besar dari masing-masing nilai CBR.
c. Angka jumlah terbanyak dinyatakan 100. Jumlah lainnya
merupakan persentase dari 100. d.
Dibuat grafik hubungan harga CBR dan persentase jumlah tadi. e.
Nilai CBR yang mewakili adalah yang didapat dari angka persentase 90.
2.2.4 Reliabilitas dan Simpangan Baku
Realibilitas adalah nilai probabilitas dari kemungkinan tingkat pelayanan yang dapat dipertahankan selama masa dipandang dari si pemakai jalan. Reliabilitas
adalah jaminan bahwa lalu lintas yang akan memakai jumlah tersebut dapat dipenuhi. Realibilitas dinyatakan dalam tingkat Realibilitas level of Reliability, R sebagai
contoh jika Realibilitas adalah 0,90 untuk konstruksi perkerasan dimana selama umur rencana akan mengalami satu kali overlay 1 kali pembangunan baru + 1 kali
14 overlay, maka Realibilitas untuk masing-masing terhadap menjadi 0,90
½
= 95. Tingkatan Realibilitas diberikan pada tabel 2.5.1 Buku Silvia Sukirman hal 152.
Tabel 2.2. Tingkatan Realibilitas, R AASHTO 1986
Tingkat Keandalan R ,
Fungsi Jalan Urban Rural
Jalan tol 89 – 99,9
80 – 99,9 Arteri
80 – 99 75 – 95
Kolektor 80 – 95
75 – 95 Lokal
850 – 80 50 – 80
Simpangan baku keseluruhan S
o
akibat dari perkiraan beban lalu lintas dan kondisi perkerasan yang dianjurkan oleh AASHTO adalah antara 0,35 – 0,45 Buku
Silvia Sukirman hal.154.
2.2.5 Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi masa pelayanan jalan tersebut. Faktor perubahan kadar air pada tanah berbutir halus memungkinkan tanah tersebut
mengalami pengembangan swelling yang mengakibatkan kondisi daya dukung tanah dasar menurun. Akibat pengaruh perubahan musim, perbedaan temperatur,
kerusakan-kerusakan akibat lelahnya bahan, sifat material yang dipergunakan maka terjadi pengurangan nilai indeks permukaan akibat kondisi lingkungan tersebut yang
dinyatakan dalam perumusan sebagai berikut : IP swell = IPo – Ipt – Ipswell
Dimana : Buku Silvia Sukirman hal 159
15 IP
= Besarnya Penurunan Indeks Permukaan akibat beban lalu lintas dan pengembangan selama umur kinerja jalan.
IPo = Indeks permukaan awal umur rencana.
IPt = Indeks permukaan pada akhir umur rencana.
IPswell = Perubahan indeks permukaan akibat pengambangan tanah dasar.
Nilainya dapat ditentukan grafik hubungan antara IP swell dengan umur rencana jalan. Buku Silvia Sukirmn hal 155.
2.2.6 Indeks Tebal Perkerasan