18
2.3 Perkerasan Kaku
Fungsi pokok perkerasan adalah untuk memikul beban lalu lintas agar cukup aman dan nyaman dan tidak terjadi kerusakan berarti selama umur rencana. Karena
itu perkerasan kaku harus memenuhi fungsi perkerasan tersebut, yaitu : 1.
Mengurangi tegangan yang terjadi pada tanah dasar akibat beban lalu lintas, sehingga tidak melampaui
tanah dasar. 2.
Direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga mampu mengatasi pengaruh muai susut dan penurunan tanah dasar serta pengaruh cuaca serta
kondisi lingkungan.
2.3.1 Struktur dan Jenis Perkerasan
Perkerasan kaku adalah suatu struktur dari plat beton semen PC yang bersambung tidak menerus atau menerus dengan atau tanpa tulangan, terletak di
atas pondasi bawah subbase dengan atau tanpa lapis sebagai lapisan permukaan.
2.3.2 Macam Perkerasan Kaku
Perkerasan kaku dibagi menjadi : 1.
Perkerasan beton semen, yaitu perkerasan kaku dengan beton semen sebagai lapis aus. Perkerasan dibagi menjadi :
- Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan.
- Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan.
- Perkerasan beton semen menerus tanpa tulangan.
- Perkerasan beton semen menerus dengan tulangan.
19 2.
Perkerasan komposit, yaitu perkerasan kaku dengan plat beton semen sebagai lapis pondasi dan aspal beton sebagai lapis permukaan.
2.3.3 Dasar Perencanaan
Dalam perencanaan kaku, tebal plat beton dihitung agar mampu memiliki tegangan yang ditimbulkan oleh :
- Beban roda kendaraan
- Perubahan suhu dan kadar air
- Perubahan volume pada lapisan dibawahnya
Untuk mengatasi repetisi pembebanan lalu lintas sesuai dengan konfigurasi dan beban sumbu, dalam perhitungan tebal plat diterapkan prinsip “Kelelahan”
fatigue. Prinsip tersebut didasarkan pada anggapan bahwa apabila perbandingan tegangan lentur perbandingan antara tegangan lentur beton akibat beban roda
dengan kuat beton MR menurun, maka jumlah repetisi pembebanan sampai runtuh failure akan meningkat.
Apabila perbandingan tegangan lentur tersebut rendah di bawah batas ketahanan lentur beton, maka beton akan mampu memikul repetisi tegangan yang
tidak terbatas, tanpa kehilangan kekuatannya. Sebaliknya, pada perbandingan pada tegangan yang tinggi, beton hanya mampu memikul reptisi tegangan yang sangat
terbatas sebelum beton tersebut runtuh. Perencanaan tebal perkerasan kaku di dasarkan pada :
20 1.
Kekuatan tanah dasar yang dinyatakan dalam modulus reaksi tanah dasar 9k. 2.
Tebal dan jenis pondasi bawah yang diperlukan untuk melayani lalu lintas pelaksanaan, mengendalikan pemompaan pumping dan perubahan volume
tanah dasar, serta untuk mendapatkan keseragaman daya dukung di bawah plat. 3.
Kekuatan beton yang dinyatakan kuat lentur MR untuk mengatasi tegangan yang diakibatkan beban roda dari lalu lintas rencana. Kekuatan beton tidak
dinyatakan dalam kekuatan tekan compressive strength, mengingat bentuk keruntuhan pada perkerasan beton berupa retakan yang diakibatkan tegangan
lentur tarik yang lebih. Adapun persyaratan dan pembatasan perkerasan kaku sebagai berikut :
1. Modulus elastisitas tanah dasar k, minimal = 2kgcm
3
2. Kuat lentur tarik beton MR, pada umur 28 hari dianjurkan = 40 kgcm
2
dalam keadaan terpaksa diijinkan Mr
min
= 30 kgcm
2
3. Kelandaian maksimum = 10
4. Pelaksanaan harus sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kaku beton semen.
2.3.4 Penentuan Besaran Rencana