Perencanaan Perkerasan TINJAUAN PUSTAKA

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perencanaan Perkerasan

Masalah-masalah desain perkerasan serupa dengan disain struktural suatu jembatan. Sebuah jembatan harus mendukung kendaraan dengan cara menyalurkan bebannya melalui bagian-bagian struktur berturut-turut ke pondasi di bawahnya. Struktur perkerasan harus mendukung muatan pada permukaannya dan menyalurkan permukaan ini melalui lapisan permukaan penutup, lapisan pondasi, dan tanah dasar ke tanah tak terganggu undisturbed soil di bawahnya. Struktur jembatan biasanya dibuat dari baja, beton, atau kayu, yang sifat bahannya dapat diperkirakan. Tetapi perkerasan dibuat dari material yang sifatnya sangat bervariasi, dan kadang- kadang banyak yang tidak diketahui. Perkerasan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang direncanakan dapat memberikan tingkat pelayanan yang tinggi bagi lalu lintas yang lewat serta menghasilkan efisiensi, keamanan, kenyamanan yang paling optimal, namun tujuan agar tersedianya jalan yang mempunyai standar mutu yang tinggi sesuai dengan fungsinya, artinya dapat menyediakan lapisan perkerasan jalan yang berlapis dengan susunan tertentu. Konstruksi perkerasan dipandang dari rasa nyaman dan keamanan berlalu lintas harus memenuhi syarat : 1. Permukaan jalan yang rata, tidak bergelombang, tidak melendut dan berlubang. 2. Permukaan jalan cukup kaku sehingga tidak mudah berubah bentuk akibat beban yang bekerja diatasnya. 6 3. Permukaan jalan yang cukup kasar, sehingga memberikan gesekan yang baik antara roda kendaraan dengan permukaan jalan. Konstruksi perkerasan jalan yang dipandang dari kekuatan dalam memikul dan menyebarkan beban haruslah memenuhi syarat : 1. Ketebalan perkerasan yang cukup, sehingga dapat menyebarkan beban lalu lintas ke arah dasar. 2. Kedap terhadap air. 3. Permukaan mudah mengalirkan air. 4. Kekakuan untuk memikul beban yang bekerja tanpa menimbulkan deformasi yang berarti. Jenis perkerasan dibedakan berdasarkan bahan pengikatnya adalah : 1. Flexible Pavement perkerasan lentur Yaitu konstruksi perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya. Lapisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban roda ke tanah dasar. 2. Rigid Pavement perkerasan kaku Yaitu konstruksi perkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa pondasi bawah, pelat tersebut yang memikul sebagian besar beban roda lalu lintas. 3. Composite Pavement perkerasan komposit Yaitu perkerasan gabungan baik itu berupa perkerasan lentur di atasnya perkerasan kaku atau perkerasan kaku di atas perkerasan lentur. 7 Di dalam laporan tugas akhir ini hanya perkerasan lentur dan perkerasan kaku yang dibahas.

2.2 Perkerasan Lentur

Dokumen yang terkait

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU DITINJAU DARI METODE Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningka

0 3 16

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningkatan Struktur Jalan Ma

0 2 20

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN SAMPANG - PAMEKASAN (Sta.84+000 – 97+000).

0 4 97

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR – SRENGAT STA 3+450 SAMPAI STA 10+350 DENGAN METODE AASHTO.

1 13 125

Perbandingan Perkerasan Kaku Dan Perkerasan Lentur” (Studi Kasus Ruas Jalan Raya Pantai Prigi – Popoh Kab. Tulungagu

2 4 6

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL

0 1 13

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENAN-BANDUNG-BESUKI PADA STA 171+550 – 182+350 DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TUGAS AKHIR - PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENA

0 0 19

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN SAMPANG - PAMEKASAN (Sta.84+000 – 97+000) TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OP

0 1 17

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN AGROPOLITAN CENTER – REMAYU KECAMATAN MUARA BELITI STA 0+000 - STA 8+500

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN PADA RUAS JALAN LINGKAR BETUNG STA 0+000 – STA 5+036 PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 13