57
5.3. Dampak Pasar Induk “Puspa Agro” Terhadap Pendapatan
Keluarga Tani Sayur dan Buah di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
Panen merupakan hasil dari proses usahatani sayur dan buah. Panen sayur dan buah yang dihasilkan oleh masing-masing petani berbeda-beda
karena disebabkan luas lahan yang dikerjakan tiap petani berbeda-beda. Penerimaan petani merupakan nilai dari penjualan hasil panen sayur maupun
buah-buahan. Penerimaan merupakan nilai dari penjualan hasil panen, yaitu jumlah produksi sayur atau buah-buahan per luas lahan yang dikerjakan oleh
petani dikalikan dengan harga jual sayur per ikat dan buah-buahan per kilogram. Besar kecilnya jumlah penerimaan tergantung dari banyaknya
jumlah produksi yang dihasilkan dalam suatu proses usahatani dengan harga jual per ikat sayur per kilogram buah adalah konstan. Penerimaan dalam
usahatani sayur dan buah di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo adalah jumlah hasil produksi panen sayur dan buah yang laku
terjual dikalikan dengan harga jual per ikat dan per kilogram. Dimana harga jual sayur kangkung per ikat adalah sebelum adanya
pasar induk “Puspa Agro” sebesar Rp. 450,- – Rp 500,- ikat. Dan harga buah jambu Rp 2.500,- – Rp 3000,- kg. Rendahnya harga yang diterima petani
diakibatkan oleh biaya transportasi besar karena petani di desa Jemundo harus menjual hasil panennya ke surabaya pasar keputran atau ke pedagang
pengumpul yang ada di Desa tersebut dan membutuhkan waktu cukup lama, sampai di surabaya petani tidak bisa menjual hasil panennya sayur dan buah
jambu langsung ke konsumen melainkan ke pedagang pengumpul yang ada di
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
pasar surabaya dan setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” harga jual dari tingkat petani menjadi Rp. 600,- – Rp 650,- ikat. Dan harga buah jambu di
tingkat petani Rp 3.500,- – Rp 4000,- kg. Hal ini berarti dengan keberadaan pasar induk “Puspa Agro” menguntungkan petani sayur kangkung dan buah
jambu yang ada di desa Jemundo dan sekitarnya karena petani bisa menjual hasil panennya lebih dekat dan bisa langsung ke tangan pembeli atau
konsumen serta biaya transportasi menurun. Untuk mengetahui besarnya produksi dan penerimaan sebelum dan setelah adanya pasar induk “Puspa
Agro” yang terjadi pada petani sayur kangkung dan buah Jambu di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo dapat dilihat pada lampiran
5. Penerimaan merupakan selisih hasil produksi dengan total biaya, sedangkan total biaya dibagi menjadi dua yaitu total biaya variabel dan total
biaya tetap yang kemudian keduanya dijumlahkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rumus sebagai berikut :
TC = TFC + TVC Keterangan :
TC = total biaya usahatani sayur dan buah Rp
TFC = total biaya tetap usahatani sayur dan buah Rp
TVC = total biaya variabel usahatani sayur dan buah Rp TR = Q – TC
Keterangan : TR
= total penerimaan Rp Q
= hasil produksi kg atau ton x harga satuan Rp TC
= total biaya Rp
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
Biaya tetap usahatani sayur dan buah dapat dilihat pada lampiran 3, sedangkan biaya variabel dan hasil produksi usahatani sayur dan buah dapat
dilihat pada lampiran 4, sehingga didapatkan penerimaan usahatani sayur dan buah.
Besarnya pendapatan usahatani yang diperoleh petani di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, tergantung pada luas lahan
yang dikerjakan oleh para petani sayur dan buah dan hasil yang diperoleh pada saat panen buah maupun sayur. Dalam hal ini yang dimaksud dengan
ekonomi rumah tangga petani adalah pendapatan yang dihasilkan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pendapatan yang dihasilkan petani
sayur dan buah adalah selisih antara besarnya penerimaan pada saat panen dengan besarnya total biaya produksi yang dikeluarkan untuk usahatani sayur
dan buah di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Sayur kangkung dapat dipanen satu bulan sekali, sedangkan buah jambu biji merah
dipanen tiga bulan sekali setelah selama satu tahun masa panen hingga panen pertama, sehingga untuk pendapatan petani jambu biji merah dibagi tiga
untuk mengetahui pendapatan petani jambu biji merah per bulan. Pendapatan usahatani sayur dan buah dapat dilihat pada lampiran 6, sedangkan untuk
pendapatan non pertanian non usahatani tidak memerlukan perhitungan seperti perhitungan pendapatan usahatani, pendapatan petani di bidang non
pertanian juga dapat dilihat pada lampiran 5. Untuk mengetahui besarnya pendapatan sebelum dan setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
diperoleh petani sayur dan buah di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 9. Perubahan Pendapatan Keluarga Petani Sayur dan Buah di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Tahun
2010 Akibat Adanya Pasar Induk “Puspa Agro”
No. Sebelum Adanya
Pasar Rp Setelah Adanya
Pasar Rp Perubahan
Rp Persentase
1. 1.308.175 950.000
-358.175
-27
2. 800.075 665.075
-135.000
-17
3. 1.074.775 2.674.775
1.600.000
149
4. 1.058.175 700.000
-358.175
-34
5. 974.125 975.000
875
0,09
6. 200.075 1.965.075
1.765.000
882
7. 174.775 2.124.775
1.950.000
1115
8. 970.000 1.865.075
895.075
92
9. 1.252.725 1.857.725
605.000
48
10. 152.725 2.027.725
1.875.000
1227
11. 174.775 1.724.775
1.550.000
886
12. 808.175 500.000
-308.175
-38
13. 1.050.000 1.609.125
559.125
53
14. 200.075 1.945.075
1.745.075
872
15. 1.084.125 1.000.000
-87.125
-8
16. 176.875 1.826.875
1.650.000
932
17. 1.207.525 682.525
525.000
77
18. 1.223.000 2.573.000
1.350.000
110
19. 670.750 2.345.750
1.675.000
250
20. 1.326.875 1.826.875
500.000
38
21. 1.007.525 2.382.525
1.375.000
135
22. 1.407.525 2.182.525
775.000
136
23. 1.126.875 676.875
450.000
40
24. 1.148.000 2.573.000
1.425.000
124
25. 1.276.875 2.076.875
800.000
63
26. 1.295.750 2.345.750
1.050.000
81
27. 1.295.750 2.320.750
1.025.000
79
28. 1.323.000 1.200.000
-123.000
-10
29. 1.407.525 1.982.525
575.000
41
30. 1.207.525 682.525
-525.000
-43
Total 28.384.150 50.262.575
23.825.500 7253 Rata-
rata 946.138
1.675.419 794.183 242
Sumber : Data Primer 2010
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan keluarga petani mengalami peningkatan yairu rata-rata pendapatan petani
sebelum adanya pasar induk “Puspa Agro” sebesar Rp 946.138,- bulan sedangkan setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” rata-rata pendapatan
petani menjadi Rp 1.675.419,
-
bulan. Sehingga rata-rata perubahan pendapatan keluarga petani sebelun dan setelah adanya pasar induk “Puspa
Agro” sebesar 794.183,- bulan. Rata-rata penambahan pendapatan keluarga tani sayur dan buah di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo
setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” sebesar 242. Hal ini disebabkan karena diversifikasi pekerjaan dari sebagian besar
keluarga petani, yang diketahui terjadi perubahan jenis pekerjaan non pertanian yaitu banyaknya istri dan anak yang bekerja sebagai pedagang
sayur dan buah di pasar induk “Puspa Agro” yang sebelumnya bekerja sebagai penjahit, buruh pabrik, wirausaha toko, dan kuli bangunan, yang
cenderung beralasan meminimalisasi biaya usahatani dan memaksimalisasi keuntungan. Sebelum adanya pasar induk “Puspa Agro”, juga diketahui
petani menjual hasil panennya ke pedagang pengumpul yang ada di Desa Jemundo sehingga nilai jual dari petani rendah, atau petani menjual langsung
hasil panennya ke pasar Peneleh atau pasar Keputran sehingga biaya transportasinya mahal, dengan adanya pasar induk “Puspa Agro” maka petani
dapat secara langsung menjual hasil panennya ke konsumen dengan harga tinggi dan tidak memerlukan biaya banyak untuk menjual hasil panennya ke
pasar. Oleh karenanya keberadaan pasar induk “Puspa Agro” mampu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
memotong rantai pemasaran yang begitu panjang dan berimplikasi pada perubahan pendapatan yang diterima oleh petani.
Perbedaan yang tampak jelas antara pendapatan sebelum dan setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” dari persepsi harapan responden yang
dilihat dengan nilai means pada Tabel 9 dan Lampiran 7 juga menjelaskan keberlangsungan kondisi tersebut bagi keluarga petani diharapkan dapat terus
terjaga atau bahkan mampu lebih ditingkatkan tentunya melalui inovasi - inovasi dari pemerintah daerah setempat terhadap kelancaran proses jual beli
beli barang yang ada ditempat tersebut. Pendapatan keluarga tani dalam penelitian ini adalah total
pendapatan kepala keluarga, istri, dan anak petani, baik dari usaha bercocok tanam maupun dari usaha lain selain bercocok tanam selama satu kali musim
panen Pendapatan pertanian dan selama satu bulan pendapatan non pertanian, Sedangkan yang termasuk pendapatan dari usaha non pertanian
yang meliputi toko, penjahit, buruh pabrik, kuli bangunan dan tukang bangunan.
Untuk mengetahui perubahan pendapatan keluarga petani akibat adanya pasr induk “Puspa Agro” digunakan analisis uji t paired sample t
test. Dari perhitungkan analisis uji t diperoleh hasil sebagai berikut : besarnya t hitung 5,61 sedangkan besar t tabel
α = 0,05 adalah 1,699. Hasil perhitungan perubahan pendapatan keluarga petani akibat adanya pasar induk
“Puspa Agro” dapat dilihat pada lampiran 9.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
Berdasarkan dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa t hitung
≥ t tabel, sehingga H
1
diterima dan Ho ditolak, yang berarti besarnya pendapatan keluarga petani sebelum adanya pasar induk “Puspa Agro”
berbeda nyata setelah adanya pasar induk “Puspa Agro”. Hasil ini sekaligus memberikan informasi bahwa responden yaitu keluarga petani yang ada di
lingkungan sekitar berdirinya pasar induk “Puspa Agro” atau lebih tepatnya Desa Jemundo menilai pasar tersebut memberikan manfaat dan nilai tambah
terutama pada pendapatan usaha yang dilakukan selama ini. Hal ini disebabkan karena jenis pekerjaan sebagian petani menjadi beraneka ragam.
Keberagaman pekerjaan yang dimiliki oleh keluarga tani sayur dan buah dapat diketahui dari perubahan jenis pekerjaan non pertanian yaitu
banyaknya istri dan anak yang bekerja sebagai pedagang sayur dan buah di pasar induk “Puspa Agro” yang sebelumnya bekerja sebagai penjahit, buruh
pabrik, wirausaha toko, dan kuli bangunan. Hal ini dikarenakan dapat meminimalisasi biaya usahatani dan memaksimalisasi keuntungan. Sebelum
adanya pasar induk “Puspa Agro”, petani menjual hasil panennya ke pedagang pengumpul yang ada di Desa Jemundo sehingga nilai jual dari
petani rendah, atau petani menjual langsung hasil panennya ke pasar Peneleh atau pasar Keputran sehingga biaya transportasinya mahal, denga adanya
pasar induk “Puspa Agro” maka petani dapat langsung menjual hasil panennya ke konsumen dengan harga tinggi dan tidak memerlukan biaya
banyak untuk menjual hasil panennya ke pasar. Hal ini menjadikan perubahan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
pendapatan petani sayur dan buah setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
Perubahan pendapatan petani sayur dan buah di Desa Jemundo juga dipengaruhi oleh jam kerja atau penggunaan waktu kerja petani sayur dan
buah di Desa Jemundo. Bahwa pasar induk “Puspa Agro” mempengaruhi jam kerja petani sayur dan buah di Desa Jemundo, hal ini dapat dilihat dari
perubahan jam kerja atau penggunaan waktu kerja oleh petani sayur dan buah setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” menjadi meningkat atau bertambah,
apabila jam kerja bertambah maka akan mempengaruhi pendapatan, semakin banyak jam kerja yang dilakukan maka semakin banyak pula pendapatan
yang diperoleh oleh petani, sebaliknya apabila jam kerja yang dilakukan sedikit maka pendapatan juga tidak akan bertambah. Sehingga adanya pasar
induk “Puspa Agro” membawa dampak penambahan jam kerja petani sayur dan buah di Desa Jemundo yang berpengaruh terhadap pendapatan petani
sayur dan buah di Desa Jemundo Kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo. Rata-rata perubahan jam kerja setelah adanya pasar induk “Puspa Agro”
sebesar 11,07 jamhari dari rata-rata jam kerja sebelum adanya pasar induk “Puspa Agro” yaitu sebesar 9,7 jamhari. Untuk mengetahui jam kerja atau
penggunaan waktu kerja juga mempengaruhi perubahan pendapatan, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
65
Tabel 10. Total Jam Kerja Keluarga Tani Sayur dan Buah Sebelum dan Setelah Adanya Pasar Induk “Puspa Agro”
Total Jam Kerja JamHari
No. Sebelum Adanya Pasar
Sesudah Adanya Pasar Tanda
1 12 10 -
2 15 12 -
3 12 14 +
4 10 8 -
5 10 8 -
6 6 12 +
7 10 12 +
8 10 12 +
9 10 12 +
10 6 12 +
11 6 12 +
12 9 8 -
13 10 12 +
14 6 12 +
15 10 8 -
16 6 12 +
17 8 6 -
18 10 12 +
19 9 12 +
20 10 12 +
21 10 12 +
22 10 12 +
23 12 10 -
24 10 12 +
25 10 12 +
26 10 12 +
27 10 12 +
28 12 10 -
29 10 12 +
30 12 10 -
Total
291 332
Rata- rata
9,7 11,07
Sumber : Data Primer 2010
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
66
Keterangan : + : Petani yang jam kerjanya mengalami penambahan setelah adanya pasar
induk “Puspa Agro”. - : Petani yang jam kerjanya mengalami pengurangan setelah adanya pasar
induk “Puspa Agro” . Berdasarkan tabel tersebut di atas diperoleh bahwa banyaknya
jumlah tanda + = 20 dan tanda - = 10. Dari hasil perolehan tersebut dapat disimpulkan bahwa banyaknya jumlah petani yang mengalami perubahan jam
kerjanya setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” yaitu sebanyak 20 orang, sedangkan jumlah petani yang mengalami penguranganjam kerja setelah
adanya pasar induk “Puspa Agro” adalah sebanyak 10 orang. Untuk mengetahui perubahan jam kerja petani akibat adanya pasar
induk “Puspa Agro” adalah dengan menggunakan analisis uji tanda Sign Test yang perhitungannya dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil uji tanda
diperoleh hasil tanda + = 20, tanda - = 10. Sehingga dari hasil perhitungan analisis uji tanda diperoleh Z hitung = 4,33 dan Z tabel = 3,481 maka dapat
diketahui bahwa Z hitung = 4,33 Z tabel = 3,481. Hal ini berarti Ho ditolak dan H
1
diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan yag diberikan oleh pasar induk “Puspa Agro” terhadap jam kerja keluarga tani
sayur dan buah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
67
5.4. Dampak Pasar Induk “Puspa Agro” Terhadap Keamanan Lingkungan,