67
5.4. Dampak Pasar Induk “Puspa Agro” Terhadap Keamanan Lingkungan,
Kegiatan Sosial, dan Kegiatan Keagamaan Keluarga Tani Sayur dan Buah di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
Indah Zuraida 1981:50, menyatakan stratifikasi sosial menyebabkan perbedaan dalam tingkah laku dan cara berfikir dalam
kehidupan sehari-hari. Sejak pasar induk “Puspa Agro” di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo diresmikan pada bulan Juli tahun
2010 kemarin disadari maupun tidak disadari akan menimbulkan dampak yang diakibatkan oleh pasar induk “Puspa Agro”, dalam kesempatan ini
peneliti melihat dampak yang ditimbulkan oleh pasar induk “Puspa Agro” di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo dari aspek sosial,
beberapa aspek sosial yang dipengaruhi oleh pasar Induk “Puspa Agro” antara lain:
5.4.1. Keamanan Lingkungan
Secara umum, masalah lingkungan dapat diartikan sebagai masalah yang terjadi dalam lingkungan hidup manusia. Masalah lingkungan ini tidak
bisa berdiri sendiri artinya masalah ini terkait dengan masalah - masalah yang lain, seperti masalah kependudukan, misalnya tingginya arus
urbanisasi, rendahnya kualitas sumber daya manusia, dan sebagainya. Selain itu juga terkait dengan perkembangan Iptek.
Kejahatan berhubungan dengan organisasi-organisasi yang hidup dalam masyarakat. Biasanya kejahatan yang dilakukan oleh seseorang
disebabkan karena adanya kekecewaan, merupakan bentuk kompensasi, dapat juga ditimbulkan oleh golongan yang menganggap dirinya kebal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
68
terhadap hukum dan sarana-sarana pengendalian social lainnya, juga situasi sosial yang memberikan peluang atau kesempatan untuk melakukan
kejahatan. a
Keamanan lingkungan secara umum Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo seiring dengan adanya pasar induk “Puspa
Agro”, menjadi semakin membaik, hal ini dibuktikan dengan penilaian dari responden. Untuk mengetahui persepsi masyarakat
tentang keamanan lingkungan setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 11. Persepsi Responden tentang Kemanan Lingkungan Setelah Adanya Pasar Induk “Puspa Agro”
Persepsi Responden Jumlah Orang
Persentase Baik 24 80
Buruk 6 20
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2010 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 80 responden
menyatakan bahwa setelah adanya pasar induk “Puspa Agro”, keamanan lingkungan sekitar pasar menjadi semakin baik, namun
demikian ada pula yang beranggapan bahwa dengan adanya pasar induk “Puspa Agro” membawa dampak buruk terhadap keamanan
lingkungan Desa Jemundo. Hal ini disebabkan karena situasi dan kondisi di Desa Jemundo menjadi semakin ramai sehingga
meresahkan keluarga tani sayur dan buah pada khususnya dan warga
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
69
Desa Jemundo pada umumnya karena lalu lintas menjadi kurang teratur sehingga menimbulkan kemacetan dan keresahan keluarga tani
sayur dan buah juga timbul karena mereka khawatir hasil produksi mereka dicuri atau dirusak oleh para pendatang atau orang yang tidak
dikenal yang mungkin berdagang juga di pasar induk “Puspa Agro”, dan yang beranggapan bahwa pasar induk “Puspa Agro” membawa
dampak buruk yaitu sebesar 20. b
Penilaian responden tentang kemanan lingkungan menjadi semakin membaik dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 12. Persepsi Responden Terhadap Keberadaan Pos-pos Keamanan Setelah Adanya Pasar Induk “Puspa
Agro”
Persepsi Responden Jumlah Orang
Persentase Ada 24 80
Tidak Ada 6
20 Jumlah 30
100 Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden menginginkan adanya pos-pos keamanan di Desa Jemundo demi
keamanan Desa Jemundo sendiri karena sebelum adanya pasar induk “Puspa Agro” tidak ada aktifitas untuk menjaga keamanan lingkungan
di kampungnya. Bahkan pos – pos keamanan juga belum dibangun, dan sebanyak 80 responden yang menginginkan dibangunnya pos-
pos keamanan. Setelah pasar induk itu jadi dan dioperasikan maka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
pemerintah Desa sudah siap dari awal, sebelum hal – hal yang negatif itu terjadi di lingkungan Desa Jemundo terutama hal – hal yang
mengganggu ketenangan dan ketentraman warga Desa Jemundo, sedangkan 20 responden tidak menginginkan adanya pos-pos
keamanan karena dirasa akan membutuhkan dana yang cukup besar responden merasa keberatan, 20 responden mengatakan bahwa
penjagaan cukup dilakukan di rumah pak RT saja. Saat pasar induk “Puspa Agro” di Desa Jemundo Kecamatan Taman
Kabupaten Sidoarjo diresmikan pada tahun 2010 yang lalu memang terlihat situasi dan kondisi yang berbeda di Desa Jemundo tersebut
terutama di daerah sekitar pasar induk “Puspa Agro”, banyak pedagang yang datang dan mencari tempat tinggal disekitar pasar.
Tetapi sampai saat ini pemerintah Desa Jemundo sudah mewaspadai hal tersebut dengan dibuatnya pos – pos keamanan yang tiap malam
warga Desa Jemundo bergantian untuk menjaga keamanan di Desa tersebut. Untuk mengetahui persepsi responden terhadap penjadwalan
penjagaan kemanan di Desa Jemundo secara bergantian dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
Tabel 13. Perspsi Responden Terhadap Penjadwalan Penjagaan Keamanan Desa Jemundo
Persepsi Responden Jumlah Orang
Persentase Setuju 24
80 Tidak Setuju
6 20
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2010 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden setuju
dengan diadakannya penjadwalan penjagaan keamanan atau yang sering disebut ronda malam demi kepentingan bersama dan sebanyak
80 responden yang menjawab setuju, sedangkan 20 responden menjawab tidak setuju karena alasan kelelahan setelah seharian
bekerja dan memilih untuk ronda malam semaunya sendiri, tidak berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
5.4.2. Kegiatan Sosial
Warga Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo seringkali disibukkan dengan kegiatan sosial terutama dihari dimana warga
Desa Jemundo sedang berada di rumah atau libur kerja yaitu hari minggu karena warga Desa Jemundo sebagian besar bekerja sebagai buruh pabrik
diantara kegiatan sosial yang disering dilakukan oleh warga yaitu kerja bakti membangun jalan dan saluran air supaya tidak banjir kalau musim hujan
datang, mengumpulkan dana untuk kegiatan sosial lain seperti menjenguk salah satu warga apabila ada warga yang sedang sakit atau sedang terkena
musibah lainnya. Semua kegiatan itu terjadi sebelum adanya pasar induk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
“Puspa Agro” di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Untuk mengetahui persepsi petani responden tentang kegiatan sosial setelah
adanya pasar induk “Puspa Agro” dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 14. Persepsi Responden terhadap Kegiatan Sosial Setelah Adanya Pasar Induk “Puspa Agro”
Persepsi Petani Jumlah Orang
Persentase Lebih banyak
26 87
Tetap 4 13
Lebih sedikit Jumlah 30
100 Sumber : Data Primer 2010
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah pasar induk tersebut berdiri dan beroperasi, kegiatan sosial tersebut tak jauh berbeda
masih tetap berjalan bahkan sekarang kegiatan tersebut berkembang dan semakin ramai dan rukun antar warga, terlihat dari banyak warga luar kota
maupun pendatang lainnya yang akhirnya tinggal di Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo karena mereka bekerja di pasar
induk “Puspa Agro” dan para pendatang tersebut juga mengikuti kegiatan sosial tersebut dan menjadi semakin ramai dan terlihat rukun. Meningkatnya
kegiatan sosial atau banyaknya kegiatan sosial yang dilakukan oleh petani responden maupun masayarakat Desa Jemundo pada umumnya meningkat
sebesar 87, sedangkan 13 responden menilai bahwa kegiata sosial di Desa Jemundo tetap, baik sebelum maupun setelah adanya pasar induk
“Puspa Agro”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
Kegiatan sosial setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” semakin banyak diikuti oleh warga Desa Jemundo dan kegiatannya semakin
beragam, diantara kegiatan sosial setelah ada pasar induk “Puspa Agro” yaitu program pavingisasi yang dihimpun dari swasembada warga, kerja
bakti, membuat kegiatan rutin untuk evaluasi dan membahas program sosial lainnya.
a Pavingisasi
Pavingisasi adalah kegiatan memperbaiki jalan dengan cara pemberia paving terhadap jalan-jalan di Desa Jemundo di sekitar pasar induk “Puspa
Agro” karena warga Desa Jemundo pada umumnya dan responden pada khusunya merasa memiliki gengsi untuk memeperbaiki akses menuju pasar
induk “Puspa Agro’ karena pasar induk “Puspa Agro” merupakan pasar modern dan terbesar di Indonesia. Banyaknya responden yang mendukung
diadakannya pavingisasi sebanyak 70, sedangkan 30 tidak mendukung diadakannya pavingisasi karena Program pavingisasi dilakukan karena
warga Desa Jemundo pada umumnya dan petani sayur dan buah pada khususnya merasa memiliki kesadaran diri ingin memperbaiki infrastruktur
Desa Jemundo supaya lebih terlihat bagus karena Desa Jemundo adalah letak berdirinya pasar induk “Puspa Agro” yang merupakan pasar terbesar di
Indonesia. Program pavingisasi ini didanai oleh Pemda dan iuran warga Desa Jemundo sendiri. Namun demikian ada saja warga yang kurang begitu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
memperhatikan kehidupan sosialnya sehingga beranggapan bahwa sebelum dan setelah adanya pasar induk “Puspa Agro”, kegiatan sosial di Desa
Jemundo tetap saja tidak mengalami perubahan karena beberapa responden menilai bahwa penerimaan dana untuk program pavingisasi mengalami
beberapa proses yang rumit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 15. Persepsi Responden Terhadap Program Pavingisasi Setelah Adanya Pasar Induk “Puspa Agro”
Persepsi Petani Jumlah Orang
Persentase Mendukung 21
70 Tidak Mendukung
9 30
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2010 b
Kerja bakti Kerja bakti merupakan kegiatan sosial rutin yang dilakukan oleh
responden pada khususnya dan warga Desa Jemundo pada umumnya. Kerja bakti dilakukan satu bulan sekali yaitu pada hari minggu. Hari
minggu dipilih dengan pertimbangan bahwa responden maupun warga Desa Jemundo libur bekerja, dan biasanya dilakukan pada pagi hari
jam 05.30 – selesai. Meskipun responden maupun warga Desa Jemundo tergolong sibuk namun mereka tetap meluangkan waktu
untuk mengikuti kerja bakti guna untuk kepentingan bersama. Kerja bakti ini ditujukan untuk membersihkan saluran air atau selokan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
memperbaiki infrastruktur yang ada di Desa Jemundo, dan lain sebagainya.
c Membuat kegiatan rutin untuk evaluasi dan membahas program sosial
lainnya. Kegiatan rutin yang dilakukan oleh responden maupun warga Desa
Jemundo adalah arisan dan rapat RT. Arisan diadakan satu bulan sekali, untuk bapak-bapak diadakan tiap tanggal 05, sedangkan untuk
ibu-ibu diadakan tiap tanggal 02. Arisan ini berguna untuk menyatukan responden maupun warga Desa Jemundo yang setiap
harinya memiliki kesibukan masing-masing, selain itu juga sebagai tempat untuk mencari informasi banyak hal. Arisan juga merupakan
tempat responden maupun warga Desa Jemundo untuk menabung karena apabila keuangan tiap keluarga tidak melakukan saving maka
keuangan tiap keluarga tidak akan teratur, dengan menyisihkan beberapa uang untuk arisan maka responden maupun warga Desa
Jemundo dapat memiliki cadangan uang untuk hari berikutnya. Rapat RT dilakukan oleh bapak-bapak jika akan mengadakan suatau acara
atau kegiatan seperti 17 Agustusan, Maulud Nabi, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan supaya situasi dan kondisi Desa
Jemundo tidak sepi atau tetap hidup meskipun warganya memiliki kesibukan masing-masing sehingga warga yang bertempat tinggal di
Desa Jemundo baik yang sudah lama menetap maupun pendatang menjadi betah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
5.4.3. Kegiatan Keagamaan
Mayoritas penduduk warga Desa Jemundo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo adalah memeluk agama islam, untuk menjalin
silaturrahmi antar warga, maka melalui RT rukun tetangga maupun RW rukun Warga membuat kegiatan keagamaan yang memang sebelumnya
sudah ada sejak lama karena ini kegiatan yang mempunyai manfaat cukup besar sehingga sampai sekarang kegiatan keagamaan tersebut masih dijaga
dan dilestarikan, diantara kegiatan keagamaam yang dilakukan warga yaitu seperti setiap malam hari Jum’at warga mengadakan pengajinan rutin
membaca surat yasin dan tahlil yang dilaksanakan dari rumah ke rumah warga secara bergiliran. Pengajian yang bersifat memperingati hari besar
keagamaan dan kegiatan agama lainnya. Untuk menunjang kegiatan tersebut warga mengumpulkan dana untuk menunjang kegiatan keagamaan dengan
cara setiap warga yang menjadi anggota kegiatan tersebut harus iuran rutin sebesar yang telah disepakati oleh semua anggota. Untuk mengetahui
persepsi petani responden tentang kegiatan keagamaan setelah adanya pasar induk “Puspa Agro” dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 13. Persepsi Responden terhadap Kegiatan Keagamaan Setelah Adanya Pasar Induk “Puspa Agro”
Persepsi Petani Jumlah Orang
Persentase Tetap dijalankan
25 83
Tidak dijalankan 5
17 Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2010
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 83 petani responden masih tetap menjalankan kegiatan keagamaan yang dilakukan di
Desa Jemundo. Kegiatan keagamaan itu semua sampai sekarang tidak banyak berubah walau sudah banyak pendatang yang bukan warga asli Desa
Jemundo untuk menetap, seiring dengan adanya pasar induk “Puspa Agro” yang merupakan pasar agribisnis terbesar di indonesia, kegiatan keagamaan
di Desa tersebut tetap ada bahkan cenderung lebih ramai karena diikuti banyak warga pendatang untuk berpartisipasi dengan kegiatan keagamaan
tersebut, warga merasakan manfaat yang cukup besar dengan adanya pasar induk “Puspa Agro” karena sejak pasar berdiri dan beroperasi warga merasa
lebih mudah untuk mencari dana dalam menunjang kegiatan yang bermanfaat untuk warga Desa Jemundo dan Seluruh masyarakat pada
umumnya. Pasar induk “Puspa Agro” juga berdampak terhadap kegiatan
keagamaan di Desa Jemundo, dengan alasan jam kerja bertambah sehingga mengakibatkan badan menjadi lelah maka responden tidak menjalankan atau
mengikuti kegiatan keagamaan di Desa Jemundo. Responden memilih untuk beristirahat di rumah dibandingkan untuk mengikuti kegiatan keagamaan
yang biasanya diadakan pada malam hari, dan sebanyak 17 responden beranggapan seperti itu.
5.5. Sarana dan Prasarana yang Tersedia di Pasar Induk “Puspa Agro” di