37
3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Adapun variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini diukur berdasarkan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :
1 Dampak adalah setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat
adanya aktivitas manusia dan diukur dengan ada tidaknya perubahan dalam bidang sosial ekonomi.
2 Pasar induk “Puspa agro”adalah pasar yang memiliki konsep perdagangan
komprehensif, terdapat pasar eceran dan pasar grosir di dalamnya dan kegiatan skala besar yang di dalamnya terdapat produk agribisnis
terlengkap dan terbesar di Indonesia. 3
Masyarakat adalah rakyat atau kelompok rakyat yang mendiami suatu wilayah di sekitar pasar induk “Puspa Agro”.
4 Petani adalah seseorang yang tinggal di daerah sekitar pasar induk “Puspa
Agro” yang memiliki pekerjaan berhubungan dengan kegiatan budidaya tanaman sayur dan buah.
5 Mata pencaharian adalah pekerjaan dan sebagainya yang menjadi pokok
penghidupan dari warga yang ada sebelum dan sesudah dibangunnya pasar induk “Puspa Agro”.
6 Jenis pekerjaan adalah berbagai jenis atau bentuk perbuatan atau kegiatan
yang dilakukan dan bertujuan untuk mendapatkan hasil oleh para petani yang ada di sekitar pasar induk “Puspa Agro” untuk mendapatkan
penghasilan sebelum dan sesudah dibangunnya pasar induk “Puspa Agro”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
7 Pendapatan adalah hasil kerja yang diperoleh warga masyarakat di sekitar
pasar induk “Puspa Agro” sebelum dan sesudah dibangunnya pasar induk “Puspa Agro”.
8 Pendapatan total keluarga tani sayur kangkung adalah pendapatan total
dari seluruh anggota keluarga tani yang bekerja baik dari usaha bercocok tanam kangkung yaitu satu bulan sekali masa panen maupun usaha lain
selain bercocok tanam yang diukur dalam satuan Rupiah per bulan. 9
Pendapatan total keluarga tani buah jambu biji merah adalah pendapatan total dari seluruh anggota keluarga tani yang bekerja baik dari usaha
bercocok tanam jambu biji merah yaitu empat bulan sekali masa panen namun dalam penelitian ini pendapatan empat bulan dibagi empat
sehingga didapatkan pendapatan per bulan, maupun usaha lain selain bercocok tanam yang diukur dalam satuan Rupiah per bulan.
10 Pendapatan kepala keluarga tani adalah pendapatan total kepala keluarga
tani yang bekerja selama satu bulan baik dari usaha bercocok tanam maupun usaha lain selain bercocok tanam yang diukur dalam satuan
Rupiah per bulan. 11
Pendapatan anggota keluarga tani adalah total dari pendapatan istri dan anak petani yang bekerja selama satu bulan baik dari usaha bercocok
tanam maupun usaha lain selain bercocok tanam yang diukur dalam satuan Rupiah per bulan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39
12 Pendapatan usahatani adalah penerimaan usahatani dikurangi dengan total
biaya produksi usahatani yang diukur dalam satuan rupiah dalam satu musim panen.
13 Pendapatan dari usaha non pertanian adalah seluruh pendapatan dari luar
sektor pertanian yang dihasilkan oleh seluruh anggota keluarga selama satu bulan yang diukur dalam satuan rupiah per bulan.
14 Rumah tangga tani adalah semua orang yang tinggal, makan, dan
mengurus keperluan sehari-hari secara bersamaan yang termasuk dalam satu unit anggaran belanja, pada rumah tangga tani dibatasi pada keluarga
inti, dimana yang dimaksud dengan keluarga inti adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak yang masih menjadi
tanggungan. 15
Kondisi sosial adalah kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka. Hubungan tersebut menyangkut
hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan menjadi suatu kesadaran agar dapat saling tolong menolong.
16 Kondisi ekonomi adalah kondisi manusia yang menyangkut kepentingan
petani ke arah peningkatan pendapatan dalam usahatani.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
IV. KEADAAN UMUM DAERAH