45
At 1550 nm Zero dispersion wavelength
Zero dispersion slope psnm.Km
nm psnm.Km
=18 1300 =
λ =1424
= 0.093
Mechanical Properties Proof Test
minimum durasi 1 s Microbend Test
Additional rugi-rugi at 1550 nm 100 turns on 60 mm mandrel
dB = 1
= 0.2 Tabel 4.2
Spesifikasi kabel optik Single mode Siemens,1996
4.5.2 Analisa Pengukuran Jaringan Serat optik
No Core Panjang kabel Km
Redaman total rugi
rugi jaringan
1 Operation Operation
2 Operation Operation
3 Operation Operation
4 Operation Operation
5 Operation Operation
6 Operation Operation
7 3.270 km
2.26 dB 8
3.270 km 2.47 dB
Tabel 4.3 Hasil ukur redaman Kabel optik section kaliasem – ubung
PT Telkom kaliasem subdinas Transmisi
Pada Sentral Telkom Kaliasem, kabel serat optik yang dipakai yaitu jenis Single mode , yang mana dalam satu kabel terdiri dari 8 core, tetapi yang dipakai
untuk transmisi 6 core, sedangkan 2 core yang lain belum diaktifkan, jadi pengukuran dilakukan pada core yang tidak aktif yaitu core 7 dan core 8. hasil
pengukurannya ditunjukkan dibawah ini :
46 1. Kabel Optik Core 8
Gambar 4.10 OTDR report untuk core 8
Keterangan Gambar untuk core 8 diatas adalah : Total Loss = 2.26 dB
Jarak Transmisi = 3.720 Km Redaman sepanjang Transmisi = 0.61 dBKm
Panjang Gelombang = 1,31 nm IOR Index Of Refraction = 1.5000
Core 8 dipakai untuk panjang gelombang 1310 nm dengan referensi indeks bias 1.5000 yang mana jarak atau panjang kabel transmisi kaliasem ubung adalah
3.720 km. Data dari PT Telkom diketahuai bahwa core 8 memiliki 3 sambungan dan 2 konektor.
Dalam menganalisa gambar diatas mengacu pada tabel event tabel 4.2 yaitu :
a. Garis pertama yang menjorok turun menyatakan tingkat peluncuran launch level , yang mana maksudnya adalah tingkat sinyal yang
diluncurkan ke dalam serat optik. b. Garis miring kebawah menyatakan tiada kesalahan pantulan non
reflective fault , yang mana maksudnya adalah sambungan atau tekukan mikromakro
47 c. Garis lurus vertikal selanjutnya menyatakan ujung pantulan, yang
mana maksudnya adalah terputusnya indeks refraksi, disebabkan oleh interface kaca udara pada ujung serat optik.
Dari gambar diatas didapat beberapa parameter yang akan diukur yaitu : 1.1 Rugi-rugi penyerapan
Dari hasil rugi-rugi jaringan dan panjang jaringan core 8 akan diperoleh rugi-rugi penyerapan sebesar :
Rugi-rugi penyerapan = jaringan
Panjang jaringan
Loss _
_ Σ
Σ
Sehingga diperoleh : =
Km dB
720 .
3 26
, 2
= 0,608 dBkm 1.2 Koefisien Pelemahan
Nilai koefisien pelemahan seperi di bawah ini merujuk rumus pada bab II attenuasi 2.5 :
A dB = L x aF + Ns x aS + Nc x aC Maka
: A dB = 3,720 x 2,26 + 3 x 0,2 + 2 x 0,5
= 10,0072 dB 2. Kabel Optik core 7
Gambar 4.11
OTDR report untuk core 7
48 Keterangan Gambar untuk core 7 diatas adalah :
Total Loss = 2.47 dB Jarak Transmisi = 3.720 Km
Redaman sepanjang Transmisi = 0.66 dBKm Panjang Gelombang = 1,31 nm
IOR Index Of Refraction = 1.5000 Core 7 dipakai untuk panjang gelombang 1310 nm dengan referensi indeks
bias 1.5000 yang mana jarak atau panjang kabel transmisi kaliasem tabanan adalah 3.720 km. Data dari PT Telkom diketahui bahwa core 7 memiliki 3
sambungan dan dua konektor Dalam menganalisa gambar diatas mengacu pada tabel Event yaitu :
a. Garis
vertikal pertama
menyatakan tingkat peluncuran launch level , yang mana maksudnya adalah tingkat sinyal diluncurkan ke dalam serat
optik. b. Garis miring kebawah menyatakan tiada kesalahan pantulan non
reflective fault , yang mana maksudnya adalah sambungan atau tekukan mikromakro
c. Garis lurus vertikal selanjutnya menyatakan ujung pantulan, yang mana maksudnya adalah terputusnya indeks refraksi, disebabkan oleh interface
kaca udara pada ujung serat optik. Dari gambar tersebut didapat beberapa parameter yang
2.1 Rugi-rugi penyerapan Dari hasil rugi-rugi jaringan dan panjang jaringan core 7 akan diperoleh rugi-
rugi penyerapan sebesar : Rugi-rugi penyerapan =
jaringan Panjang
jaringan Loss
_ _
Σ Σ
Sehingga diperoleh : =
Km dB
720 .
3 26
, 2
= 0,608 dBkm 2.2 Koefisien Pelemahan
Nilai koefisien pelemahan seperi di bawah ini merujuk rumus pada bab II attenuasi 2.5 :
49 A dB = L x aF + Ns x aS + Nc x aC
Maka :
A dB = 3,720 x 2,26 + 3 x 0,2 + 2 x 0,5 = 10,0072 dB
4.5.3 Perbandingan Pengukuran OTDR dengan Perhitungan
a. Perhitungan Rugi-rugi tiap events Untuk mengukur rugi-rugi tiap event menggunakan rumus dibawah ini :
Mencari coupling efficiency efisiensi sambungan
⎪ ⎭
⎪ ⎬
⎫ ⎪
⎩ ⎪
⎨ ⎧
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− +
= 2
1 2
2 1
2 1
cos 2
4 1
1 2
1 16
a Y
a Y
a Y
n n
n n
lat π
η 4.12
Dimana : n1
= Index
core a = Jari-jari fiber Optik
n = Refractive index medium diantara sambungan fiber Y = lateral offset fiber core axis kesejajaran sumbu sambungan
mencari rugi-rugi fiber optik dengan rumus : loss = -10 log
ηlat dalam dB 4.13 b. Perhitungan
loss sambungan
Untuk mengukur rugi-rugi tiap sambungan menggunakan rumus : Mencari besarnya pantulan fresnel
2 1
1 ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ +
− =
n n
n n
r 4.14
dimana :
r = Besarnya pantulan fresnel n1 = reflective index fiber optik
n = reflective index medium di antara fiber optik mencari rugi-rugi sambungan :
loss
fres
= -10 log 1-r 4.15
50 c. Perhitungan jarak maksimum tiap event
Untuk menghitung jarak maksimum tiap event atau jarak maksimum tiap sambungan menggunakan rumus :
Δ Δ
− Δ
= 1
1 1
n C
z 4.16
Dimana :
Z = jarak maksimum Δ
1
= dispersi makszero dispersion wavelength Δ = penyebaran karena lekukan zero dispersion slope
n1 = reflective index fiber optik
1. Perhitungan Kabel Optik core 7
a. Perhitungan rugi-rugi tiap event Dari tabel 4.3 dan gambar 4.23 diperoleh beberapa parameter :
a = 4,5 μm ; n1 =1.5000 ; misal Y =3.7 μm dan n = 1 udara maka diperoleh :
⎪ ⎭
⎪ ⎬
⎫ ⎪
⎩ ⎪
⎨ ⎧
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− +
= 2
1 2
2 1
2 1
cos 2
4 1
1 2
1 16
a Y
a Y
a Y
n n
n n
lat π
η
}
2 1
2 9
7 ,
3 1
5 ,
4 7
, 3
9 7
, 3
1 cos
2 4
1 5000
, 1
1 14
, 3
2 1
5000 ,
1 16
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
⎩ ⎨
⎧ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
+ =
lat η
{ }
9 ,
82 ,
41 ,
1 cos
2 65625
, 122
36 −
− =
lat η
{ }
328 ,
1 cos
2 294
, −
− =
lat η
{ }
147 ,
109 2
294 ,
= lat
η sudut dirubah dalam radian
{ }
180 14
, 3
29 ,
218 294
, =
lat η
12 ,
1 =
lat η
Sehingga akan didapat rugi-rugi tiap event sebesar : loss = -10 log
ηlat loss = -10 log 1,12
loss = 0,492 dB