80 keanekar agaman hayati, data-data apa saja yang dibutuhkan untuk memper oleh
tingkat keanekar agaman hayati?
a. Pengertian Metode Inventarisasi Jenis Flora
Metode inventar isasi flor a tumbuhan adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan per kir aan jumlah populasi jenis flor a tumbuhan baik
yang ber ada di luar maupun yang ber ada di dalam kaw asan konser vasi ser ta untuk menentukan upaya pembinaan dan quota flor a tumbuhan ter tentu di
suatu daer ah yang boleh diambil untuk dimanfaatkan secar a aman dan lestar i ter kendali di alam.
b. Prinsip-prinsip Inventarisasi Jenis Flora
Kegiatan inventar isasi flor a tumbuhan dapat dilakukan dengan melalui metode analisa vegetasi. Analisa vegetasi adalah car a mempelajar i susunan
komposisi jenis dan bentuk str uktur vegetasi atau masyar akat flor a tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, kegiatan
analisis vegetasi er at kaitannya dengan sampling, ar tinya kita cukup menempatkan beber apa petak contoh untuk mew akili habitat ter sebut.
Dengan sampling,
seor ang peneliti sur veyor
dapat memper oleh
infor masi data yang diinginkan lebih cepat dan lebih teliti dengan biaya dan tenaga lebih sedikit bila dibandingkan dengan inventar isasi penuh metoda
sensus pada anggota suatu populasi
Dalam sampling ini ada tiga hal yang per lu diper hat ikan, yaitu: 1
jumlah petak contoh 2
luas minimum keselur uhan petak contoh yang r epr esentative kur va spesies ar ea
3 intensitas sampling
4 car a peletakan petak contoh dan
5 teknik analisa vegetasi yang digunakan.
81 Pr insip penentuan ukur an petak adalah petak har us cukup besar agar
individu jenis yang ada dalam contoh dapat mew akili komunitas, tetapi har us cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan
diukur tanpa duplikasi atau pengabaian.
Disamping itu untuk kepentingan deskr ipsi vegetasi ada beber apa macam par ameter kuantitatif vegetasi yang sangat penting yang umumnya diukur
dar i suatu tipe komunitas tumbuhan yaitu: 1
Kerapatan density
Ker apatan adalah jumlah individu suatu jenis tumbuhan dalam suat u luasan ter tentu, misalnya 100 individu ha.
Dengan kata lain, ker apatan mer upakan jumlah individu or ganism per satuan r uang.
Untuk kepentingan analisis vegetasi, istilah yang mempunyai ar ti sama dengan ker apatan dan ser ing diber i notasi ‘
K
’ . K= Jumlah individu
Luas selur uh petak contoh Ker apatan spesies
ke-i
dapat dihitung sebagai K-i, dan ker apatan r elative setiap spesies
ke-i
ter hadap ker apatan total dapat dihitung sebagai KR-i
K-i = Jumlah individu untuk species ke-i Luas selur uh petak contoh
KR-I = ker apatan species ke-i
x 100 Ker apatan selur uh species
2
Frekwensi
Fr ekw ensi suatu jenis tumbuhan adalah jumlah petak contoh dimana ditemukannya jenis ter sebut dar i sejumlah petak contoh yang dibuat.
Biasanya fr ekw ensi dinyatakan dalam besar an per sentase. Misalnya jenis
Avicennia marina
api-api ditemukan dalam 50 petak contoh dar i 100 petak contoh yang dibuat, sehingga fr ekw ensi jenis api -api
ter sebut adalah 50 100 x 100 = 50. Apabila pengamatan dilakukan pada petak-petak contoh, maka makin
banyak petak contoh yang di dalamnya dit emukan suatu species, ber ar ti makin besar fr ekuensi species ter sebut. Sebaliknya, jika makin
82 sedikit petak contoh yang di dalamnya ditemukan suatu species, makin
kecil fr ekuensi spesies ter sebut. Dengan demikian, sesungguhnya fr ekuensi ter sebut dapat mengGambar kan tingkat penyebar an spesies
dalam habitat yang dipelajar i, meskipun belum dapat menggambar kan tentang pola penyebar annya. Species or ganisme yang penyebar annya
luas akan memiliki nilai fr ekuensi per jumpaan yang besar . Untuk kepentingan analisis vegetasi, fr ekuensi spesies F, fr ekuensi
spesies ke-i F-i dan fr ekuensi r elative spesies ke-I FR-i dapat dihitung dengan r umus sebagai ber ikut:
F = jumlah petak contoh ditemukannya suatu spesies Jumlah selur uh petak contoh
F-i = jumlah petak contoh ditemukannya suatu species ke-i Jumlah selur uh petak contoh
FR-i = fr ekuensi suatu species ke-i x 100 Fr ekuensi selur uh spesies
3
Luas Penutupan Coverage
Luas penutupan
coverage
adalah pr opor si antar a luas tempat yang ditutupi oleh spesies tumbuhan dengan luas total habitat. Luas
penutupan dapat dinyatakan dengan menggunakan luas penutupan tajuk ataupun luas bidang dasar luas basal ar ea. Beber apa penulis
menggunakan istilah
dominansi
untuk menyatakan luas penutupan spesies tumbuhan kar ena par ameter ter sebut mer upakan bagian dar i
par ameter yang digunakan untuk menunjukkan spesies tumbuhan yang dominan dalam suatu komunitas. Untuk pohon, basal ar ea diduga
dengan mengukur diameter batang. Dalam hal ini, pengukur an diameter umumnya dilakukan pada ketinggian 1.30 m dar i per mukaan
tanah diameter setinggi data atau
diameter at breast height, DBf.
Masih ingatkah kalian materi inventarisasi hutan tentang bagaimana cara mengukur diameter pohon dan tinggi pohon? Alat-alat apa saja
yang digunakan dalam melakukan pengukuran diameter pohon dan tinggi pohon? Komunikasikan dengan temanmu dan presentasikan
83 Dengan asumsi bahw a penampang melintang batang suatu pohon
ber bentuk lingkar an, basal ar ea dar i pohon ter sebut dihitung dengan r umus:
BA = π R
2
= ¼ π . D
2
Keter angan BA : Basal Ar ea
R : jar i-jar i lingkar an dar i penampang lintang batang
D : diameter batang pohon
Untuk kepent ingan analisis vegetasi, luas penutupan spesies C, luas penutupan spesies ke-I C-i dan luas penutupan r elative spesies ke-I
CR-i dapat dihitung dengan r umus sebagai ber ikut:
=
C-i = CR-i =
4 Indeks Nilai Penting INP.
Indeks nilai penting
importance value index
adalah par ameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk menyatakan tingkat dominansi
tingkat penguasaan spesies-spesies dalam suatu komunitas tumbuhan Soegianto, 1994. Spesies-spesies yang dominan yang
ber kuasa dalam suatu komunitas tumbuhan akan memi liki indeks nilai penting yang tinggi. Sehingga spesies yang paling dominan tentu
saja memiliki indeks nilai penting INP yang paling besar . Indeks Nilai Penting INP mer upakan penjumlahan dar i ker apatan
r elative, fr ekuensi r elative dan luas penutupan r elative, dituliskan dengan r umus sebagai ber ikut:
INP = KR + FR + CR INP-i = KR-i + FR-i + CR-i
84 5
SDR Summed Dominance Ratio
atau per bandingan nilai penting. Besar an ini diper oleh dengan car a membagi indeks nilai penting
dengan jumlah macam par ameter yang digunakan. SDR juga dipakai untuk menyatakan tingkat penguasaan spesies-spesies dalam suatu
komunitas tumbuhan.
=
6
Indeks Dominansi
Mer upakan par ameter
yang menyatakan
tingkat ter pusatnya
penguasaan spesies dalam suatu komunitas. Penguasaan spesies
dalam komunitas bisa ter pusat pada satu spesies, beber apa spesies, atau pada banyak spesies yang dapat diper kir akan dar i tinggi
r endahnya indeks dominansi ID.
= .
Keter angan : ID
= indeks dominansi n.i
= nilai penting tiap speseie ke-i N
= total nilai penting Apabila nilai ID tinggi, maka dominansi penguasaan ter pusat pada
satu spesies. Tetapi apabila nilai ID r endah, maka dominansi ter pusat ter dapat pada beber apa spesies.
7
Indeks Keanekaragaman
Keanekar agaman spesies dapat digunakan untuk menyatakan str uktur komunitas, untuk mengukur stabilitas komunitas, yaitu kemampuan
suatu komunitas untuk menjaga dir inya tet ap stabil meskipun ada gangguan ter hadap komponen-komponennya Soegianto, 1994
Keanekar agaman spesies yang tinggi menunjukkan bahw a suat u komunitas memiliki kompleksitas tinggi kar ena inter aksi spesies yang
ter jadi dalam komunitas itu sangat tinggi. Suatu komunitas dikat akan memiliki keanekar agaman spesies yang
tinggi jika komunitas disusun oleh banyak spesies begitu juga sebaliknya.
85 Untuk mempr akir akan keanekar agaman spesies ada beber apa indeks
keanekar agaman yang dapat dipilih untuk dipakai dalam analisis komunitas, antar a lain sebagai ber ikut: Odum, 1993; Soegianto, 1994
a Indeks Shannon atau Shannon index of general diversity H
= − .
.
Keter angan: H
= indeks Shannon = indeks keanekar agaman Shannon n.i
= nilai penting dar i tiap spesies N
= total nilai penting
b Indeks Margalef d
= −
Keter angan : d= indeks Mar galef = indeks keanekar agaman Mar galef
s = jumlah spesies N
= jumlah individu
c Indeks Simpson atau Simpson of diversity D
= −
Keter angan : D
= indeks Simpson = indeks keanekar agaman Simpson P-i
= pr opor si spesies ke-I dalam komunitas s
= jumlah spesies 8
Indeks Kesamaan
Indeks kesamaan atau
index of similarity
IS kadang-kadang diper lukan untuk mengetahui tingkat kesamaan antar a beber apa
tegakan, antar a beber apa unit sampling atau antar a beber apa komunitas yang dipelajar i dan dibandingkan komposisi dan str uktur
komunitasnya. Oleh kar ena itu, besar kecilnya indeks kesamaan ter sebut, mengGambar kan tingkat kesamaan komposisi spesies dan
86 str uktur dar i dua komunitas, atau tegakan, atau unit sampling yang
dibandingkan. Rumus-r umus yang digunakan untuk menyatakan indeks kesamaaan
adalah:
= +
= +
Keter angan : IS = indeks kesamaan
C = jumlah spesies yang sama dan
ter dapat pada
kedua komunitas
A = jumlah spesies di dalam komunitas A
B = jumlah spesies di dalam komunitas B
Keter angan : IS = indeks kesamaan
W = jumlah dar i nilai penting yang lebih kecil atau sama dar i
dua spesies ber pasangan, yang ditemukan pada dua komunitas
a = total nilai penting dar i komunitas A, atau tegakan A
atau unit sampling A b = total nilai pent ing dar i
komunitas B, atau tegakan B, atau unit sampling B
c. Ketentuan Metode Inventarisasi Flora