Menguraikan komponen-komponen vektor Vektor

Untuk penjumlahan √ Untuk pengurangan √ dengan R adalah besar vektor resultan ⃗⃗ , A adalah besar vektor A, B adalah besar vektor B, dan adalah sudut apit antara ⃗⃗ dan ⃗ . Misalkan, sudut β merupakan sudut yang dibentuk antara R dan A , maka dengan menggunakan aturan sinus pada segitiga, akan diperoleh :

3. Menguraikan komponen-komponen vektor

Gambar 2.5 Komponen-komponen vektor A Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa vektor A mempunyai komponen kearah sumbu-X, yaitu A x dan mempunyai komponen kearah sumbu-Y, yaitu A y . besarnya masing-masing komponen vektor A tersebut adalah: , , Sementara itu, arah vektor A tersebut memenuhi , dengan adalah sudut yang dibentuk oleh vektor A dengan sumbu-X positif. Vektor Satuan Unit Vektor Vektor satuan unit vektor merupakan suatu vektor yang besarnya sama dengan 1 satu dan tidak mempunyai satuan serta berfungsi untuk menunjukan suatu arah dalam ruang. Sebuah vektor yang terletak di dalam ruang tiga memiliki komponen-komponen terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z, seperti gambar di bawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada gambar di atas, tampak bahwa vektor satuan i menunjukkan arah sumbu x positif, vektor satuan j menunjukkan arah sumbu y positif, dan vektor satuan y menunjukan arah sumbu z positif. Kita dapat menyatakan hubungan antara vektor komponen dan komponennya masing-masing, sebagai berikut: F x = F x ̂ F y = F y ̂ F z = F z ̂ Kita dapat menulis vektor F dalam komponen-komponennya sebagai berikut: F = F x ̂ + F y ̂ + F z ̂ Sedangkan besar vektor F dapat dihitung dengan menentukan komponen-komponen vektor yang saling tegak lurus satu sama lain dengan persamaan: F = √F x 2 + F y 2 + F z 2 Misalnya terdapat dua vektor pada ruang tiga dimensi yakni A dan B, maka jika dinyatakan dalam komponen-komponennya, sebagaimana tampak di bawah : A = A x ̂ + A y ̂ + A z ̂ B = B x ̂ + B y ̂ + B z ̂ Besar resultan penjumlahan dua buah vektor dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: R = A + B R = A x ̂ + A y ̂ + A z ̂ + B x ̂ + B y ̂ + B z ̂ R = A x + B x ̂ + A y + B y ̂ + A z + B z ̂ Besar resultan pengurangan dua buah vektor dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: R = A – B R = A x ̂ + A y ̂ + A z ̂ – B x ̂ + B y ̂ + B z ̂ R = A x – B x ̂ + A y – B y ̂ + A z – B z ̂ Vektor Posisi Vektor Kedudukan Vektor posisi r atau vektor kedudukan adalah posisi atau kedudukan suatu benda pada bidang datar maupun ruang yang dapat dinyatakan dalam sebuah vektor pada saat tertentu. Vektor posisi dalam dua dimensi dapat dituliskan sebagai berikut: r = x ̂ + y ̂ sedangkan untuk vektor posisi dalam ruang tiga dimensi dapat dituliskan sebagi berikut: r = x ̂ + y ̂ + z ̂ dengan: x, y , z menyatakan komponen nilaibesar vektor, dan ̂, ̂, ̂ menyatakan arah vektor.

4. Mengalikan Vektor

Dokumen yang terkait

ANALISIS REDUPLIKASI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN Analisis Reduplikasi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Karangpandan.

0 2 12

Pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati.

13 79 182

Hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran Fisika dengan motivasi belajar Fisika di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 7 132

Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal identitas trigonometri pada siswa kelas X-E SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

2 17 245

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 1 203

Pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati

11 42 180

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 201

DESKRIPSI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS XI MIA SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA.

0 2 87

PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA EKSPOSISI ANTARA SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI DENGAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BOPKRI I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007

0 1 116

PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 125