Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara

dalam menentukan nilai dari Cos 45. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 25 untuk soal 13 ke dalam kategori kurang paham. Nomor 10 kmu jawab apa? Jawab B mas Yakin kah dengan jawabanmu? Gak yakin mas Terus kamu jawab itu, kamu ngitung terlebih dahulu? Gak mas Terus dapat itu darimana? Nebak aja mas Dari kutipan wawancara diatas, jelas terlihat bahwa siswa 35 untuk soal nomor 10 tidak yakin akan jawabannya dan tidak menghitung terlebih dahulu dan mengakui bahwa jawaban tersebut adalah hasil menebak. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 35 untuk soal nomor 10 ke dalam kategori menebak atau tidak paham.

c. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara

geometri Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep siswa pada butir soal pilihan ganda dalam sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri: Tabel 4. 10 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Pilihan Ganda Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor Dengan Cara Geometri Nomor Soal Persentase Pemahaman Konsep Tiap Kategori Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak 3 24 4 58 14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Nomor Soal Persentase Pemahaman Konsep Tiap Kategori Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak 4 52 6 36 6 5 24 4 54 18 9 42 12 40 6 25 4 16 58 22 Jumlah 29,2 8,4 49,2 13,2 Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada butir soal nomor 3 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 58, sedangkan paham sebesar 24, miskonsepsi sebesar 4 dan menebak sebesar 14. Pada butir soal nomor 4 paling dominan berada pada kategori paham dengan persentase sebesar 52, sedangkan miskonsepsi sebesar 6, kurang paham sebesar 36 dan menebak sebesar 6. Pada butir soal nomor 5 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 54, sedangkan paham sebesar 24, miskonsepsi sebesar 4 dan menebak sebesar 18. Pada butir soal nomor 9 paling dominan berada pada kategori paham dengan persentase sebesar 42, sedangkan miskonsepsi sebesar 11, kurang paham sebesar 40 dan menebak sebesar 6. Pada butir soal nomor 25 paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar 58, sedangkan paham sebesar 4, miskonsepsi sebesar 16 dan menebak sebesar 22. Hasil wawancara menunjukkan bahwa benar siswa mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan wawancara untuk sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri soal pilihan ganda seperti dibawah ini: Soal nomor 4 kamu jawab apa? B mas Yakinkah dengan jawaban itu? Yakin mas Bukan hasil menebak? Bukan mas. Kalo yang ini saya tahu mas Dari kutipan wawancara diatas, dapat terlihat jelas bahwa siswa 1 untuk soal nomor 4 benar-benar paham, yakin dengan jawabannya serta menyatakan bahwa bukan hasil tebakan. Oleh karena itu, peneliti mengkategorikan siswa 1 untuk soal 4 ke dalam kategori paham. Nomor 25 kamu jawab apa? Jawab A mas Tingkat keyakinanmu gimana? Yakin mas Kenapa kamu pilih jawaban A? Karena aku ingatnya rumus phytagoras mas jadi F3 = F1 + F2 Dari kutipan wawancara diatas, dapat terlihat jelas bahwa siswa 26 untuk soal nomor 25 salah dalam menentukan resultan vektor dan salah dalam menerapkan rumus serta yakin akan jawabannya. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 26 untuk soal nomor 25 ke dalam kategori miskonsepsi. Nomor 4 kamu jawab apa? Jawab A mas Kenapa pilih itu? Bingung aja mas. Bingung antara segitiga ato jajargenjang Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa siswa 35 untuk soal nomor 4, mengalamai kebingungan antara 2 jawaban dimana salah satu jawaban tersebut merupakan jawaban yang benar.. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 35 untuk soal nomor 4 ke dalam kategori kurang paham. Nomor 25 kamu jawab apa? Jawab E mas Yakin kah? Gak mas Kenapa kamu pilih jawaban E? Aku gak tau mas jadi ku nebak aja Dari kutipan wawancara diatas, siswa 2 untuk soal nomor 25 tidak yakin akan jawabannya dan mengakui bahwa jawabannya tersebut adaslah hasil menebak. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 2 untuk soal nomor 25 ke dalam kategori menebak atau tidak paham. Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep siswa pada butir soal essai dalam sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri: Tabel 4. 11 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Essai Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor Dengan Cara Geometri No Soal Persentase Tingkat Pemahaman 26 Tinggi Sedang Rendah 22 14 64 Dari tabel 4.11 dapat dinyatakan bahwa pemahaman siswa berada pada semua tingkatan yaitu pada tingkat rendah sebesar 64 yang merupakan persentase jumlah yang terbanyak, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sedangkan pada tingkat pemahaman sedang dan tinggi sebesar 14 dan 22. Hasil wawancara menunjukkan bahwa benar siswa mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan wawancara untuk sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri untuk soal essai no 26 seperti dibawah ini: Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Ini mas Bisa jelaskan ke saya bagaimana kamu menggar seperti itu? Pertama Totti berlari ke arah timur sejauh 4 meter. yang ini mas 4 paling atas Kenapa kamu tidak wakilkan saja 1 kotak itu dengan 1 meter saja Biar lebih mudah? Terus arahnya kenapa ke arah itu? Kan kelas kita menghadap ke sana mas selatan. Jadi arah timur nya ya kesini seperti di gambar Ow.. terus gimana lagi? Terus ke utara mas sejauh 3 meter. yang ini mas kiri gambar Okee.. terus? Terus ke arah barat sejauh 8 meter mas. Yang ini paling bawah Ow.. oke oke. Terus resultannya yang mana? Yang ini mas. menunjuk 5 Arahnya gimana? Arahnya dari sini ke sini mas pangkal 4 ke ujung 8 Oke oke. Terus dapat resultannya 5 dari mana? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gampang mas. Pake rumus phytagoras mas. Ini 3, ini 4, jadi sisi miringnya ini pasti 5 mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 25 untuk soal nomor 26 dapat menggambarkan dan menjelaskan soal tersebut dengan baik. Siswa tersebut dapat menentukan resultan dari soal yang dimaksud serta dapat menghitung besarnya resultan dengan baik. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 25 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori paham. Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Seperti ini mas Bisa kamu jelasin ke saya bagaimana kamu menggambar itu? Bisa mas. Gini.. awalnya berjalan kearah timur sejauh 4 meter. empat kotak yang ini mas. Iya terus? Trus ke arah utara sejauh 3 meter. tiga kotak yang ini mas Terus? Terus ke barat sejauh 8 meter. yang ini mas Itu 7 ato 8 menurut gambarmu itu? Ow iya mas salah itu. Seharusnya tambah 1 kotak lgi mas Oke oke.. terus untuk perpindahannya gimana? Dari gambarmu itu, mana sih yang merupakan perpindahan ato resultannya? Yang saya tulis x ini mas Arahnya dari mana kemana? Dari sini ke sini mas ujung tanda panah 8 ke arah pangkal 4 Yakinkah arahnya seperti itu? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Iya mas Terus untuk besar resultannya? Resultannya itu jarak dari 4 + 3 + 8. Jadi = 15 Menurut kamu, yang kamu jawab itu resultanperpindahannya atau jarak yang ditempuh Totti? Jadi bingung ku mas Gini aja, jadi menurutmu yang kamu kerjakan itu resultannya? Iya mas Untuk tingkat keyakinanmu, kamu yakin? Iya. Yakin mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 3 untuk soal nomor 26 dapat menggambarkan soal tersebut walaupun belum sempurna.siswa 3 juga dapat menentukan dengan benar resultan dari gambar tersebut tetapi siswa tersebut mengalami kekeliruan dalam menghitung resultan. Yang dihitung bukan resultan tetapi total jarak yang ditempuh bukan resultan perpindahan. Ketika peneliti mencoba untuk mengkonfirmasi jawaban siswa tersebut, siswa tersebut tetap yakin bahwa yang dikerjakannya itu merupakan resultan.. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 25 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori miskonsepsi. Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Seperti ini mas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bisa kamu jelaskan ke saya bagaimana kamu menggambar ini? Kita mulai dari sini mas 4 meter ke arah timur 4 bawah iya? Lanjut lagi ke utara sejauh 3 meter. menunjuk 3 pada kanan gambar Iya.. terus? Terus ke barat 8 meter mas. Ini menunjuk garis paling atas Oke. Terus 3 ini darimana? Ini kan 8 kurang 4 ini... ow iya mas. Sebenranya ini 4 mas bukan 3. Jadi kalo pake rumus phytagoras 3, 4 sisi miringnya 5 mas. Saya salah disitu mas. Iyaa.. kamu mengerti caranya.cuman kamu kurang teliti Iya mas. Harus lebih teliti lagi mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 39 untuk soal nomor 26 dapat menggambar soal tersebut dengan baik namun salah dalam menghitung resultannya. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 39 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori kurang paham karena ragu-ragu atas jawabanya. Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu menggambarnya? Ku gak ngerti mas jadi gak ku kerjain Sama skali tidak mengerti? Iya mas. Terus kenapa di tingkat keyakinan kmu centang yakin? Oh iya mas. Seharusnya ga yakin mas. Hehehe.. Maaf mas Dari kutipan wawancara diatas, siswa 40 untuk soal nomor 26 tidak mengerjakan soal nomor 26. Ketika diatanyai, siswa tersebut secara terbuka menyatakan bahwa dia tidak mengerti dengan soal tersebut. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 40 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori menebak atau tidak paham.

d. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara

Dokumen yang terkait

ANALISIS REDUPLIKASI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN Analisis Reduplikasi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Karangpandan.

0 2 12

Pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati.

13 79 182

Hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran Fisika dengan motivasi belajar Fisika di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 7 132

Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal identitas trigonometri pada siswa kelas X-E SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

2 17 245

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 1 203

Pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati

11 42 180

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 201

DESKRIPSI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS XI MIA SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA.

0 2 87

PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA EKSPOSISI ANTARA SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI DENGAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BOPKRI I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007

0 1 116

PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 125