Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat karena pendidikan dapat mempengaruhi dan mengubah pola pikir seseorang untuk selalu melakukan perbaikan dalam segala aspek kehidupan ke arah peningkatan kualitas diri sesuai harapan pelaku pendidikan. Pendidikan yang dibutuhkan adalah pendidikan yang berkualitas dan demokratis Mastuhu, 2004 dalam Syafaruddin, 2008:6. Salah satu pelajaran di bidang pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan IPTEK adalah fisika. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang alam dan seisinya serta perubahan - perubahan yang terjadi di dalamnya. Fisika diberikan sejak tingkat SMP dan SMA. Fisika merupakan ilmu empiris, sehingga langkah penyelesaian soal fisikanya harus memahami konsep dari materinya. Sebagaimana ciri dari ilmu sains, bahwa sains merupakan pemahaman konsep akan alam sehingga dalam fisika tidak lengkap rasanya mempelajari fisika jika yang mampu dipelajari hanya pemahaman hitung-hitungan rumusnya tanpa memahami makna atau konsep dari materi fisika tersebut. Keberhasilan siswa dalam mempelajari materi fisika tidak hanya ditentukan oleh seberapa pandai siswa tersebut mengerjakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI soal-soal fisika, tetapi juga ditentukan oleh seberapa maksimal siswa tersebut memahami konsep dari materi fisika yang sedang mereka pelajari. Namun, dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak luput dari permasalahan-permasalahan yang ditemui ketika melakukan proses tersebut. Kesulitan yang banyak dihadapi oleh sebagian besar siswa adalah dalam menginterpretasikan berbagi konsep dan prinsip fisika. Sedangkan dalam mempelajari fisika hal utama yang di butuhkan adalah pemahaman konsep. Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat Widodo 2006:6 yaitu langkah awal yang paling tepat untuk mempelajari fisika adalah memahami konsepnya terlebih dahulu. Konsep-konsep pembelajaran tersusun secara sistematis. Sehingga diperlukan penguasaan konsep dalam setiap materi pelajaran sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya. Konsep yang lebih awal diajarkan akan menjadi dasar bagi pengembangan konsep-konsep selanjutnya. Jika konsep dasar yang diajarkan belum dikuasai dengan baik, maka akan berpengaruh pada penguasaan – penguasaan konsep selanjutnya. Hal tersebut dapat mengakibatkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika. Salah satu Pokok bahasan mata pelajaran Fisika kelas X pada semester 1 adalah pokok bahasan besaran, satuan dan pengukuran. Didalam pokok bahasan tersebut, terdapat materi vektor. Materi ini tergolong sulit karena pada waktu SMP materi tersebut tidak dijelaskan secara mendalam pada siswa. Materi ini meliputi pelukisan vektor, penjumlahan dan pengurangan vektor, serta penentuan resultan vektor yang dimana dalam pembahasan masalah tersebut tidak lepas dari pemahaman konsep. Oleh karena itu, penguasaan konsep vektor merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik untuk dapat menyelesaikan persoalan-persoalan pada materi vektor. Jika siswa belum mampu menguasai konsep vektor, maka siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan pada materi vektor. Sehubungan dengan hal diatas, maka dilakukan analisis pemahaman konsep siswa dalam mempelajari fisika materi vektor untuk mengevaluasi hasil dari pembelajaran dengan judul “Analisis Pemahaman Konsep Vektor pada Siswa Kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS REDUPLIKASI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN Analisis Reduplikasi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Karangpandan.

0 2 12

Pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati.

13 79 182

Hubungan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran Fisika dengan motivasi belajar Fisika di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 7 132

Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal identitas trigonometri pada siswa kelas X-E SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

2 17 245

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 1 203

Pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati

11 42 180

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 201

DESKRIPSI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS XI MIA SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA.

0 2 87

PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA EKSPOSISI ANTARA SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI DENGAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BOPKRI I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007

0 1 116

PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 125