Kesimpulan jika Anda Setuju dengan pernyataan tersebut.

70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa hipotesis penelitian terbukti, yakni terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dengan keintiman terhadap pasangan pada dewasa awal dengan orangtua bercerai. Hal ini dapat dilihat melalui nilai korelasi r = 0,936 dan nilai signifikansi p = 0,000 p0,05. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal dengan keintiman terhadap pasangan pada dewasa awal dengan orangtua bercerai. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat komunikasi interpersonal subjek maka akan semakin tinggi pula keintiman terhadap pasangan yang dimilikinya. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah tingkat komunikasi interpersonal subjek maka akan semakin rendah pula tingkat keintiman terhadap pasangan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta temuan yang telah didapatkan, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan, oleh sebabnya peneliti menyarankan beberapa hal berikut :

1. Bagi Dewasa Awal

Dewasa awal baik yang memiliki atau belum memiliki pasangan dapat menemukan sisi positif dari perceraian orangtua mereka sehingga dapat memotivasi diri untuk dapat membina hubungan yang baik dengan pasangannya kelak. Hal ini dapat ditempuh dengan salah satu cara yaitu membangun komunikasi interpersonal yang baik dan efektif. Namun masih banyak cara lain yang dapat ditempuh dan dikembangkan oleh masing-masing pribadi dan sebagai langkah awal dewasa awal dapat memulainya dengan membangun sikap memaafkan, menerima keadaan orangtua, dan mencoba berbagi pendapat dengan orangtua atau individu dengan kondisi serupa. 2. Bagi Orangtua Komunikasi interpersonal yang baik dan efektif dapat meningkatkan keintiman terhadap pasangan. Orangtua dapat membantu anak-anak mereka untuk melatih komunikasi yang baik dan efektif tersebut dilingkungan keluarga sehingga anak mampu mengaplikasikannya keranah lingkungan yang lebih luas. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memperhatikan jumlah item yang digunakan sehingga subjek dapat menjawab sesuai dengan keadaan dirinya. Penelitian ini belum terfokus pada subjek dengan jenis kelamin tertentu sehingga kriteria subjek yang lebih spesifik dapat digunakan sebagai penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3 . Jakarta : Balai Pustaka Amalia, Gita Meina. 2013 . Virtual Romance : Studi Etnografi Partisipasi Observasi Participant Observation tentang Keintiman yang Termediasi dalam Komunikasi Interpersonal melalui New Media diantara Pasangan Homoseksual. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Amato, P.R. 2012. Explaining the Intergenerational Transmission of Divorce. Journal of Marriage and the Family, 583, 628-640. Retrieved from ProQuest Education Journals database . Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rhineka Cipta Astuti, C. D. 2003. Hubungan Kualitas Komunikasi dan Toleransi Stress dalam Penikahan Suksma. Skripsi tidak diterbitkan. UNNES. Azwar, Saifuddin. 2000. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar . Azwar, Saifuddin. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Baron, R,. Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial Jilid I. Jakarta : Erlangga. Bintang, Andreas. 2008. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Penyesuaian Diri Remaja Awal”. Http:one.indoskripsi.comjudul- skripsipsikologidampak-perceraian-orang-tua-terhadap-penyesuaian-diri- remaja-awal. diakses pada 19 Maret 2014. BKKBN Online 2012. Angka Perceraian di Indonesia Tertinggi di Asia-Pasifik. http:www.bkkbn.go.idViewBerita.aspx?BeritaID=967 diakses pada 19 Maret 2014. Bruce, M,. Flora, R,. Stacey, C. 2004. Divorce as it Influences the Intimate Relationships of College Students. Huntington College. http:kon.orgurcbruce.html diakses pada 19 Maret 2014. Cox, F. D. 1984. Human Keintiman : Marriage, The Family and It’s Meaning. Minnesota : West Publishing Co. Dariyo, A. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Departemen Kesehatan RI. 1998. Bekalku Membina Keluarga Sadar Gizi. Ditjen Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat. DeVito, J. A. 2011. Komunikasi Antar Manusia Terjemahan Agus Maulana. Jakarta : Professional Books. Dewi, N.R. Sudhana, H. 2013. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Pasutri dengan Keharmonisan dalam Pernikahan. Jurnal Psikologi Udayana Vol. 1, No. 1, 22-31 Emmers-Sommers, T. M. 2004. The effect of communication quality and quantity indicators on keintiman and relational satisfaction . Journal of Social and Personal Relationship, 21, 3, 399-411. Garrison, M. 2010. The Decline of Formal Marriage: Inevitable or Reversible? Journal of Family Law Quartely, 413, 491-520. Gunarsa, S. D. Gunarsa, Yulia, S. D.2002. Psikologi untuk Keluarga. Jakarta : Gunung Mulia. Heller, P. E., Wood, B. 1998. Pocess of keintiman : similarity, understanding, and gender. Journal of Personality and Social Psychology, 52, 511-524. Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, edisi kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kanfer, F. H. Goldstein, A. P. 1997 . Helping People Change. New York : Pergamon Press. Little Jhon, S. 1989. Theories of Human Communication, 2nd edition. New York: Harper Collins. Marcia, J. E., Waterman, A. S., Matterson, D. R., Archer, S. L., Olforsky, J. L. 1993. Ego Identity A Handbook for Psychosocial Research. New York : Springer-Verlag , Mariani, K. 1991. Hubungan antara sifat pemantauan Diri dengan Kecemasan dalam Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa Psikologi dan Hukum Universiras Muhammadiyah Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan : Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM. Masters, W. H., Johnson, V. E., dan Kolodny, R. C. 1992. Human Sexuality. Fourth Edition. New York: Harper Collins Publishers. Monks, F. J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannnya , Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1996. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya Nihayah, Z., Adriani, Y., Wahyuni, Z. I. 2013 . Peran Religiusitas dan Faktor- Faktor Psikologi Terhadap Kepuasan Pernikahan. http:eprints.uinsby.ac.id2651Buku20220Fix_425.pdf Ninawati, Fransisca Iriani. 2005. Gambaran Kesejahteraan Psikologis Pada Dewasa Muda Ditinjau Dari Pola Attachment. Jurnal Psikologi Vol.3 No. 1. Nisfiannoor, M. Dan Yulianti, E. 2005 Perbandingan Perilaku Agresif antara Remaja yang Berasal dari Keluarga Bercerai dengan Keluarga Utuh. Jurnal Psikologi Universitas Tarumanegara. Papalia D, Olds S, dan Freadman R. 2009. Human Development, Perkembangan Manusia, Buku II. Jakarta : Salemba Humanika. Prabaningsih, D. 1999. Hubungan antara Pengendalian Emosi dan Tingkat Asertivitas pada Remaja. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta : Fakultas Psikologi UMS. Ramaiah, Savitri. 2003. Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Pustaka Populer Obor Jakarta Rice, P.F., Dolgin, K.G. 2008. The Adolescent: Development, Relationship, and Culture 12th ed.. Boston: Pearson Education, Inc. Rini, M. 2002. Perceraian dan Kesiapan Mental Anak”. http:www.e- psikologi.comkeluargadampakskala.htm diakses pada 19 Maret 2014 Sager, K. 2009. Effect of Parental Divorce on Adult Children’s Romantic Relationship . Journal of Psychology. Vol. 3. Santrock, John W. 2002. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga. Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Soyomukti, N. 2008. Keintiman : Membangun Kebersamaan dalam Pacaran, Pernikahan, dan Merawat Anak dengan Surga Keintiman. Surabaya : Prestasi Pustaka Sternberg, R. J., Barnes, M. L. 1998. The psychology of love. New Haven London : Yale University Press Suranto 2010 Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Graha Ilmu. Tasmin R. S. Martina. 2002. Perceraian dan Kesiapan Mental Anak. http:www.e-psikologi.comartikelindividualperceraian-dan-kesiapan- mental-anak diakses pada 19 Maret 2014 Turner, J. S. Helms, D. B. 2001. Life-Span Development. Holt Rinechart and Wintson Inc New York. Yudistriana, Basuki, Harsanti 2010. Intimasi pada Pria Dewasa Awal yang Berpacaran jarak Jauh Beda Kota. Jurnal Psikologi Volume 3, No.2. 78 LAMPIRAN 79 Lampiran 1 Skala Komunikasi Interpersonal dan Keintiman Terhadap Pasangan Yth. Saudarai Pada kesempatan ini, saya memohon kesediaan saudarai untuk menjawab beberapa pernyataan dalam skala penelitian ini.Skala penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dengan keintiman terhadap pasangan. Informasi atas jawaban yang diberikan akan sangat berguna bagi saya dalam melakukan penelitian ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi mencapai program S1 pada bidang Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya menjamin kerahasiaan data yang saudarai berikan, karena data-data yang ada akan diolah bersama sehingga tidak ada data yang dilihat secara khusus. Dalam skala penelitian ini tidak ada jawaban yang benar maupun salah.Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kesediaan saudaraiuntuk menjawab semua pernyataan sesuai dengan keadaan diri saudarai saat ini. Mohon dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang ada dan tanpa ada jawaban yang terlewatkan. Atas bantuan dan kerjasama saudarai, saya ucapkan terima kasih. Nani Nuritasari 80 Lembar Pesetujuan Partisipan Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk ikut berpartisipasi sebagai responden dalam skala penelitian ini.Saya menyatakan bahwa keikutan saya dalam skala penelitian ini dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun.Saya memperkenankan peneliti untuk menggunakan data-data yang saya berikan untuk digunakan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian. Saya menyadari dan memahami bahwa semua data dan informasi yang saya berikan benar-benar berasal dari diri saya sendiri.Sebagai responden dalam penelitian ini, saya menyetujui untuk mengisi pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam skala penelitian ini. Yogyakarta, 2014 ___________________________ Tanda Tangan 81 IDENTITAS DIRI Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Usia : tahun Sedang dalam hubungan berpacaran : Ya Tidak Lama dalam hubungan berpacaran : tahun bulan pilih salah satu Bagian A PETUNJUK PENGISIAN Pada bagian ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai keintiman terhadap pasangan.Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini. Usahakan agar semua pernyataan terjawab, dengan memberi tanda silang X pada salah satu dari empat 4 alternatif jawaban di bawah ini : a. SS, jika Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut. b.

S, jika Anda Setuju dengan pernyataan tersebut.

c. TS, jika Anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. d. STS, jika Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. Contoh : No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya selalu bertemu dengan pasangan saya X SELAMAT MENGERJAKAN 82 No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya menceritakan mengenai diri saya kepada pasangan 2. Walaupun hanya sebentar, saya selalu ingin bertemu dengan pasangan saya 3. Saya mengetahui ketika pasangan saya sedih atau bahagia 4. Saya tidak pernah bergandengan tangan dengan pasangan saya 5. Saya menjalani peran saya sebagai pasangan dengan baik 6. Saya ingin menyampaikan apa pun perasaan saya kepada pasangan sesegera mungkin 7. Saya merasa senang ketika dipeluk oleh pasangan 8. Saya dan pasangan belum memiliki gambaran mengenai masa depan kami berdua 9. Ketika bertemu, saya dan pasangan dapat menghabiskan waktu hingga berjam-jam lamanya 10. Saya sungkan untuk mengungkapkan apa pun perasaan saya kepada pasangan 11. Saya tidak pernah menyampaikan masalah yang saya alami kepada pasangan 12. Pasangan saya melakukan kekerasan fisik kepada saya 13. Saya menyampaikan impian dan aspirasi saya kepada pasangan 14. Saya mengatakan hal-hal mengenai keuangan saya kepada pasangan 15. Saya dan pasangan tidak pernah bersama hingga berjam-jam 83 No. Pernyataan SS S TS STS 16. Saya menyampaikan masalah-masalah yang saya alami kepada pasangan 17. Saya selalu menyampaikan perasaan senang bahagia saya kepada pasangan 18. Saya memilih untuk tidak bertemu dengan pasangan sama sekali jika hanya memiliki sedikit waktu untuk bertemu 19. Saya berusaha agar tujuan saya dan pasangan tercapai 20. Saya lebih akrab dengan teman-teman dibandingkan pasangan saya 21. Saya tidak ingin pasangan saya mengetahui perasaan saya yang sebenarnya 22. Saya dan pasangan saling bergandengan tangan ketika kami jalan bersama 23. Pasangan saya menolak untuk berkumpul bersama teman-teman saya 24. Saya kurang peka terhadap perasaan senang atau sedih pasangan saya 25. Saya mengingatkan pasangan untuk beribadah 26. Saya bebas mengekspresikan perasaan saya kepada pasangan 27. Saya dan pasangan tidak pernah beribadah bersama walaupun sebenernya kami bisa 28. Saya tidak nyaman ketika pasangan tiba-tiba merangkul saya 29. Saya berbagi pengalaman saya mengenai agama kepada pasangan saya 84 No. Pernyataan SS S TS STS 30. Saya bisa mengajak pasangan saya untuk bertemu dengan teman-teman saya 31. Saya dan pasangan mulai membayangkan masa depan kami kelak 32. Saya tidak pernah menyampaikan perasaan sedih saya kepada pasangan 33. Saya bersemangat ketika akan bertemu pasangan 34. Saya tidak pernah merencanakan untuk bepergian bersama pasangan 35. Saya berdebar-debar ketika pasangan mencium saya 36. Saya tidak pernah mengingatkan pasangan saya untuk beribadah 37. Saya ragu-ragu akan peran saya sebagai pasangan 38. Saya dan pasangan selalu melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama-sama 39. Saya senang jika pasangan ada bersama saya walaupun kami tidak melakukan aktivitas yang berarti 40. Saya tidak pernah menyampaikan pengalaman saya mengenai agama kepada pasangan 41. Saya dan pasangan tidak pernah membicarakan hubungan kami 42. Saya tidak pernah berbagi perasaan bahagia saya kepada pasangan 43. Saya merasa senang jika hanya jalan berdua dengan pasangan 44. Saya merasa terganggu ketika pasangan mendesak saya agar menceritakan kehidupan saya 85 No. Pernyataan SS S TS STS 45. Tidak ada aktivitas yang menarik yang biasa saya lakukan bersama pasangan 46. Saya mendapat perlakuan yang baik dan sopan dari pasangan saya 47. Saya tidak berusaha membantu pasangan saya agar tujuan kami tercapai 48. Saya senang menemani pasangan saya melakukan aktivitas yang disukainya walaupun saya tidak menyukai aktivitas tersebut 49. Saya dan pasangan menjaga kedekatan fisik kami agar tidak melewati batas 50. Saya tidak sungkan untuk mengungkapkan pemikiran atau gagasan saya kepada pasangan 51. Saya merasa tidak nyaman berduaan dengan pasangan 52. Saya sungkan untuk memberitahu pasangan mengenai impian-impian saya 53. Saya mendapat banyak pembelajar akademik maupun non akademik dari pasangan saya 54. Saya selalu menyampaikan perasaan sedih saya kepada pasangan 55. Saya dan pasangan mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan kami 56. Saya tidak menemani pasangan ketika ia melakukan aktivitas yang tidak saya minati 57. Saya tidak membicarakan mengenai keuangan saya kepada pasangan 58. Saya merasa bosan bertemu dengan pasangan saya 86 No. Pernyataan SS S TS STS 59. Saya tidak pernah mendapat pembelajaran akademik maupun non akademik dari pasangan saya Periksa kembali jawaban Anda, jangan ada yang terlewati 87 Bagian B PETUNJUK PENGISIAN Pada bagian ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai komunikasi interpersonal yang dilakukan terhadap pasangan.Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini. Usahakan agar semua pernyataan terjawab, dengan memberi tanda silang X pada salah satu dari empat 4 alternatif jawaban di bawah ini : a. SS, jika Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut. b.

S, jika Anda Setuju dengan pernyataan tersebut.

c. TS, jika Anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. d. STS, jika Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. 88 No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya merasa bahwa pasangan saya adalah laki-laki perempuan yang baik 2. Saya menerima pasangan saya apa adanya 3. Saya memahami harapan-harapan pasangan saya 4. Saya senang dengan kelebihan yang dimiliki pasangan saya 5. Saya memahami semua keinginan pasangan 6. Saya berani untuk mengungkapkan pendapat dan pemikiran saya kepada pasangan 7. Jika memang baik, maka saya akan menerima pendapat pasangan saya 8. Saya kurang peka terhadap perasaan pasangan 9. Hanya sebagian kecil dari diri pasangan yang bisa saya terima 10. Saya bersikap jujur dan terus terang menanggapi pasangan 11. Saya memahami sikap pasangan saya 12. Saya tidak memahami apa yang diinginkan pasangan saya 13. Saya bersikap jujur dan terus terang kepada pasangan agar pasangan juga bersikap jujur dan terus terang kepada saya 14. Saya tidak senang dengan kelebihan yang pasangan saya miliki 15. Saya tidak peduli dengan pendapat pasangan yang berbeda dengan saya