1. Bagi Dewasa Awal
Dewasa awal baik yang memiliki atau belum memiliki pasangan dapat menemukan sisi positif dari perceraian orangtua mereka
sehingga dapat memotivasi diri untuk dapat membina hubungan yang baik dengan pasangannya kelak. Hal ini dapat ditempuh dengan salah
satu cara yaitu membangun komunikasi interpersonal yang baik dan efektif. Namun masih banyak cara lain yang dapat ditempuh dan
dikembangkan oleh masing-masing pribadi dan sebagai langkah awal dewasa awal dapat memulainya dengan membangun sikap
memaafkan, menerima keadaan orangtua, dan mencoba berbagi
pendapat dengan orangtua atau individu dengan kondisi serupa. 2.
Bagi Orangtua
Komunikasi interpersonal
yang baik
dan efektif
dapat meningkatkan keintiman terhadap pasangan. Orangtua dapat
membantu anak-anak mereka untuk melatih komunikasi yang baik dan efektif tersebut dilingkungan keluarga sehingga anak mampu
mengaplikasikannya keranah lingkungan yang lebih luas. 3.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memperhatikan jumlah item yang digunakan sehingga subjek dapat menjawab sesuai dengan
keadaan dirinya. Penelitian ini belum terfokus pada subjek dengan jenis kelamin tertentu sehingga kriteria subjek yang lebih spesifik
dapat digunakan sebagai penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2005.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3
. Jakarta : Balai Pustaka
Amalia, Gita Meina. 2013 .
Virtual Romance : Studi Etnografi Partisipasi Observasi Participant Observation tentang Keintiman yang Termediasi
dalam Komunikasi Interpersonal melalui New Media diantara Pasangan Homoseksual.
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Amato, P.R. 2012.
Explaining the Intergenerational Transmission of Divorce.
Journal of Marriage and the Family, 583, 628-640. Retrieved from ProQuest Education Journals database
. Arikunto, Suharsini. 2002.
Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rhineka Cipta Astuti, C. D. 2003.
Hubungan Kualitas Komunikasi dan Toleransi Stress dalam Penikahan Suksma.
Skripsi tidak diterbitkan. UNNES. Azwar, Saifuddin. 2000.
Metodologi Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2007.
Reliabilitas dan Validitas.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
. Azwar, Saifuddin. 2009.
Penyusunan Skala Psikologi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Baron, R,. Byrne, D. 2004.
Psikologi Sosial Jilid I.
Jakarta : Erlangga. Bintang, Andreas. 2008.
Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Penyesuaian
Diri Remaja
Awal”. Http:one.indoskripsi.comjudul-
skripsipsikologidampak-perceraian-orang-tua-terhadap-penyesuaian-diri- remaja-awal. diakses pada 19 Maret 2014.
BKKBN Online 2012.
Angka Perceraian di Indonesia Tertinggi di Asia-Pasifik.
http:www.bkkbn.go.idViewBerita.aspx?BeritaID=967 diakses pada 19 Maret 2014.
Bruce, M,. Flora, R,. Stacey, C. 2004.
Divorce as it Influences the Intimate Relationships
of College
Students. Huntington
College.
http:kon.orgurcbruce.html diakses pada 19 Maret 2014. Cox, F. D. 1984.
Human Keintiman
: Marriage, The Family and It’s Meaning. Minnesota : West Publishing Co.
Dariyo, A. 2003.
Psikologi Perkembangan Dewasa Muda.
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Departemen Kesehatan RI. 1998.
Bekalku Membina Keluarga Sadar Gizi.
Ditjen Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat.
DeVito, J. A. 2011.
Komunikasi Antar Manusia
Terjemahan Agus Maulana. Jakarta : Professional Books.
Dewi, N.R. Sudhana, H. 2013.
Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Pasutri dengan Keharmonisan dalam Pernikahan.
Jurnal Psikologi Udayana Vol. 1, No. 1, 22-31
Emmers-Sommers, T. M. 2004.
The effect of communication quality and quantity indicators on keintiman and relational satisfaction
. Journal of Social and Personal Relationship, 21, 3, 399-411.
Garrison, M. 2010.
The Decline of Formal Marriage: Inevitable or Reversible?
Journal of Family Law Quartely, 413, 491-520. Gunarsa, S. D. Gunarsa, Yulia, S. D.2002.
Psikologi untuk Keluarga.
Jakarta : Gunung Mulia.
Heller, P. E., Wood, B. 1998.
Pocess of keintiman : similarity, understanding, and gender.
Journal of Personality and Social Psychology, 52, 511-524. Hurlock, Elizabeth B. 1980.
Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
edisi kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kanfer, F. H. Goldstein, A. P. 1997 .
Helping People Change.
New York : Pergamon Press.
Little Jhon, S. 1989.
Theories of Human Communication, 2nd edition.
New York: Harper Collins.
Marcia, J. E., Waterman, A. S., Matterson, D. R., Archer, S. L., Olforsky, J. L. 1993.
Ego Identity A Handbook for Psychosocial Research.
New York : Springer-Verlag
, Mariani, K. 1991.
Hubungan antara sifat pemantauan Diri dengan Kecemasan dalam Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa Psikologi dan Hukum
Universiras Muhammadiyah Surakarta.
Skripsi tidak diterbitkan : Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM.
Masters, W. H., Johnson, V. E., dan Kolodny, R. C. 1992.
Human Sexuality. Fourth Edition.
New York: Harper Collins Publishers.
Monks, F. J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R.
Psikologi Perkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannnya
, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1996.
Mulyana, Deddy. 2005.
Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Nihayah, Z., Adriani, Y., Wahyuni, Z. I. 2013 . Peran Religiusitas dan Faktor- Faktor
Psikologi Terhadap
Kepuasan Pernikahan.
http:eprints.uinsby.ac.id2651Buku20220Fix_425.pdf Ninawati, Fransisca Iriani. 2005.
Gambaran Kesejahteraan Psikologis Pada Dewasa Muda Ditinjau Dari Pola Attachment.
Jurnal Psikologi Vol.3 No. 1. Nisfiannoor, M. Dan Yulianti, E. 2005
Perbandingan Perilaku Agresif antara Remaja yang Berasal dari Keluarga Bercerai dengan Keluarga Utuh.
Jurnal Psikologi Universitas Tarumanegara. Papalia D, Olds S, dan Freadman R. 2009.
Human Development, Perkembangan Manusia, Buku II.
Jakarta : Salemba Humanika. Prabaningsih, D. 1999.
Hubungan antara Pengendalian Emosi dan Tingkat Asertivitas pada Remaja.
Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.
Ramaiah, Savitri. 2003.
Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya.
Pustaka Populer Obor Jakarta Rice, P.F., Dolgin, K.G. 2008.
The Adolescent: Development, Relationship, and Culture
12th ed.. Boston: Pearson Education, Inc.
Rini, M. 2002.
Perceraian dan
Kesiapan Mental Anak”. http:www.e- psikologi.comkeluargadampakskala.htm diakses pada 19 Maret 2014
Sager, K. 2009. Effect of Parental Divorce on Adult Children’s Romantic
Relationship
. Journal of Psychology. Vol. 3. Santrock, John W. 2002.
Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup.
Jakarta : Erlangga. Soekanto, Soerjono. 2006.
Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Soyomukti, N. 2008.
Keintiman : Membangun Kebersamaan dalam Pacaran, Pernikahan, dan Merawat Anak dengan Surga Keintiman.
Surabaya : Prestasi Pustaka
Sternberg, R. J., Barnes, M. L. 1998.
The psychology of love.
New Haven London : Yale University Press
Suranto 2010
Komunikasi Interpersonal.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Tasmin R. S. Martina. 2002.
Perceraian dan Kesiapan Mental Anak.
http:www.e-psikologi.comartikelindividualperceraian-dan-kesiapan- mental-anak diakses pada 19 Maret 2014
Turner, J. S. Helms, D. B. 2001.
Life-Span Development.
Holt Rinechart and Wintson Inc New York.
Yudistriana, Basuki, Harsanti 2010.
Intimasi pada Pria Dewasa Awal yang Berpacaran jarak Jauh Beda Kota.
Jurnal Psikologi Volume 3, No.2.
78
LAMPIRAN
79
Lampiran 1 Skala Komunikasi Interpersonal dan Keintiman Terhadap Pasangan
Yth. Saudarai Pada kesempatan ini, saya memohon kesediaan saudarai untuk menjawab
beberapa pernyataan dalam skala penelitian ini.Skala penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dengan keintiman
terhadap pasangan. Informasi atas jawaban yang diberikan akan sangat berguna bagi saya dalam melakukan penelitian ini, sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi mencapai program S1 pada bidang Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Saya menjamin kerahasiaan data yang saudarai berikan, karena data-data yang ada akan diolah bersama sehingga tidak ada data yang dilihat secara khusus.
Dalam skala penelitian ini tidak ada jawaban yang benar maupun salah.Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kesediaan saudaraiuntuk menjawab semua
pernyataan sesuai dengan keadaan diri saudarai saat ini. Mohon dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang ada dan tanpa ada jawaban yang terlewatkan. Atas bantuan
dan kerjasama saudarai, saya ucapkan terima kasih.
Nani Nuritasari
80
Lembar Pesetujuan Partisipan
Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk ikut berpartisipasi sebagai responden dalam skala penelitian ini.Saya menyatakan bahwa keikutan
saya dalam skala penelitian ini dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun.Saya memperkenankan peneliti untuk menggunakan data-data
yang saya berikan untuk digunakan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian. Saya menyadari dan memahami bahwa semua data dan informasi yang
saya berikan benar-benar berasal dari diri saya sendiri.Sebagai responden dalam penelitian ini, saya menyetujui untuk mengisi pernyataan-pernyataan yang
diajukan dalam skala penelitian ini.
Yogyakarta, 2014
___________________________ Tanda Tangan
81
IDENTITAS DIRI
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Usia :
tahun Sedang dalam hubungan berpacaran : Ya Tidak
Lama dalam hubungan berpacaran :
tahun bulan
pilih salah satu
Bagian A
PETUNJUK PENGISIAN
Pada bagian ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai keintiman terhadap pasangan.Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat
ini. Usahakan agar semua pernyataan terjawab, dengan memberi tanda silang X pada salah satu dari empat 4 alternatif jawaban di bawah ini :
a.
SS, jika Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.
b.
S, jika Anda Setuju dengan pernyataan tersebut.
c.
TS, jika Anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
d.
STS, jika Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
Contoh :
No. Pernyataan
SS S
TS STS
1. Saya selalu bertemu dengan pasangan saya
X
SELAMAT MENGERJAKAN
82
No. Pernyataan
SS S
TS STS
1. Saya menceritakan mengenai diri saya kepada
pasangan 2.
Walaupun hanya sebentar, saya selalu ingin bertemu dengan pasangan saya
3. Saya mengetahui ketika pasangan saya sedih atau
bahagia 4.
Saya tidak pernah bergandengan tangan dengan pasangan saya
5. Saya menjalani peran saya sebagai pasangan dengan
baik 6.
Saya ingin menyampaikan apa pun perasaan saya kepada pasangan sesegera mungkin
7. Saya merasa senang ketika dipeluk oleh pasangan
8. Saya dan pasangan belum memiliki gambaran
mengenai masa depan kami berdua 9.
Ketika bertemu, saya dan pasangan dapat menghabiskan waktu hingga berjam-jam lamanya
10. Saya sungkan untuk mengungkapkan apa pun perasaan saya kepada pasangan
11. Saya tidak pernah menyampaikan masalah yang saya alami kepada pasangan
12. Pasangan saya melakukan kekerasan fisik kepada saya
13. Saya menyampaikan impian dan aspirasi saya kepada pasangan
14. Saya mengatakan hal-hal mengenai keuangan saya kepada pasangan
15. Saya dan pasangan tidak pernah bersama hingga berjam-jam