Tabel 4.7 Kategorisasi Skala Keintiman Terhadap Pasangan
Skala Rentang Skor
Kategorisasi Jumlah Persentase
Keintiman X ≤ 103,25
Sangat Rendah 3
5,88 103,25 X ≤ 132,75
Rendah 6
11,76 132,75 X ≤ 162,25
Sedang 13
25,49 162,25 X ≤ 191,75
Tinggi 16
31,38 X 191,75
Sangat Tinggi 13
25,49 Total
51 100
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa sebanyak 16 subjek atau 31,38 subjek memiliki tingkat keintiman terhadap
pasangan yang tinggi dan sebanyak 13 subjek atau 25,49 subjek memiliki tingkat keintiman terhadap pasangan yang sangat tinggi.
E. Analisis Data Penelitian
1. Uji Asumsi
Uji asumsi perlu dilakukan sebelum menganalisis data dengan tujuan untuk melihat apakah daya yang diperoleh memenuhi syarat
untuk dianalisa menggunakan metode parametik atau non-parametik. Uji asumsi dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji
linearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat apakah sampel data berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan
adalah
Kolmogorov-Smirnov test
dengan menggunakan SPSS
for windows versi 16.0.
Data dikatakan berdistribusi normal apabila
Asymp.sig
p lebih besar dari 0,05 Santoso, 2012.
Tabel 4.8.1 Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-Smirnov
Z Test Asymp. Sig. 2-
tailed
Komunikasi 0,990
0,280 Keintiman
0,634 0,816
Berdasarkan tabel diatas, skala keintiman terhadap pasangan memiliki nilai p = 0,816 dan skala komunikasi
interpersonal memiliki nilai p = 0,280. Kedua nilai p tersebut lebih besar dari standar p 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa skala
keintiman terhadap pasangan dan skala komunikasi interpersonal berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel keintiman
terhadap pasangan
dan variabel
komunikasi
interpersonal bersifat linear atau tidak. Uji linearitas ini berpatokan pada tabel
test of linearity
dengan menggunakan SPSS
for windows versi 16.0.
Kedua variable dikatakan linear apabila signifikan dari tabel
test of linearity
lebih kecil dari 0,05 p0,05.
Tabel 4.8.2 Hasil Uji Linearitas
F Sig.
Keintiman Komunikasi
Between Groups
Combined 23,929
0,000 Linearity
746,386 0,000
Deviation from
Linearity 2,680
0,022
Tabel hasil uji lineraritas menunjukkan bahwa hubungan keintiman terhadap pasangan dengan komunikasi interpersonal
memiliki nilai F sebesar 746,386 dengan nilai signifikan sebesar p = 0,000. Hasil ini lebih kecil dari standar signifikan 0,05 p0,05
dengan demikian kedua variabel tersebut dapat dikatakan bersifat linear.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan positif antara variabel keintiman terhadap pasangan dengan komunikasi
interpersonal. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah
Correlation Product Moment Pearson
dengan menggunakan SPSS
for windows versi 16.0.
Peneliti menggunakan metode ini dikarenakan pada uji asumsi kedua variabel berdistribusi normal dan
bersifat linear. Oleh karenanya peneliti menggunakan metode statistik parametik.
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis
Komunikasi Keintiman Komunikasi
Pearson Correlation 1
0,936 Sig. 1-tailed
0,000 N
51 51
Keintiman Pearson Correlation
0,936 1
Sig. 1-tailed 0,000
N 51
51
Dari tabel uji korelasi di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi variabel komunikasi interpersonal dengan keintiman terhadap
pasangan adalah r = 0,936 dan nilai signifikansi sebesar p = 0,000.
Hasil tersebut menunjukka bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal dan keintiman terhadap
pasangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin positif atau tinggi tingkat komunikasi interpersonal, maka semakin tinggi
pula tingkat keintiman terhadap pasangan. Begitu pula sebaliknya, semakin negatif atau rendah tingkat komunikasi interpersonal maka
semakin rendah pula tingkat keintiman terhadap pasangan.
F. Pembahasan