Validitas Seleksi Item Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data

Tabel 3.2. Blue Print dan Distribusi Item Skala Keintiman Terhadap Pasangan Sebelum Uji Coba ASPEK ITEM JUMLAH PERSENTASE Favorable Unfavorable Emosi 5, 9, 22, 32, 65 15, 27, 30, 38, 48 10 14,28 Psikologis 1, 8, 18, 21, 25 16, 43, 50, 55, 61 10 14,28 Intelektual, 19, 37, 58, 63, 66 3, 12, 47, 68, 70 10 14,28 Fisik Non Seksual 10, 28, 41, 53, 57 7, 17, 34, 62, 64 10 14,28 Spiritual 14, 24, 31, 35, 52 4, 33, 42, 46, 59 10 14,28 Sosial dan Reaksional 6, 11, 36, 44, 56 26, 29, 40, 51, 67 10 14,28 Temporal 2, 13, 39, 45, 49 20, 23, 54, 60, 69 10 14,28 TOTAL 35 35 70 100

F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data

1. Validitas

Suatu alat ukur dinyatakan valid apabila alat ukur tersebut mampu memberikan hasil ukuran yang baik, tepat, dan akurat. Alat ukur yang mampu memberikan hasil yang valid dapat disebut alat ukur yang memiliki validitas yang tinggi. Validitas sendiri memiliki pengertian sejauhmana suatu alat ukur dapat dengan tepat dan cermat dalam mengukur sesuatu yang ingin diukur. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sejauh mana alat ukur tersebut mampu melakukan fungsi dan tugasnya sebagai suatu alat ukur Azwar, 2007. Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang didapatkan dari uji kelayakan alat ukur. Validitas isi ditentukan dengan menguji isi alat ukur dengan rasional atau melalui professional judgment. Professional judgment dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing skripsi. Cara ini dilakukan untuk melihat sejauhmana item-item yang ada didalam alat ukur tersebut melingkupi seluruh bagian aspek yang hendak diukur atau sejauh mana isi alat ukur tersebut mengungkap atau mencerminkan kategori-kategori yang akan diukur Azwar, 2009.

2. Seleksi Item

Seleksi item bertujuan untuk melihat item mana yang memiliki skor tinggi dan item mana yang memiliki skor rendah. Seleksi item dapat dilakukan dengan melihat daya diskriminasi setiap item yang ada. Daya diskriminasi item adalah suatu keadaan dimana item mampu membedakan subjek penelitian yang memiliki atau tidak memiliki atribut-atribut yang diukur. Daya diskriminasi dapat diperoleh dengan mengkorelasikan antar skor item dengan skor item total. Korelasi antara skor item dengan skor item total disebut koefisien korelasi item-total r ix yang diperoleh dengan teknik komputasi product moment dari Pearson. Besar koefisien korelasi item-total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 baik itu positif maupun negatif. Skor yang semakin mendekati angka 1,00 akan memiliki daya diskriminasi yang tinggi dan apabila skor mendekat angka 0 maka item tersebut memiliki daya diskriminasi yang rendah Azwar, 2009. Pemilihan item berdasarkan korelasi item-total memiliki batasan r ix ≥ 0,30. Hal ini berarti semua item yang mencapai koefisien korelasi item- total minimal 0,30 maka dapat dikatakan item tersebut memuaskan. Demikian sebaliknya, jika sebuah item memiliki koefisien korelasi item- total kurang dari 0,30 maka item tersebut berdaya diskriminasi rendah Azwar, 2009. Penelitian ini menggunakan nilai r ix 0,30 dan taraf signifikasi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa item yang digunakan memiliki skor koefisien korelasi item- total ≥ 0,30 pada taraf signifikasi 0,05. Pengujian ini menggunakan program SPSS 16 for windows. Pada skala keintiman terhadap pasangan, terdapat 70 item dengan 35 item favorable dan 35 item unfavorable . Item-item ini kemudian diseleksi dengan melihat r ix -nya. Item yang memiliki nilai r ix ≥ 0,30 dikategorikan sebagai item yang baik, sedangkan item yang memiliki nilai r ix ≤ 0,30 dikategorikan sebagai item yang kurang baik sehingga akan digugurkan. Hasil dari pengujian data skala keintiman terhadap pasangan menunjukkan bahwa terdapat 59 item yang memiliki nilai r ix ≥ 0,30, sedangkan item yang memiliki nilai r ix ≤ 0,03 adalah item 3, 4, 6, 11, 14, 24, 52, 54, 59, 62, dan 64. Dalam skala keintiman terhadap pasangan terdapat 11 item yang gugur. Tabel 3.3. Blue Print dan Distribusi Item Skala Keintiman Terhadap Pasangan Setelah Uji Coba ASPEK ITEM JUMLAH Favorable Unfavorable Emosi 5, 9, 22, 32, 65 15, 27, 30, 38, 48 10 Psikologis 1, 8, 18, 21, 25 16, 43, 50, 55, 61 10 Intelektual, 19, 37, 58, 63, 66 3, 12, 47, 68, 70 9 Fisik Non Seksual 10, 28, 41, 53, 57 7, 17, 34, 62, 64 8 Spiritual 14, 24, 31, 35, 52 4, 33, 42, 46, 59 5 Sosial dan Reaksional 6, 11, 36, 44, 56 26, 29, 40, 51, 67 8 Temporal 2, 13, 39, 45, 49 20, 23, 54, 60, 69 9 TOTAL 30 29 59 item yang gugur Pada skala komunikasi interpersonal, terdapat 50 item, yaitu 25 item favorable dan 25 item unfavorable. Hasil dari pengujian data skala komunikasi interpersonal menunjukkan bahwa terdapat 44 item yang memiliki nilai r ix ≥ 0,30, sedangkan item yang memiliki nilai r ix ≤ 0,30 adalah item 12, 13, 20, 25, 26, dan 28. Jadi dalam skala komunikasi interpersonal terdapat 6 item yang gugur. Tabel 3.4. Blue Print dan Distribusi Item Skala Komunikasi Interpersonal Setelah Uji Coba ASPEK ITEM JUMLAH Favorable Unfavorable Keterbukaan 6, 10, 13, 18, 33 20, 26, 30, 36, 43 7 Empati 3, 5, 11, 24, 40 8, 14, 23, 37, 49 10 Perilaku Suportif 7, 15, 21, 27, 29 17, 34, 44, 45, 48 10 Sikap Positif 1, 31, 38, 42, 46 22, 25, 32, 44, 50 9 Kesetaraan 2, 4, 19, 28, 35 9, 12, 16, 39, 47 8 TOTAL 23 21 44 item yang gugur

3. Reliabilitas