1. Pengertian Masa Remaja
Istilah
adolescence
atau masa remaja berasal dari kata Latin
adolescere
kata bendanya
adolescentia
yang berarti remaja yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah
adolescence
mempunyai arti yang lebih luas yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan
fisik Hurlock, 1995: 206. Masa remaja adalah tahapan yang dilalui sesudah tahap kanak-kanak
menuju masa dewasa. Masa remaja berada dalam kisaran usia 11-19 tahun. Masa ini juga disebut usia sekolah dan merupakan masa perubahan dan masa
menghadapi berbagai pengalaman baru. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang tidak lagi dapat digolongkan ke dalam
golongan anak, tetapi juga belum sepenuhnya ada dalam golongan orang dewasa Haditono: 2006.
Masa remaja menjadi dua periode, yaitu periode awal dan akhir Santrock, 2007: 6-7. Masa remaja awal
early adolescence
kurang lebih berlangsung di masa sekolah menengah pertama atau sekolah menengah
akhir. Masa remaja akhir
late adolescence
kurang lebih terjadi pada pertengahan dasawarsa yang kedua dari kehidupan.
2. Karakteristik Masa Remaja
Desmita 2009: 37 menjelaskan bahwa masa remaja 12-21 tahun merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa
kehidupan orang dewasa. Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri
ego identity.
Masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu:
a. Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya.
b. Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa
yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. c.
Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif. d.
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e. Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat
dan kemampuannya. f.
Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak.
g. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan sebagai warga negara. h.
Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial. i.
Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
j. Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas.
Disamping karakteristik remaja yang telah dikemukakan di atas, dalam masa remaja terdapat gejala-gejala yang sering disebut dengan gejala
negative phase.
Hurlock menguraikan tentang
negative phase
sebagai berikut: keinginan untuk menyendiri
desire of isolation
, berkurang kemauan untuk bekerja
disinclination to work
, kurangnya koordinasi fungsi-fungsi tubuh
incoordination,
kejemuan
boredom,
kegelisahan
restlessness,
pertentangan sosial
social antagonism,
penantangan terhadap kewibawaan orang dewasa
resistance to authority,
kepekaan perasaan
heightened emotionality
, kurang percaya diri
lock of self-confidence
, mulai timbul minat pada lawan jenis
preoccupation with sex
, kepekaan perasaan susila
excessive modesty,
dan kesukaan berkhayal
day dreaming
Mappiare, 1982: 32.
E. Bimbingan Klasikal