Aspek-Aspek Kemandirian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Kemandirian penting dimiliki remaja dan harus dicapai dalam proses perkembangan remaja. Steinberg 2002: 288 menjelaskan bahwa “fo r most adolescents, establishing a sense of autonomy is as important a part of becoming an adult as is establishing a sense of identity. Becoming a n autonomous person – a self governing person- is one of the fundamental tasks of the adolescent years”. Steinberg 2002: 290 menyatakan bahwa terdapat tiga jenis kemandirian remaja, yaitu kemandirian emosional, kemandirian tingkah laku dan kemandirian nilai. Kemandirian emosional adalah kemampuan orang untuk tidak tergantung pada orang tua dengan tidak mengidealkan orang tuanya, dapat memandang orang tua sebagai orang dewasa lainnya, bergantung kepada dirinya sendiri, dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Kemandirian tingkah laku adalah kemampuan seorang dalam membuat keputusan tanpa tergantung pada orang lain dan melakukannya secara bertanggungjawab. Kemandirian nilai merupakan kemampuan untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah, apa yang penting dan apa yang tidak penting.

2. Aspek-Aspek Kemandirian

Havighurst Mu‟tadin: 2002 menyatakan bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek yaitu: a. Emosi: aspek ini merupakan kemampuan mengontrol emosi dan tidak bergantung kebutuhan emosi dari orang tua. b. Ekonomi: aspek ini merupakan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak bergantung kepada kebutuhan ekonomi pada orang tua. c. Intelektual: aspek ini merupakan kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. d. Sosial: aspek ini merupakan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak bergantung atau menunggu aksi dari orang lain.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kemandirian Masrun dkk: 1986, dalam Listyaningrum, 2007: 26 adalah sebagai berikut: a. Usia Sarwono 2009, dalam Listyaningrum, 2007: 26 mengatakan bahwa anak-anak terutama pada fase pertama perkembangannya berada dalam keadaan yang selalu tergantung dan selalu meminta tolong pada orang tuanya. Tanpa ada pertolongan, anak tidak dapat melanjutkan hidupnya. Semakin anak berkembang menuju arah kedewasaan, sifat menggantungkan diri pada orang lain semakin berkurang dan akhirnya dapat berdiri sendiri. b. Jenis kelamin Penelitian yang dilakukan Masrun 1986, Listyaningrum, 2007: 26 menunjukkan bahwa kemandirian seseorang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sesuai dengan peranannya, laki-laki diharapkan menjadi kuat, mandiri, agresif, mampu memanipulasi lingkungan, berprestasi serta dapat membuat keputusan. Dalam kehidupan sosial, laki-laki diharapkan mampu berkompetisi, tegas dan dominan, sedangkan perempuan diharapkan lebih tergantung, sensitif dan keibuan. c. Pendidikan Pendidikan adalah proses pengubahan sika dan tata laku seseorangkelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pngajaran dan pelatihan KBBI 4. Dengan belajar, seseorang dapat memajukan dirinya sendiri sehingga orang yang bersangkutan memiliki keinginan memutuskan sesuatu secara tepat tanpa bergantung pada orang lain. d. Perlakuan orang tua Cara orang tua membiasakan anak untuk bertindak mandiri pada usia awal, telah banyak mempengaruhi kemandiriannya pada masa remaja dan dewasa. Jika sejak kecil orang tua sudah membiasakan anak untuk bersikap mandiri, membiasakan anak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, memberi dorongan, pujian terhadap sikap mandiri anak, maka anak akan semakin mandiri di masa remaja dan dewasanya. e. Intelegensi Intelegensi membuat individu cenderung menetapkan tujuan tertentu sehingga individu akan semakin memiliki inisiatif dalam menentukan tujuan dan tidak mudah dipengaruhi orang lain. Semakin cerdas seseorang, semakin mandiri ia dalam menentukan keputusan. f. Urutan kelahiran Anak dengan urutan kelahiran tertentu dalam keluarga cenderung memiliki kepribadian yang khas. Hurlock 1980, Listyaningrum, 2007: 26 menyatakan bahwa orang tua dan saudara cenderung memberi perlakuan pada anak sulung, anak tengah, anak bungsu maupun anak tunggal serta anak kembar secara berbeda-beda. Demikian pula harapan- harapan yang diberikan kepada masing-masing anak, sehingga kemandirian yang dimiliki anak pun berbeda-beda. g. Interaksi sosial Kemampuan seorang remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dengan melakukan penyesuaian diri yang baik akan mendukung perilaku bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan mampu menyelesaikan permasalahan dengan tidak mudah menyerah akan mendukung tingkah laku untuk mandiri Hurlock: 1980, dalam Listyaningrum, 2007: 26.

B. Emosi

Dokumen yang terkait

Tingkat kemandirian emosional siswa kelas VII SMP Negeri 32 Purworejo tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

1 2 157

Deskripsi tingkat kecerdasan emosional siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 132

Deskripsi tingkat kepercayan diri siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbngan klasikal.

1 1 99

Deskripsi tingkat kemampuan mengelola emosi siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 1 83

Studi deskriptif tingkat kemandirian emosional siswa kelas IX SMP N 2 Mlati Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 1 98

Deskripsi tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 0 93

Deskripsi tingkat penerimaan diri siswa kelas X SMA Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 1 155

Deskripsi tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan klasikal

0 0 91

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR KLASIKAL

0 0 86

DESKRIPSI KECERDASAAN EMOSIONAL REMAJA SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

0 0 108