berat molekul lebih rendah terutama dengan jumlah atom C
1
-C
9
misalnya senyawa epihirin aldehida Ketaren, 2008.
D. Pemasakan Pemanasan
Tahap pemasakan pemanasan sosis dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni pengasapan, perebusan, dan pengukusan. Pengasapan
merupakan suatu cara pengolahan atau pengawetan yang memanfaatkan kombinasi perlakuan pengeringan dan pemakaian senyawa kimia alami dari
hasil pembakaran bahan bakar alami kayu yang akan membentuk senyawa-senyawa asap dalam bentuk uap dan butiran-butiran tar serta
dihasilkan panas Wibowo, 1996. Merebus adalah teknik memasak dengan air panas, makanan
terendam dalam air. kontak langsung dengan air mendidih. Sebaiknya makanan dimasukkan setelah air mendidih, dan api agak dikecilkan agar
kandungan zat gizi tidak banyak yang rusak terutama untuk sayur atau setup buah compote. Proses perebusan dengan suhu tinggi dan waktu yang
lama, akan merusak kandungan zat gizi, cita rasa menurun, merusak tekstur dan warna makanan.
Teknik memasak dengan menggunakan uap air mengukus bisa diharapkan sebagai alternatif cara memasak yang sehat. Dengan proses
memasak dalam waktu tertentu tidak akan mengubah warna bahan pangan serta kandungan zat gizinya. Terlebih jika dilakukan dengan baik dan benar,
yaitu menggunakan pengukus yang tertutup rapat, sehingga uap dapat memasak dengan efektif. Kelebihan lain mengukus, yaitu dapat menahan
vitamin dan mineral pada bahan pangan agar tidak banyak mengalami kerusakan Anonim
c
, 2012. Pengukusan dengan uap panas menghasilkan retensi zat gizi larut air
yang lebih besar dibandingkan dengan pengukusan menggunakan air karena adanya pemanasan yang hampir sama diseluruh bagian bahan Harris dan
Karmas, 1989.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
E. Analisa Keputusan
Analisa keputusan adalah suatu kesimpulan dari suatu proses untuk memilih tindakan yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. Tujuan dari
analisa keputusan adalah untuk menentukan keputusan secepat-cepatnya. Ketepatan keputusan tergantung dari informasi yang dapat dikumpulkan dan
diolah dalam analisa. Mengambil keputusan berarti menjatuhkan pilihan pada satu alternatif yang paling baik sehingga harus mempunyai kriteria dan
ukuran tertentu Atmosudirjo, 1987. Proses
pengambilan keputusan
didahului dengan
adanya permasalahan alternatif-alternatif yang ada serta kriteria untuk mengukur
atau membandingkan setiap alternatf yang memberikan hasil atau keuntungan yang paling besar dengan resiko yang paling kecil. Jadi masalah
yang mempersulit suatu keputusan adalah adanya alternatif yang harus dipilih sebagai landasan untuk tindakan yang harus dilaksanakan Assauri,
1990.
F. Landasan Teori