Hipotesis Objek Penelitian Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel

berhubungan negatif dengan ERC. Hubungan negatif karena banyaknya informasi yang tersedia sepanjang tahun pada perusahaan, saat pengumuman laba pasar kurang bereaksi. Dari pengaruh yang ada di kerangka pikir, dapat disimpulkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Model Penelitian Hipotesis 1 Regresi Linier Berganda

2.4 Hipotesis

Beberapa hipotesis yang dapat disimpulkan dari peneitian ini diantaranya: 1. Ada pengaruh imbalan pasca-kerja terhadap ERC. 2. Ada pengaruh Struktur Modal terhadap ERC. 3. Ada pengaruh SIZE terhadap ERC. Imbalan pasca- kerja ERC Size Struktur Modal Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan terbuka manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

3.2. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel

Operasionalisasi adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel TerikatDependen Y adalah Earning Response Coefficient ERC Earning Respons Coefficient ERC merupakan koefisien yang diperoleh dari regresi antara proksi harga saham dan laba akuntansi Chaney dan Jater, 1991. Proksi harga saham yang digunakan adalah CAR. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Cummulative Abnormal Return CAR adalah s Abnormal return sering digunakan sebagai dasar pengujian Pada dasarnya ada beberapa model untuk menghitung abnormal return, di antaranya market modelsingle index model capital asset pricing tingkat bunga bebas risiko dan return pasar. Aggarwal et al. dapat digunakan untuk mempermudah perhitungan karena bagi perusahaan yang baru go public akan sangat sulit menentukan beta yang tepat. Penelitian ini menggunakan model empiris, untuk menghitung besaran koefisien respon laba akuntansi earnings response coefficient - ERC, yang dirumuskan dalam bentuk persamaan regresi berikut: Berikut langkah penghitungan rumus cumulative market adjustmen model: R i,t = R m,t = AR i,t = R it – R mt Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. CARi t ∑ Dimana: AR i,t :Abnormal return untuk perusahaan i pada periode t. R i,t : Return harian saham perusahaan i pada periode t. R m,t : Returnharian pasar pada periode t. P i,t : Nilai harga saham individual perusahaan i pada penutupan periode t. P i,t-1 : Nilai harga saham individual perusahaan i pada tahun t-1. IHSG t : Nilai harga saham Gabungan pada penutupan periode t. IHSG t-1 : Nilai Harga Saham Gabungan pada penutupan periode t-1 b. Variabel BebasIndependen X meliputi antara lain: 1. Kewajiban Imbalan Pasca-kerja X 1 adalah pengembalian ekonomis secara tidak langsung yang diterima oleh pekerja. Variabel interaksi antara Unexpected Earnings v ∆KIP, yang koefisien dari variabel ini merupakan tolak ukur dari perubahan ERC yang ∆ I Dengan penghitungannya: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ∆KIP i,t = Dimana, KIP i,t : Kewajiban adopsi imbalan pasca-kerja periode ketika adopsi revisi PSAK 24 diberlakukan. KIP i,t-1 : Kewajiban imbalan pasca-kerja periode setahun sebelum adopsi revisi PSAK 24 diberlakukan menggunakan nilai sebelum disajikan kembali akibat revisi tersebut. 2. Struktur Modal X 2 adalah panduan atau kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan. Rasio pengukuran struktur modaladalah debt ratio. Debt ratio merupakanrasio utang yang digunakan untuk mengukur pembanding antara total utangdengan total aktiva. Skala yang digunakan adalah rasioantara total utangdengan total aktiva Dhaliwalet al, 1991, yaitu sebagai berikut: SM i,t = Dimana, TU i,t : Total kewajiban perusahaan i pada tahun t. TA i,t : Total aktiva perusahaan i pada tahun t. 3. Size X 3 merupakan salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah skala perusahaan atau disebut juga ukuran perusahaan size. Dalam penelitian ini menggunakan total aktiva sebagai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. alat ukur untuk melihat ukuran perusahaan. Dimana nilai logaritma natural dari total aktiva perusahaan i pada tahun t. Penggunaan nilai logaritma dilakukan untuk menghindari bias dalam pengukuran akibat adanya perbedaan skala operasi perusahaan Collins dan Kothari, 1989, serta Chaney dan Jeter, 1991, yang dirumuskan sebagai berikut: SIZE i,t = L n TA i,t Dimana, L n TA i,t : Nilai logaritma natural dari total aktiva perusahaan i pada tahun t. Penggunaan nilai logaritma dillakukan untuk menghindari bias dalam pengukuran akibat adanya perbedaan skala operasi perusahaan.

3.3 Teknik Penentuan Sampel