3.5.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran
normal dapat dilakukan dengan berbagai metode, di antaranya adalah metode Kolmogorov Smirnov Sumarsono, 2004 : 40 .
Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :
1. Jika signifikan atau nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi
adalah tidak normal. 2.
Jika signifikan atau nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka maka distribusi adalah normal.
3.5.1.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lain. Model regresi berganda harus terbebas dari
multikolinieritas untuk satu variabel dependennya. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance
inflation fector VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bebas menjadi variabel terikat dan diregresi terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat
dijelaskan dalam variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF 10 maka terjadi multikolinieritas. Hasil pengujian menunjukkan nilai VIF 10.
3.5.1.3 Uji Autokolerasi
Autokolerasi adalah kolerasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu. Autokolerasi dapat dideteksi dengan menggunakan
Besaran Durbin-Watson D-W yang secara umum mempunyai ketentuan Santoso, 2004: 219:
3.5.1.4 Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengujian terhadap adanya fenomena heteroskedastisitas dilakukan dengan cara menggunakan
Spearman’s Rank Correlaton Test. Menurut Santoso, 2002: 208 deteksi adanya heteroskedastisitas adalah:
1. Nilai probabilitas 0.05 berarti bebas dari heteroskedastisitas.
2. Nilai probabilitas 0.05 berarti terkena heteroskedastisitas.
3.5.2. Uji Hipotesis