Pengujian terhadap adanya fenomena heteroskedastisitas dilakukan dengan cara menggunakan
Spearman’s Rank Correlaton Test. Menurut Santoso, 2002: 208 deteksi adanya heteroskedastisitas adalah:
1. Nilai probabilitas 0.05 berarti bebas dari heteroskedastisitas.
2. Nilai probabilitas 0.05 berarti terkena heteroskedastisitas.
3.5.2. Uji Hipotesis
3.5.2.1 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh variabel
–variabel bebas X terhadap variabel terikat Y dengan prosedur sebagai berikut Santoso, 2004: 167:
a. H
: β
1
= β
2
= = βj = 0 M R L B dihasilkan tidak cocok X
1
, X
2
, X
3
tidak berpengaruh terhadap Y. H
a
: β
1
= β
2
= = βj ≠ 0 M R L B dihasilkan cocok X
1
, X
2
, X
3
berpengaruh terhadap Y. b.
F hitung sebesar: F
hit
= Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi ganda k = Jumlah variabel
n = Jumlah pengamatan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. T α 5 = 0 05
d. Kriteria penolakan dan penerimaan
H j ≥ 5 maka H
1
ditolak H
ditolak jika sign 5 maka H
1
diterima
3.5.2.2 Uji t
Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh secara parsial variabel- variabel bebas X terhadap variabel terikat Y digunakan uji t dengan prosedur
berikut: a.
H : βj = 0 X
1
, X
2
, X
3
terhadap Y H : βj ≠ 0 X
1
, X
2
, X
3
terhadap Y
Dimana j = 1,2,..........,k : variabel ke j sampai ke k b.
t
hit
= c.
tingkat signifikan 5 = 0,05 d.
kriteria pengujian : H
j ≥ 5 H
1
ditolak H
ditolak jika sign 5 maka H
1
diterima
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Variabel Imbalan Pasca-kerja X
1
Kewajiban Imbalan Pasca-kerja X
1
adalah pengembalian ekonomis secara tidak langsung yang diterima oleh pekerja. Variabel interaksi antara
cummulative abnormal return dengan variabel ∆KIP, yang koefisien dari variabel
ini merupakan tolak ukur dari perubahan ERC yang dideterminasikan oleh ∆KIP.
Tabel 4.1: Data Imbalan Pasca-kerja Perusahaan Industri Barang Konsumsi Tahun 2008
– Tahun 2012
No. Nama Perusahaan
Imbalan Pasca-kerjaX
1
Mean 2008
2009 2010
2011 2012
1. PT.
Tiga Pilar
Sejahtera, Tbk 0,19
0,31 0,47
0,41 0,63
0,4 2.
PT. Davomas Abadi, Tbk
0,15 0,18
0,15 0,13
0,13 0,15
3. PT. Delta Djakarta,
Tbk 0,25
0,08 0,14
0,16 0,14
0,15 4.
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk
0,14 0,49
0,19 0,29
0,54 0,33
5. PT. Kedaung Indah
Can, Tbk 0,16
0,1 0,14
0,05 0,03
0,1 6.
PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
0,03 0,36
0,1 0,8
1,7 0,6
7. PT. Mayora Indah,
Tbk 0,26
0,37 0,14
0,14 0,67
0,32 8.
PT. Bentoel
Internasional Investama, Tbk
1,14 0,48
-1 0,27
0,25 0,23
Rata-rata 0,27
0,1 0,04
0,28 0,51
0,29 Sumber: Lampiran 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.