Perencanaan Membuat Karangan Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan benar

Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X Tema memang merupakan unsur terpenting yang harus ada sebelum mengarang. Dalam banyak teori mengarang, menentukan tema karangan merupakan langkah pertama dalam merencanakan membuat karangan. Setelah menentukan hal yang ingin ditulis, langkah selanjutnya adalah memerinci tema karangan menjadi pokok-pokok pikiran yang lebih khusus. Pokok-pokok pikiran ini menjabarkan tema karangan. Pokok-pokok pikiran itu disebut dengan topik karangan atau gagasan pokok. Topik- topik ini disusun dan dirumuskan untuk masing-masing dikembangkan menjadi paragraf-paragraf. Topik yang masih umum dapat djabarkan lebih terperinci lagi menjadi subtopik. Semua unsur itu disusun secara vertikal. Susunan ini disebut dengan kerangka karangan. Contoh Kerangka Karangan : → - Kemacetan lalu lintas terjadi setiap hari → - Penyebab kemacetan lalu lintas a. volume kendaraan makin bertambah b. ruas jalan makin sempit c. banyaknya PKL yang memakai badan jalan → - Upaya mengatasi kemacetan lalu lintas a. penambahan ruas jalan dengan dibangun ly over b. penertiban PKL c. dioperasikannya busway → - Kerja sama aparat polisi dan masyarakat a. tanggung jawab para petugas polantas b. kesadaran pemakai jalan Kemacetan Lalu Lintas → di DKI

2. Tujuan

Selain menetapkan tema dan menyusun topik karangan, penulis juga harus merumuskan tujuan. Tujuan karangan merupakan maksud penulis atau pengarang dalam mengarang. Tujuan dapat berkaitan dengan bentuk karangan yang akan dibuat. Banyak hal yang dapat djadikan tujuan, misalnya tujuan memberi informasi kepada pembaca, bentuk karangannya bersifat ekspositoris. Tujuan menggugah dan menghimbau, karangannya dapat berjenis persuasi dan sebagainya. Contoh tujuan pada karangan berbentuk narasi: Tema : Kisah usaha seorang kakak untuk membelikan adiknya boneka dari hasil menyemir sepatu. Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X Tujuan : Menggugah simpati pembaca untuk ikut memikirkan betapa susahnya hidup orang tak mampu tapi tetap menyayangi saudaranya. Contoh tujuan pada karangan argumentasi: Tema : Bahaya kecanduan rokok Tujuan : Menggugah orang yang terbiasa merokok agar mengu- rangi kebiasaan merokok

3. Judul

Setiap tulisan atau karangan selalu mempunyai judul. Judul di dalam sebuah karangan merupakan unsur yang penting. Seringkali seorang ingin membaca sebuah karangan karena judulnya menarik. Oleh sebab itu, dalam menentukan judul, diusahakan judul karangan enak dibaca, mudah diucapkan, dan mudah diingat. Judul sebuah karangan tidak perlu panjang. Judul yang terlalu panjang membuat pembaca sulit mengingatnya. Judul yang dibuat atau dipilih harus memiliki daya tarik untuk mendorong orang membaca karangan tersebut. Judul dapat berbentuk pertanyaan atau seruan, misalnya: - Sudah Sukseskah Anda? - Narkoba? No Way dan sebagainya Penulisan judul harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan atau kata tugas yang berada di tengah. Kata tugas yang berada di awal kalimat judul ditulis dengan huruf kapital. Contoh hubungan antara tema, topik, tujuan, dan judul dalam perencanaan membuat karangan: Tema : Perpustakaan sekolah Topik : - Perpustakaan sekolah - Sebagai sumber belajar - Memanfaatkan perpustakaan sekolah - Perpustakaan sekolah sarana berkumpul Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X Judul : - Ngerumpi Positif di Perpus, yah - Menggali Ilmu di Perpustakaan - Perpustakaan Solusi Cerdas Tujuan : - Memotivasi siswa agar memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana menggali ilmu dan tempat berkumpul sesama siswa.

B. Pola Pengembangan Karangan

Semua pokok pikiran yang telah ditulis sebagai penjabaran tema dan sesuai dengan tujuan penulisan disusun serta dirumuskan menjadi kerangka karangan. Penyusunan kerangka karangan bertujuan untuk mengorganisasi tiap gagasan pokok, mana yang lebih dahulu dibahas dan mana yang kemudian dan seterusnya. Dengan susunan kerangka karangan, penulis juga dapat mengevaluasi pokok pikiran atau gagasan yang tidak perlu sehingga harus dihilangkan serta pokok pikiran yang tumpang tindih. Pokok pikiran yang telah disusun harus saling berkaitan sesuai dengan tema yang ditetapkan. Dari kerangka karangan, karangan dapat dikembangkan dengan sistematis. Setiap topik atau gagasan pokok yang ada dalam karangan djabarkan menjadi paragraf. Di dalam paragraf, terdapat satu pokok pikiran yang tertuang menjadi kalimat utama. Kalimat utama dapat berada di awal paragraf, dapat juga di akhir bergantung pada pola pengembangan yang dipilih. Jika berada di awal, disebut paragraf deduktif, sedangkan jika berada di akhir, disebut paragraf induktif. Perhatikan gambar berikut ini Æ kalimat utama Contoh paragrafnya : Arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pem- bakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas debu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak digunakan dalam beberapa industri pangan atau nonpangan. Industri yang menggunakan Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X arang aktif adalah industri kimia dan farmasi seperti pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak perlu. Æ kalimat utama Æ Æ Æ Contoh paragrafnya : Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir Jalan Jenderal Sudirman. Seminggu kemudian, seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian, polisi menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang, mobil John. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di Jalan Jenderal Sudirman di dalam kantung celana John. Dengan demikian, John adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu. Kalimat utama juga dapat berada di awal dan di akhir. Biasanya kalimat utama di akhirnya hanya bersifat penegasan kembali apa yang telah tertuang di awal paragraf. Perhatikan contoh berikut : Æ Æ kalimat utama Æ kalimat utama Æ Contoh paragrafnya : Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah murah, sehat, dan kuat. Departemen PU sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Agaknya bahan perlit yang diperoleh dari batu-batuan gunung berapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan tahan air. Lagi pula, bahan perlit dapat dicetak menurut keinginan seseorang. Usaha ini menunjukkan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi keperluan rakyat. Paragraf juga ada yang berisi kalimat utama seluruhnya. Setiap kalimat merupakan pikiran pokok dan masing-masing berdiri sendiri. Namun, paragraf seperti itu jarang ditemui. Paragraf seperti ini biasanya terdapat pada karangan narasi.