Penyajian Buku smk10 BahasaIndonesia Irman

Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X vi 5. Tugas kelompok diberikan untuk dikerjakan secara berkelompok agar dapat mengolah kompetensi secara bersama-sama. 6. Tugas mandiri diberikan untuk mengasah kompetensi secara individual sesuai materi dan tujuan pembelajaran. 7. Rangkuman berisi ringkasan materi dalam setiap bab. 8. Setiap bab diberikan uji kompetensi dengan model soal pilihan ganda dan esai, untuk dapat menguji pemahaman pembelajaran dalam satu bab. TUGAS KELOMPOK: Bentuklah kelompok dengan anggota 5 orang. Satu orang membacakan cerpen berjudul ”Kesabaran Berbuah Singa” di atas dengan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tepat. Kemudian empat orang lainnya mencatat lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak baku. Bahaslah bagaimana bentuk yang bakunya. Setelah selesai bacalah juga bacaan berjudul ”Apakah Kamu Perokok Pasif?” di halaman depan, lalu catatlah lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak baku. Bahaslah bagaimana bentuk yang bakunya. Untuk melatih cara melafalkan kata dengan artikulasi yang jelas, bacalah wacana di halaman awal bab ini dengan artikulasi yang jelas, lalu mintalah teman sebangku Anda mengoreksinya. Lakukan bergantian TUGAS MANDIRI: RANGKUMAN A. Bunyi dan Alat Ucap Manusia Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Setiap bunyi mempunyai ciri khas tersendiri, setiap lambang bunyi tersebut disimbolkan dengan bentuk huruf dalam bahasa tulis dan fonem untuk bahasa lisan. Lambang bunyi dihasilkan karena adanya arus ujaran yang masuk ke rongga mulut dan mempengaruhi pita suara serta getaran di sekitarnya yang kemudian menimbulkan efek-efek bunyi. Jika arus yang keluar tidak mendapatkan hambatan atau rintangan menimbulkan bunyian yang dikelompokkan menjadi kelompok vokal, yaitu a, i, u, e, o berjumlah lima huruf, tapi diucapkan dengan enam fonem a, i, u, e, , o. bentuk ucapan e ada yang lemah ə dan e lebar atau . Sedangkan bentuk gabungannya, disebut dengan di ong. Di ong adalah gabungan dua vocal yang menimbulkan bunyi luncuran lain. Contoh di ong yaitu: au, ai, oi yang dibaca aw, ay, oy. Proses bunyi ujar yang dihasilkan karena arus ujaran yang keluar mendapat hambatan disebut konsonan. Proses itu terdiri atas : UJI KOMPETENSI I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini 1. Kalimat-kalimat di bawah ini baku, kecuali ..... a. Indonesia adalah negara kesatuan. b. Hati-hati, jalan berlobang. c. Hastuti bekerja sebagai seorang apoteker. d. Para sastrawan Indonesia ikut serta dalam acara tersebut. e. Gubernur akan mengesahkan peraturan yang baru. 2. Kalimat di bawah ini yang terdapat kata tidak baku adalah ..... a. Para importir sedang menggalakkan komoditas agro industri. b. Keberhasilan perusahaan itu ditunjang dengan manajemen yang baik.

II. Petunjuk Penggunaan Buku

A. Untuk siswa Agar Anda dapat menggunakan buku ini dengan baik dan mencapai target hasil pembelajaran yang diharapkan, perhatikanlah dan ikutilah langkah-langkah berikut. 1. Bacalah judul bab dan pahami penjabaran pokok-pokok materi serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap bab. 2. Bacalah bacaan dan pahami uraian materi pada setiap subjudul. 3. Amatilah contoh-contoh yang disajikan, jika perlu diskusikan dengan teman sebangku. vii Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X 4. Catatlah hal yang belum dipahami untuk ditanyakan kepada guru. 5. Jika ada istilah atau kata yang belum Anda pahami, carilah di Glosarium atau di kamus. 6. Kerjakanlah tugas-tugas atau perlatihan untuk lebih menggali potensi Anda sesuai petunjuk tugas. Hasilnya berikan pada guru, atau ikuti instruksi yang diberikan guru. 7. Mintalah saran kepada guru untuk menambah bahan dan sarana pembelajaran dalam rangka memudahkan mengerjakan latihan agar mencapai hasil yang maksimal.

B. Untuk guru

Selain melihat langkah-langkah pembelajaran di dalam silabus, Anda diharapkan melakukan hal berikut. 1. Membaca uraian pokok-pokok materi pada setiap bab yang akan diajarkan dan mendalaminya dengan memperkaya contoh-contoh. Hal ini mungkin dapat dilakukan dengan mempelajari buku sumber pembelajaran yang dapat dilihat pada kolom akhir silabus. 2. Menyediakan forum tanya jawab kepada siswa. 3. Menyediakan banyak waktu kepada siswa untuk mengerjakan tugas di kelas dan membahasnya bersama. 4. Guru dapat mengatur penyajian materi pembelajaran dengan menggabungkan materi pada beberapa bab yang dianggap berhubungan atau satu pokok bahasan meskipun posisi bab berjauhan, misalnya:

BAB 1 MENYIMAK UNTUK MEMAHAMI LAFAL,

TEKANAN, INTONASI, DAN JEDA YANG LAZIM BAKU DAN YANG TIDAK. Standar Kompetensi - Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat semenjana Kompetensi Dasar - Menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazimbaku dan yang tidak. Indikator - Reaksi kinetik menunjukkan sikap memperhatikan, mencatat terhadap lafal, tekanan, intonasi ,dan jeda yang lazimbaku dan yang tidak - Komentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazimbaku dan yang tidak Pada Bab ini, kita akan mempelajari unsur-unsur bunyi dan hal-hal yang berkaitan dengan penggunaannya seperti, lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim atau baku serta yang tidak. Tujuannya agar kita dapat menunjukan reaksi kinetik, seperti memperhatikan, mencatat, serta mengomentari lafal, tekanan, intonasi, dan penggunaan jeda yang lazimbaku dan yang tidak terhadap wacana yang dibacakan. Di samping itu, dalam bab ini kita juga akan mempelajari ciri Bahasa Indonesia Baku. Standar Kompetensi - Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia Setara Tingkat Semenjana Kompetensi Dasar - Melafalkan Kata dengan Artikulasi yang Tepat Indikator - Mengucapkan kata dengan suara yang jelas dan tekanan pada suku kata, serta artikulasi yang tepatlazim - Melafalkan bahasa Indonesia baku, termasuk lafal bahasa daerah yang dibedakan berdasarkan konsep lafal baku bahasa Indonesia Pada Bab ini, kita akan mempelajari bunyi dan alat ucap manusia, bagaimana melafalkan kata secara baku, serta membedakannya dari lafal bahasa daerah dan melafalkan kata serapan. Dengan mempelajari materi tersebut kita diharapkan dapat mengucapkan kata dengan ucapan yang benar, suara yang jelas, tekanan suku kata serta artikulasi yang tepat dan lazim. Kita juga diharapkan mampu melafalkan kata secara baku termasuk memperbaiki pengucapan kata yang dipengaruhi oleh bahasa daerah dengan lafal baku yang benar. Kita juga harus mampu melafalkan kata yang berasal dari bahasa asing. BAB 5 MELAFALKAN KATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT Standar Kompetensi - Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat semenjana Kompetensi Dasar - Menggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun Indikator - Mengidenti kasi kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat dilihat dari kaidah bahasa, nalar, dan ketersampaian pesan - Mengindenti kasi kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat - Menggunakan kalimat yang komunikatif, cermat, dan santun dalam suatu pembicaraan Pada bab ini, kita akan mempelajari syarat-syarat kalimat yang baik dan komunikatif, bentuk kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat serta sebaliknya, dan kalimat yang efektif dan santun. Setelah pembelajaran diharapkan kita dapat memahami dan mengindenti kasi kalimat yang komunikatif dari segi kaidah bahasa, nalar, dan ketersampaian pesan. Selain itu, kita juga diharapkan mampu mengindenti kasi kalimat yang komunikatif tapi tidak cermat, kalimat cermat tetapi tidak komunikatif, serta dapat menggunakan kalimat yang efektif dan santun. BAB 7 MENGGUNAKAN KALIMAT YANG BAIK, TEPAT, DAN SANTUN Hal ini dilakukan agar siswa dapat lebih fokus dan memiliki pemahaman serta penguasaan kompetensi yang komprehensif.