kumpulan dan kesatuan rekening yang klasifikasinya didasarkan pada kepentingan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
3. Peringkasan
Setiap akhir periode, koperasi menyusun neraca saldo sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan. Neraca saldo tersebut merupakan
daftar saldo rekening yang terdapat dalam buku besar. 4.
Penyusunan Laporan Keuangan Tahap akhir dari proses akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan,
dimulai dengan pembuatan jurnal penyesuaian, menyusun neraca lajur dan memisahkan rekening-rekening ke dalam neraca dan laporan rugi
laba. Setelah itu memindahkan laba atau rugi kedalam laporan penambahan modal [Baswir, 2000 : 184].
2.2.3 Laporan Keuangan Koperasi
2.2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi laporan keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Definisi laporan keuangan adalah ringkasan
dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan [2002 : 2], laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Laporan keuangan koperasi yang umum disajikan adalah Laporan Sisa Hasil Usaha dan Neraca. Laporan Sisa Hasil Usaha menggambarkan hasil-
hasil usaha yang dicapai koperasi dalam satu periode operasi. Sedangkan necara adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan
yaitu aktiva, utang dan modal koperasi pada saat tertentu.
2.2.3.2 Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi memiliki karakter tersendiri sebagai berikut :
1. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban
pengurus kepada anggotanya di dalam rapat anggota tahunan RAT. 2.
Laporan keuangan biasanya meliputi neracalaporan posisi keuangan, laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya
dilakukan secara komparatif. 3.
Laporan keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus koperasi UU No.251992, Pasal 36 1.
4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha
SHU.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota
didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian SHU yang telah diatur dala AD atau ART koperasi.
6. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan
konsolidasi dari koperasi-koperasi. 7.
Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan sisa hasil usaha.
8. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak
dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota, disamping yang berasal dari yang bukan anggota.
9. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada
anggota dan bukan anggota, berpedoman pada perbandingan manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota.
10. Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari :
a. Simpanan
– simpanan b.
Pinjaman – pinjaman
c. Penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber-
sumber lain. 11.
Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan
– penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha.
[Sitio dan Tamba, 2001 : 109].
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.3 Tujuan Laporan Keuangan Koperasi