Teknik Analisis Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi : a. Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mencatat dan menganalisa dokumen laporan keuangan Koperasi Karyawan Mandiri Perum Damri UABK Surabaya dari tahun pengamatan tahun 2007 sampai dengan tahun 2012. b. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang akan diteliti, hal ini sangat membantu dalam suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang dilakukan dengan metode ilmiah yang hasilnya dapat memberikan suatu kesimpulan yang berguna bagi semua pihak.

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.5.1 Teknik Analisis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode statistik Regresi Linier Berganda bertujuan untuk memprediksi kekuatan pengaruh antara variabel bebas dan variabel tidak bebas. Rumus yang digunakan pada Regresi Linier Berganda adalah sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e i …………………. [Anonim, 2013 : L-19] Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan : Y = Sisa Hasil Usaha X 1 = Jumlah Anggota X 2 = Jumlah Pinjaman X 3 = Jumlah Modal Kerja β = Konstanta β 1 β 2 β 3 = Koefisien regresi e i = Faktor pengganggu i = 1,2,3 ……….. n : pengamatan ke i sampai ke n

3.5.2 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya adalah metode Kolmogorov-Smirnov. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah: a. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi adalah tidak normal. b. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal [Sumarsono, 2004 : 41-43]. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi tersebut harus bersifat BLUE Best Linier Unbiesed Estimation, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang BLUE maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara sesama variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas : a. Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. b. Jika diantara dua variabel independen memiliki korelasi yang spesifik maka di dalam model regresi tersebut terdapat multikolonieritas. c. Multikolonieritas dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dari lawannya 2 variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya kolonieritas yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai VIF 10 maka terjadi multikolinieritas [Ghozali, 2006 : 91].

2. Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel penganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W Durbin Watson. Menurut Singgih Santoso [2001], kriteria autokorelasi ada 3 yaitu :  Nilai D-W dibawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.  Nilai D-W diantara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.  Nilai D-W diatas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif. 3. Heterokedastisitas Perhitungan ada tidaknya gejala ini dapat dilakukan dengan cara menentukan formulasi regresi linier berganda dengan menggunakan residual sebagai indikator terikat. Hal ini didefinisikan dengan cara menghitung korelasi Rank Spearmen antara residual dengan seluruh variabel bebas terhadap residual lebih besar dari level of signifikan 0,05, maka tidak terdapat gejala heterokedasitas [Ghozali, 2006 : 125]. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5.4 Uji Hipotesis