Analisis Regresi Linier Berganda

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis data untuk menggambarkan pengaruh antara satu variabel dependen Y dengan beberapa variabel independen yaitu jumlah pinjaman X 2 dan jumlah modal kerja X 3 dapat dilakukan dengan metode regresi linier berganda. Berikut hasil analisis regresi linier berganda : Tabel 4.12 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.713E7 4.515E7 .379 .730 Jumlah Pinjaman -.069 .050 -17.795 -1.384 .260 .000 4.490E3 Jumlah Modal Kerja .064 .044 18.698 1.454 .242 .000 4.490E3 a. Dependent Variable: Sisa Hasil Usaha Sumber : Lampiran 3 Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan persamaan berikut : Y = 1.713E7 – 0,069 X 2 + 0,064 X 3 Berdasarkan persamaan regresi diatas mempunyai arti bahwa : β = Konstanta = 1.713E7 Apabila variabel jumlah pinjaman X 2 dan jumlah modal kerja X 3 adalah konstan atau sama dengan nol, maka nilai Sisa Hasil Usaha Y adalah sebesar 1.713E7. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. β 1 = Koefisien regresi untuk X 2 = - 0,069 Menyatakan bahwa besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel jumlah pinjaman X 2 yaitu 0,069 dan mempunyai koefisien regresi negative atau berbanding terbalik. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang berlawanan arah dengan variabel dependen. Sehingga setiap pengurangan Rp 1 pada variabel jumlah pinjaman X 2 , akan meningkatkan Sisa Hasil Usaha Y sebesar Rp 0,069 pertahun. Atau setiap penambahan Rp 1, akan mengurangi Sisa Hasil Usaha Y sebesar Rp 0,069 pertahun dengan asumsi bahwa variabel Jumlah Modal Kerja X 3 adalah konstan. β 2 = Koefisien regresi untuk X 3 = 0,064 Menyatakan bahwa besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel jumlah modal kerja X 3 yaitu 0,064 dan mempunyai koefisien regresi positif atau berbanding lurus. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel dependen. Sehingga setiap penambahan Rp 1 pada variabel jumlah modal kerja X 3 , akan meningkatkan Sisa Hasil Usaha Y sebesar Rp 0,064 pertahun. Ataupun setiap pengurangan Rp 1, akan mengurangi Sisa Hasil Usaha Y sebesar Rp 0,064 pertahun dengan asumsi bahwa variabel Jumlah Pinjaman X 2 adalah konstan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3 Pembahasan

Hasil perhitungan statistik dalam penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha SHU pada Koperasi Karyawan Mandiri Perum Damri UABK Surabaya dengan persamaan garis regresi yang diperoleh sebagai berikut : Y = 1.713E7 – 0,069 X 2 + 0,064 X 3 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan uji-F dapat diketahui bahwa variabel jumlah modal kerja dan jumlah pinjaman berpengaruh signifikan terhadap variabel Sisa Hasil Usaha SHU pada Koperasi Karyawan Mandiri Perum Damri UABK Surabaya dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,037. Dan nilai koefisien determinasi R 2 menunjukkan nilai 0,889 yang berarti bahwa jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha SHU pada Koperasi Karyawan Mandiri Perum Damri UABK Surabaya sebesar 88,9 sedangkan sisanya 11,1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Pengaruh ini dapat dikatakan relatif besar dalam mempengaruhi perolehan SHU. Hal tersebut disebabkan karena jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja mempunyai peran penting dalam menunjang kelancaran usaha koperasi. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Liana 2009 yang menyebutkan bahwa jumlah anggota koperasi, jumlah pinjaman anggota, jumlah simpanan anggota, dan tambahan modal mempunyai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.