81
A. Fitur dari Teknologi Komunikasi Yang Efektif HandphoneTelepon
Genggam Dalam Melakukan Aktivitas Citizen Journalism
Informasi disimpulkan sebagai sebuah proses pengolahan data berupa data Informasi dengan menggunakan perangkat komputer atau alat
elektronik lain yang berfungsi memproses termasuk menyimpan dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Teknologi komunikasi yang efektif lebih tertuju kepada kata “Media”. Sehingga
teknologi komunikasi didefinisikan sebagai alat Media yang digunakan untuk melakukan penyampaian informasi kepada orang lain dengan efektif
dan efisien. Lebih jelasnya media yang dimaksud dapat berupa komputer, teleconferencing, video, animasi, multimedia interaktif, jaringan internet dan
lain-lain. Telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan ponsel dari duIu
sampai sekarang telah mengalami perubahan baik teknologinya yang dulu hanya dapat untuk berbicara sekarang sudah dapat dipakai untuk bertukar
data atau bahkan untuk memotret, sedangkan dari bentuk fisiknya mulai dari berat dan besar hingga yang seukuran korek api. Dari semua perkembangan
tersebut tetap saja dipertahankan teknologi dasarnya yaitu bagaimana ponsel menerima sinyal dan mengirim sinyal.
Telepon genggam seringnya disebut handphone atau disebut pula sebagai telepon selular adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana Mobile dan tidak perlu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
82
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel. Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM
Global System for Mobile Telecommunications dan sistem CDMA Code Division Multiple Access.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya informan yang lebih suka menggunakan telepon genggam atau handphone dalam melakukan aktivitas
Citizen Journalism. Seperti yang dilakukan informan peneliti, setiap ingin mengabarkan peristiwa pada radio Suara Surabaya.
Informan 1
“Saya lebih senang kalau saya bisa interaktif langsung yaitu berbicara langsung melalui telepon genggam.”
Interview: Kamis, 7 April 2011. Pukul 16.00 WIB. Lokasi: Rumah Bapak Budi Hartono
Informan 2
“Oh ya, karena saya tidak lepas dari hp saya dimana – mana mesti bawa hp jadi saya ya pake hp, karena hp itu dengan cepat
misalnya saya lagi jalan – jalan pake mobil saya dengar Suara Surabaya, loh ini ada yg menarik saya mesti masuk, saya masuk,
saya ikut nimbrung. Kalo itu saya anggap perlu dan bermanfaat dari ada masyarakat atau ada mendadak dijalan ada suatu yang aneh,
macet dan segala macem ada pengumuman apa yang terjadi di jalan saya sampaikan segera, nah itu sangat efektif kalo dengan hp.”
Interview: Kamis, 7 April 2011. Pukul 19.00 WIB. Lokasi: Rumah Gunawan
Informan 3
“Kalau saya lebih suka menggunakan telepon karena bisa ngomong yang saya ingin omongkan. ”
Interview: Sabtu, 9 April 2011. Pukul 09.00 WIB. Lokasi: Rumah Ibu Hartono
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
83
Dari ketiga informan tersebut memperoleh hasil bahwa telepon genggam atau handphone sangat efektif dan efisien dalam melakukan
aktivitas Citizen Journalism dengan media radio Suara Surabaya. Selain itu informan lebih suka berinteraksi secara langsung dengan media dengan
mengabarkan peristiwa yang terjadi dengan waktu yang relative cepat ketimbang melalui sms. Dalam hal ini ketiga informan tersebut memilih
instant dalam mengabarkan berita atau informasi pada radio Suara Surabaya karena dalam hal ini, kalau menggunakan sms membutuhkan waktu yang
lama dalam proses pengetikan berita atau informasi yang akan dilaporkan sehingga berita tersebut akan hilang nilai keaktualitasannya.
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, ponsel umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan
singkat short message service SMS. Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga
3G dengan menambahkan jasa videophone. Keefektifan dalam SMS dapat dilihat dari padatnya pesan yang disampaikan dengan menggunakan kalimat
sehemat mungkin. Perlu diingat dalam menulis SMS bahwa pesan yang kita sampaikan hendaknya dapat dipahami oleh si penerima pesan jangan sampai
terjadi kesenjangan informasi atau bahkan salah persepsi. Untuk itu dalam menyingkat kata-kata pastikanlah penerima pesan memahaminya.
Dari hal tersebut diatas ada juga informan yang menggunakan telepon genggam atau handphone untuk berinteraksi langsung dan
menggunakan sms untuk melakukan aktivitas Citizen Journalism. Hal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
84
tersebut dilakukan oleh kedua informan yaitu Bapak Wawan dengan Bapak Sumarwito. Alasan kedua informan tersebut juga menggunakan sms dalam
telepon genggamnya Karena untuk mengantisipasi sulitnya masuk pada radio Suara Surabaya untuk mengabarkan informasi sehingga informasi
tersebut tidak hilang apabila terkendala dengan melakukan interaksi secara langsung. Hal itu di ungkapkan pada peneliti saat diwawancara :
Informan 4
“Biasanya saya melalui hp, biasanya sms begitu.”
Interview: Sabtu, 9 April 2011. Pukul 10.00 WIB. Lokasi: Rumah Bapak Wawan
Informan 5
”kalau saya lebih seneng langsung telepon yah karena kalau sms itu kadang – kadang dibaca gatekeeper itu beda dari maksud
karena sms kan yang mbaca orang lain dari tekanan suara atau itu kadang – kadang tidak pas dengan apa yang saya maksud gitu….”
Interview: Kamis, 7 April 2011. Pukul 14.00 WIB. Lokasi: Rumah Sumarwito
Dari hal penelitian tersebut diatas, kedua informan menilai interaksi langsung merupakan cara yang tepat untuk melakukan penyampaian
informasi kepada media dengan efektif dan efisien selain menggunakan fitur sms pada telepon genggam atau handphone. Lebih jelasnya media yang
dimaksud dapat berupa teleconferencing, animasi, multimedia interaktif, jaringan internet dan lain-lain.
Selain menjadikan telepon genggam atau handphone sebagai sarana komunikasi dengan orang lain, informan penelitian juga menggunakan
telepon genggam tersebut dalam melakukan aktivitas Citizen Journalism
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
85
dengan melaporkan berita berbagai topik apapun kepada radio Suara Surabaya. Pada penelitian ini, kelima informan memiliki telepon genggam
atau handphone dalam melakukan aktivitas Citizen Journalism dengan melaporkan berita atau peristiwa dengan berbagai topik. Ada 2 informan
Bapak Budi Hartono dan Bapak Wawan yang mengungkapkan topik tentang kendala di jalan. Bapak Budi Hartono dan Bapak Wawan termasuk
informan yang lebih aktif dalam mengabarkan berita mengenai Kendal di jalan. Sebagaimana pengakuannya terhadap peneliti.
Informan 1
“Misalkan kecelakaan lalu lintas atau hal – hal yang tidak sepantasnya terjadi, sehingga tidak menimbulkan kesulitan dan
kerugian bagi orang lain.” Interview: Kamis, 7 April 2011. Pukul 16.00 WIB. Lokasi:
Rumah Bapak Budi Hartono
Informan 4
“Biasanya melalui kelana kota dan setiap kejadian di jalan segera saya laporkan ke SS.
Interview: Sabtu, 9 April 2011. Pukul 10.00 WIB. Lokasi: Rumah Bapak Wawan
Kedua informan tersebut kehidupan sehari – harinya berada dijalan otomatis bisa mengetahui peristiwa aktual berada di jalan yang akan
dilaporkan ke radio dan radio Suara Surabaya juga memberikan program kelana kota yang memiliki konsep pada peristiwa yang terjadi di jalan atau
sekitar masyarakat umum. Sebaliknya, berbeda dengan informan 2 Bapak Gunawan. Informan
tersebut sangat aktif dalam melaporkan berita yang berkaitan dengan politik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
86
Sesuai pernyataan Bapak Gunawan, informan peneliti merasa tergugah hatinya dengan melihat sepak terjang dunia politik di dalam negeri. informan
merasa lebih efektif membagi pengalamannya secara detail kepada masyarakat lain melalui aktivitas Citizen Journalism.
Informan 2
“Saya sangat tertarik dengan masalah – masalah politik, terus masalah pola hidup, paradigma – paradigma masyarakat seperti
contoh kan sekarang ini kan banyak orang kalo pemilihan umum pasti menyalahkan yang di pilih, padahal sudah di beri kebebasan
penuh, ya sudahlah tidak digunakan dengan sebaik – baiknya tapi ya tidak digunakan dengan baik sehingga salah pilih dan kalau salah
pilih, yang disalahkan yang dipilih, bukan yang memilih, mestinya kalau kita mau belajar berdemokrasi yang baik itu mesti harus
introspeksi diri, koreksi diri, jadilah pemilih yang bertanggung jawab, bukan pemilih yang cari kambing hitam gitu.”
Interview: Kamis, 7 April 2011. Pukul 19.00 WIB. Lokasi: Rumah Gunawan
Dengan singkat, Ibu Hartono dan Bapak Sumarwito menyatakan
bahwa topik berita yang disampaikan ke radio Suara Surabaya merupakan berita yang bersifat memperoleh solusi dari masalah yang disampaikan
misalnya masalah perumahan, PLN, dan lain – lain. Serta topik berita yang tidak merugikan banyak pihak terutama pada iklan yang menjatuhkan
masyarakat. Ibu Hartono dan Bapak Sumarwito mengakui hal tersebut kepada peneliti.
Informan 3
“Kebanyakkan yang saya laporkan ke radio SS itu tentang Permasalahan PLN, TELKOM, kejadian alam. ”
Interview: Sabtu, 9 April 2011. Pukul 09.00 WIB. Lokasi: Rumah Ibu Hartono
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
87
Informan 5
”Kadang – kadang topik yang sering dibahas di SS juga, itu kalau merasa bahwa topik itu cuma sebangsa iklan atau menonjolkan
yang kira – kira itu menjerumuskan pendengar itu juga saya kritik jadi segala topik yah.”
Interview: Kamis, 7 April 2011. Pukul 14.00 WIB. Lokasi: Rumah Sumarwito
Berdasarkan pemaparan mereka tentang ketertarikannya melakukan aktivitas Citizen Journalism di radio Suara Surabaya dengan menggunakan
teknologi komunikasi berupa telepon genggam atau handphone, menunjukkan bahwa telepon genggam atau handphone merupakan salah satu
alat atau sarana Citizen Journalism dalam melaporkan berita atau peristiwa kepada radio Suara Surabaya yang paling efektif. Citizen Journalism
merupakan salah satu peluang yang memberikan fasilitas seseorang untuk menyampaikan peristiwa dengan berbagai topik tanpa ada batasan. Oleh
karena itu, topik yang dibahas pada radio Suara Surabaya seringkali lebih spesifik. Atas dasar itu, peneliti melakukan analisis isi topik pada berita
informan penelitian di radio Suara Surabaya. Di bawah ini peneliti menyajikan hasil analisis isi topik berita pada radio Suara Surabaya oleh
informan penelitian:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
88
Tabel 1. Analisis isi Topik Berita Informan Penelitian
Isi topik berita masing-masing informan penelitian dapat dilihat pada lampiran penelitian ini. Tabel 1 di atas merupakan hasil analisis isi peneliti
yang melakukan observasi pada topik berita informan secara langsung dan selalu disampaikan ke radio Suara Surabaya. Hasil observasi topik berita
menimbulkan beberapa kategori topik berdasarkan isu masalah yang dibahas oleh informan tersebut. Masalah yang menjadi topik antara lain,
kendala di jalan, politik, PLN, Telkom, kejadian alam, iklan yang menipu. Topik Kendala di jalan berisi tentang kondisi dijalan apabila ada sesuatu
seperti kecelakaan atau kemacetan dijalan kemudian dijadikan sebuah berita oleh informan. Politik merupakan topik berita yang disampaikan pendengar
informan, berisi tentang nilai-nilai atau motivasi berharga dalam menjalani makna hidup. PLN, Telkom, kejadian alam adalah topik berita yang berisi
solusi mengenai perihal permasalahan yang dihadapi informan, misalnya pemadaman listrik secara tiba – tiba, perampokan yang terjadi di perumahan
hingga kejadian alam seperti hujan lebat dan banjir. Iklan yang menipu ialah topik berita yang membahas topik mengenai iklan yang ada pada radio Suara
NO Topik Informan 1
Informan 2
Informan 3
Informan 4
Informan 5
Jumlah
1 Kendala Jalan
1 1 2
2 Politik 1
1 3
PLN 1 1
4 Telkom
1 1
5 Kejadian
Alam 1
1 6
Iklan 1 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
89
Surabaya yang sekiranya dianggap dapat menjerumuskan masyarakat seperti penipuan produk.
Penjelasan Tabel 1. Analisis Isi Topik Berita Informan Penelitian adalah sebagai berikut :
1. Informan 1 memiliki satu topik berita berupa topik Kendala dijalan.
2. Informan 2 memiliki satu topik berita. Topik berita berupa topik
politik. 3.
Informan 3 memiliki tiga topik berita. Topik berita berupa topik PLN, Telkom, Kejadian alam.
4. Informan 4 memiliki satu topik berita berupa topik kendala dijalan.
5. Informan 5 memiliki satu topik berita berupa topik berita iklan.
Jadi, hanya terdapat dua peringkat topik berita yang disampaikan oleh informan pada radio Suara Surabaya, yakni :
1. Kendala dijalan
2. Politik, PLN, Telkom, Kejadian alam dan berita iklan.
Dari tujuh buah topik berita hasil karya informan, topik berita terbanyak menuliskan topik kendala dijalan. Mayoritas topik kendala dijalan
banyak disampaikan pendengar informan pada radio Suara Surabaya. Hal ini disebabkan kedua kedua informan Bapak Budi Hartono dan Bapak
Wawan kehidupan sehari – harinya berada di jalan dan mendengarkan radio Suara Surabaya melalui radio yang berada di mobil informan. Selain itu
juga, radio Suara Surabaya memiliki program kelana kota yang membahas seputar peristiwa yang berada di jalan atau sekitar anda yang pantas untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
90
dilaporkan ke media terkait. Topik lainnya berjumlah satu buah, yaitu politik, PLN, Telkom, kejadian alam dan berita iklan.
Hasil wawancara dan analisis isi topik berita, membuktikan bahwa kelima informan di atas telah melakukan aktivitas Citizen Journalism
melalui radio Suara Surabaya sebagai sarana dalam pelaporan beritanya. Adapun motif pendengar menjadi Citizen Journalism pada radio Suara
Surabaya, yakni menginformasikan peristiwa atau berita secara aktual seperti pernyataan dari Martin:1991
“Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, informasi yang usang terlambat tidak mempunyai nilai yang baik bagi pengguna
tertentu, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkannya, mengolah dan
mengirimkannya.” Tidak hanya motif menginformasikan informasi secara aktual saja
yang muncul. Masih ada motif mengenai kepedulian masyarakat dalam mengabarkan berita pada radio Suara Surabaya. Hal ini muncul karena
adanya sikap masyarakat yang rela mengeluarkan pulanya hanya untuk menelepon radio Suara Surabaya dalam melaporkan peristiwa atau informasi
yang berkerjasama dengan instansi terkait untuk mencapai suatu tujuan dalam memperoleh tindakan atau solusi dari media dan instansi terkait.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
91
Seperti halnya yang diungkapkan oleh M. Alwi Dahlan, 1987: 2-3 sebagai berikut :
“Informasi yang diperoleh melalui berbagai media massa memegang peranan sangat penting dalam membentuk sikap mental masyarakat agar
dapat berperan secara aktif dalam pelaksanaan pembangunan umumnya dan terhadap kepedulian untuk aktif dalam mengabarkan informasi.”
Motif lain juga muncul yaitu sebagai sarana penyampaian aspirasi dan pengalaman masyarakat, hal ini juga diungkapkan oleh Tommy : 2010:
“Aspirasi masyarakat merupakan kepentingan umum yang harus diperjuangkan perolehannya melalui saluran-saluran media tertentu yang
satu aliran atau yang satu paham atau yang dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat tersebut. Keberadaan berbagai aspirasi masyarakat yang
disalurkan melalui berbagai saluran media akan menimbulkan atau mengakibatkan terbentuknya perimbangan kepentingan-kepentingan
kelompok masyarakat.” Hal itu menunjukkan dalam aktivitas Citizen Journalism siapapun
dapat menjadi pewarta, dimana seorang pewarta tanpa harus memiliki pendidikan yang relevan dapat menyebarluaskan hasil liputannya. Peran
terbesar teknologi komunikasi berupa telepon genggam atau handphone sebagai saluran informasi yang sangat efektif dan efisien dalam aktivitas
Citizen Journalism.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut.
Dalam wawancara mendalam yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti mengambil lima informan untuk dimintai pendapatnya mengenai motif informan
atau pendengar menjadi Citizen Journalism pada radio suara Surabaya. Dalam hal ini kelima informan melakukan aktivitas Citizen Journalism dengan menggunakan
teknologi komunikasi berupa telepon genggam atau handphone untuk melaporkan berita atau informasi kepada radio Suara Surabaya. Dari hasil penelitian, peneliti
mendapatkan motif pendengar menjadi Citizen Journalism pada Radio Suara Surabaya antara lain motif utama pendengar untuk menginformasikan peristiwa
secara aktual, kepedulian masyarakat dalam mengabarkan informasi pada radio Suara Surabaya, serta menyampaikan aspirasi dan pengalaman dari masyarakat
kepada Media. Hanya saja bagi informan, dalam melakukan aktivitas Citizen journalism juga terdapat kendala yaitu sulitnya informan terhubung dengan radio
Suara Surabaya. Hal ini tidak menyurutkan motivasi informan menjadi Citizen Journalism dalam mengabarkan informasi ke radio Suara Surabaya. Ketiga motif
tersebut jelas menerapkan aktivitas Citizen Journalism pada radio Suara Surabaya, karena untuk menginformasikan peristiwa secara aktual dan menyampaikan
aspirasi dan pengalaman masyarakat serta kepedulian masyarakat dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.