18
2. Motif diversi kebutuhan akan hiburan
Motif ini berkaitan dengan ketertarikan dalam pemilihan media yang di inginkan yang berhubungan dengan kebutuhan yang bisa membuat
pemakai terhibur sehingga menimbulkan kenyamanan. 3.
Motif identitas personal kebutuhan menggunakan isi media untuk memperkuat atau untuk
menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri. Dalam hal ini ketertarikan dengan dorongan individu untuk
mengikuti atau menyesuakan diri dengan limgkungannya.
2.2.1 Teori Jurnalistik Walter Lippmann dan John Dewey
Pada 1920, ketika jurnalisme modern baru saja mengambil bentuk, seorang penulis bernama Walter Lippmann dan seorang filsuf Amerika John
Dewey berdebat mengenai peran jurnalisme. Teori jurnalistik mereka berdua masih menjadi poin utama dalam perdebatan tentang peran jurnalisme dalam
masyarakat. Lippmann memahami peran jurnalisme pada saat itu adalah untuk
bertindak sebagai mediator atau penerjemah antara masyarakat dan elit pembuat kebijakan. Wartawan menjadi perantara. Ketika elit berbicara, wartawan
mendengarkan dan mencatat informasi, menyaring, dan memberikannya kepada masyarakat untuk dikonsumsi.
Alasannya adalah bahwa masyarakat tidak dalam posisi untuk mendekonstruksi padatnya informasi yang terus tumbuh dan kompleks dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
masyarakat modern, dan karena itu perantara dibutuhkan untuk menyaring berita bagi masyarakat.
Selain itu, masyarakat sudah cukup tersibukkan dengan kehidupan sehari- hari mereka untuk peduli pada kebijakan publik yang kompleks. Karena itu,
seseorang yang dibutuhkan masyarakat untuk menafsirkan keputusan atau kebijakan para elit menjadi informasi yang jelas dan sederhana. Itulah peran
wartawan. Lippmann percaya bahwa masyarakat akan mempengaruhi pengambilan
keputusan dari elit dengan suara mereka. Sementara itu, para elit politisi yaitu pembuat kebijakan, birokrat, ilmuwan, dll akan menjaga agar kekuasaan berjalan.
Dalam pemikiran Lippmann, peran wartawan adalah untuk menginformasikan publik tentang apa yang elit lakukan.
Karena wartawan juga bertindak sebagai pengawas atas elit, ketika masyarakat memilih dengan suara mereka. Inilah membuat masyarakat di rantai
kekuasaan paling bawah, dapat menangkap arus informasi yang diturunkan dari para ahlielit secara efektif.
Dewey percaya, wartawan harus melakukan lebih dari sekadar menyampaikan informasi. Dia percaya bahwa wartawan harus
mempertimbangkan konsekuensi dari kebijakan yang berlaku. Seiring waktu, gagasannya telah diimplementasikan di berbagai tingkat, dan lebih dikenal
sebagai jurnalisme komunitas. Konsep jurnalisme komunitas merupakan perkembangan baru dalam
jurnalisme. Dalam paradigma baru ini, wartawan dapat melibatkan warga dan para
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
ahli atau elit dalam berita. Sangat penting untuk dicatat bahwa meski terlihat ada asumsi kesetaraan, Dewey masih menghargai keahlian.
Dewey percaya bahwa pengetahuan bersama jauh lebih unggul untuk pengetahuan individu. Filsafat jurnalistik Lippmann mungkin lebih diterima oleh
para pemimpin pemerintahan. Sedang pendekatan Dewey menjadi gambaran yang lebih baik tentang bagaimana wartawan melihat peran mereka dalam masyarakat,
dan, pada gilirannya, masyarakat mengharapkan fungsi jurnalistik dapat berjalan. Banyak kritik masyarakat terhadap akibat pemberitaan dilakukan oleh wartawan,
tetapi mereka tetap mengharapkan wartawan untuk menjadi pengawas pemerintah, memungkinkan orang untuk mengambil keputusan mengenai isu-isu
yang sedang terjadi. www.AnneAhira.com
2.2.2 New Media Theories of Citizen Journalism