11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Komunikasi Massa
Didalam mengarungi kehidupan, manusia tidak lepas dari berkomunikasi baik dengan diri sendiri, orang lain maupun dengan media massa. Komunikasi
telah mencapai tingkat dimana orang berbicara secara serempak dan serentak dengan jutaan manusia. Hal itu dilakukan melalui media massa atau disebut
komunikasi massa. Komunikasi massa menurut Bittner Rakhmat,2001
“mass communication is message communication through a mass medium to large number of people”
Komunikas massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
Sedangkan menurut Devito yang dikutip dari Effendy 2001 mendefinisikan komunikasi massa sebagai
“First mass communication is communication addressed to tha masses to an extremely large audience. This does not mean that the audience include all
people or everyone who reads or everyone who whatches television, rather it means am audience that is large an generally rather people defined. Second, mass
communication isperhap most easilu logically defined by its forms : television, radio, newspaper, magazine,film, books, and tapes”.
pertama komunikasi masa adalah komunikasi yang ditujukan kepada
massa kepada khalayak yang luar biasa bnyaknya, ini tidak berarti bahwa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pula umumnya agak sukar untuk
didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar – pemancar yangaudio dan visual. Komunikasi massa barangkali akan
lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya : televisi, radio, surat kabar, tabloid, film, buku dan pita.
Lebih lanjut Effendy 2001 menegaskan tentang pengertian komunikasi massa yaitu :
“Mass communication is process by which a message is transmitted throught one more of the mass media newspaper, radio, television,
movies, magazine, and books to an audience that is relatively large an animous”
Jadi komunikasi massa adalah proses penyebaran pesan melalui salah satu
media massa surat kabar, radio, televisi, bioskop, tabloid dan buku – buku kepada khalayak luas yang tidak di kenal.
Mc.Quail 2001 dalam bukunya teori komunikasi massa merupakan suatu pengantar menjabarkan tentang ciri - ciri komunikasi massa yaitu sumber
komunikasi massa bukanlah satu orang tetapi organisasi formal, “sang pengirimnya” seringkali merupakan komunikator professional. Komunikan
penerima adalah bagian dari khalayak luas. Pesannya tidak unik beraneka ragam dapat diperkirakan. Seringkali diproses, di standarisasikan dan selalu diperbanyak.
Pesan itu juga merupakan suatu produk dan komodisi yang mempunyai nilai tukar, secara acuan simbolik yang mengandung nilai “kegunaan”. Hubungan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang sekali bersifat interaktif. Komunikasi massa sering sekali mencakup kontak secara serentak
antara satu pengiriman dengan banyak penerimaan, menciptakan pengaruh luas dalam waktu singkat, dan menimbulkan respon seketika dari banyak orang
serentak. Senada dengan McQuail, Effendy 2001 memberikan ciri – ciri tentang
komunikasi massa yaitu : 1.
Komunikator Pada Komunikasi Massa Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga
yaitu satu institusi atau organisasi, maka komunikatornya melembaga Institusionalized Communication Organazied Communicator .
Komunikator pada komunikasi massa misalnya wartawan tabloid, karena media yang digunakan adalah suatu lembaga. Dalam
menyebarluaskan pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga, sejalan dengan kebijakan policy tabloid yang diwakilinya. Ia tidak
mempunyai kebebasan individual, jadi kebebasan mengemukakan pendapat Freedom of Expression or Freedom of Opinion merupakan
kebebasan terbatas Restricted Freedom. 2.
Komunikan Pada Komunikasi Massa Bersifat Heterogen Komunikan bersifat heterogen karena didalam keberadaanya secara
terpisah – pisah, dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi, masing – masing berbeda dalam
berbagai hal antara lain jenis kelamin, usia, agama, ideologi,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan, pandangan hidup, keinginan dari komunikan satu – satunya cara untuk mendekati
keinginan selalu khalayak adalah dengan mengelompokkan mereka menurut jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan,
kebudayaan, hobby, dan lain – lain. Hamper semua tabloid, surat kabar, radio, televisi, menyajikan acara atau rubrik tertentu yang
diperuntukkan bagi anak – anak, remaja, dewasa, wanita dewasa, remaja putri, pedagang, petani, ABRI, AU, pemeluk agama islam,
Kristen, budha, hindu, dan lain – lainnya. 3.
Pesan Pada Komunikasi Massa Bersifat Umum Pesannya bersifat umum karena ditujukan kepada umum dan mengenai
kepentingan umum. Missalnya media massa akan menyiarkan berita seorang menteri yang meresmikan proyek pembangunan tetapi tidak
menyiarkan berita seorang menteriyang menyelenggarakan khitanan putranya.
4. Komunikasi Massa Berlangsung Satu Arah
Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik atau feed back dari komunikan kepada komunikator. wartawan sebagai komunikator tidak
mengetahui tanggapan pembaca terhadap pesan atau berita yang disiarkan. Yang dimaksudkan dengan “tidak mengetahui” adalah tidak
mengetahui pada waktu proses komunikasi itu berlkangsung. Mungkin saja komunikator mengetahui juga, misalnya melalui rubric “suara
pembaca” atau “suara pendengar” yang biasanya terdapat di radio
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
maupun surat kabar yang lainnya. Tetapi semua itu terjadi setelah komunikasi dilancarkan ke komunikator, sehingga komunikator tidak
bisa memperbaiki gaya komunikasi seperti yang biasa terjadi pada komunikasi tatap muka. Untuk menghindari hal tersebut maka
komunikator harus melakukan perencanaan dan persiapan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan kepada komunikasi haruslah
komunikatif. 5.
Media Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakkan Poster dan papan pengumuman adalah media komunikasi tetapi bukan
media komunikasi massa karena tidak mengandung ciri keserempakkan. Pesan yang disampaikan tidak diterima oleh khalayak
dengan melihat poster atau papan pengumuman secara serempak atau bersama – sama. Lain dengan radio, televisi, tabloid, surat kabar, pesan
yang disampaikan secara serempak bisa diterima oleh khalayak. 6.
Hubungan Komunikator dengan Komunikan Bersifat Non – Pribadi Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dan
komunikan bersifat non-pribadi, karena komunikan yang anonim dicapai oleh orang – orang yang dikenal hanya dalam perannya yang
bersifat umum sebagai komunikator. Sifat non-pribadi ini timbul disebabkan teknologi dari penyebaran yang missal dan sebagian lagi
dikarenakan syarat – syarat bagi peranan komunikator yang bersifat umum. Mencakup keharusan untuk obyektif dan tanpa prasangka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
dalam memilih dan menanggapi pesan komunikasi yang mempunyai norma – norma penting.
2.2 Motif