tercermin pada biaya produksi dan harga jual yang lebih tinggi. Kualitas desain membantu perusahaan menentukan pasarnya.
e. Reliability Keandalan Reliability adalah kemampuan produk dalam memberikan fungsi yang
diinginkan selama beberapa waktu tertentu. f. Durability Tahan lama
Durability berkaitan dengan lamanya produk memberikan fungsinya atau berapa lama suatu produk dapat digunakan dengan kata lain
keawetan produk. g. Quality of conformance Kualitas kesesuaian
Kualitas kesesuaian adalah ukuran mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi spesifikasinya atau tidak.
h. Fitness for use Kesesuaian kegunaan Fitness for use adalah kesesuaian produk dengan fungsi-fungsi yang
sudah disebutkan. Ketidakpercayaan produk sering merupakan akibat dari kegagalan kesesuaian.
4. Ukuran Standar Kualitas
Menurut Hansen dan Mowen 2009: 270-271, standar kualitas suatu perusahaan dapat diukur berdasarkan dua ukuran, yaitu :
a. Standar fisik Untuk lini manajer dan personel operasi, pengukuran fisik terhadap
kualitas seperti jumlah unit cacat, persentase kegagalan eksternal, kesalahan penagihan, kesalahan control dan ukuran-ukuran fisik
lainnya mungkin dapat lebih berarti untuk pengukuran fisik, standar kualitasnya adalah cacat nihil atau kesalahan. Tujuannya agar setiap
orang melakukan pekerjaannya dengan benar sejak pertama. b. Standar interim
Bagi sebagian perusahaan, standar cacat nihil zero defect merupakan tujuan jangka panjang, karena memperbaiki kualitas sampai tingkat
cacat nihil dapat memakan waktu, maka standar perbaikan tahunan harus dikembangkan. Standar kualitas interim ini mengekspresikan
tujuan-tujuan kualitas untuk tahun tersebut.
5. Pengendalian Kualitas
Men urut Assauri 2008: 38, “Pengendalian dan pengawasan
adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan
apabila terjadi penyimpangan dapat dikoreksi sehingga apa yang diha
rapkan dapat tercapai”. Menurut Assauri 2008: 299, “Pengendalian kualitas adalah usaha
untuk mempertahankan mutu atau kualitas dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan
kebijaksanaan pimpinan pe rusahaan”.
Menurut Adam et al. 2016: 103, fungsi pengendalian kualitas bukan saja untuk memperoleh kualitas produk yang sesuai dengan standar,
tetapi juga untuk mengetahui tingkat efisiensi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Assauri 2008: 299, tujuan dari pengendalian kualitas adalah :
a. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan.
b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. c. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan
menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.
d. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
B. Biaya Kualitas