c. Mesin Mesin adalah salah satu alat yang bisa mempengaruhi terjadinya
produk rusak dan cacat, karena untuk menghasilkan produk dengan kualitas baik diperlukan mesin-mesin yang baik dan terawat dengan
baik.
D. Hubungan antara Biaya Kualitas dan Produk Cacat
1. Hubungan antara Biaya Pencegahan dan Produk Cacat
Menurut Yanti 2015: 51, pengendalian kualitas penting dilakukan oleh perusahaan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan perusahaan. Menurut Nasution 2005: 2, suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah
ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi Nasution, 2005: 2. Menurut Yanti 2015: 51, manajemen
kualitas perlu mempunyai teknik pengawasan yang baik agar perusahaan dapat menghasilkan produk berdasarkan standar kualitas yang telah
ditetapkan dan berusaha meminimalkan jumlah produk cacat bahkan berusaha meniadakan produk yang cacat. Menurut Yanti 2015: 51,
sebagai usaha untuk meminimalkan produk cacat, perusahaan
mengeluarkan biaya pencegahan untuk mencegah kegagalan dalam produksi.
Menurut Mulyadi 2001 dalam Yanti 2015, “Biaya pencegahan
adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya cacat dalam produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
” Tujuan dikeluarkannya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
biaya pencegahan ini adalah untuk menurunkan jumlah produk yang tidak memenuhi spesifikasi mutu yang telah ditetapkan.
Menurut Blocher et al. 2007: 408, pencegahan mutu rendah yang lebih baik jelas akan menurunkan semua biaya mutu lainnya. Menurut
Kurniawati et al. 2016, perusahaan harus fokus pada pencegahan terjadinya kecacatan dan melakukan secara benar sejak dari awal melalui
perencanaan yang matang. Menurut Kurniawati et al. 2016, semakin besar biaya pencegahan yang dialokasikan seharusnya diikuti dengan
menurunnya jumlah produk cacat. Menurut Kurniawati et al. 2016, jika perusahaan menambah alokasi biaya pencegahan maka akan diikuti
dengan menurunnya jumlah produk cacat. Menurut Feigenbaum 1992: 104, dengan meningkatkan biaya
pencegahan akan mengurangi produk cacat. Berdasarkan pendapat Feigenbaum dapat dipahami bahwa biaya pencegahan berpengaruh negatif
terhadap produk cacat. Menurut Feigenbaum 1992: 104, semakin besar alokasi untuk kegiatan pencegahan yang meliputi pengawasan produk dan
pemeliharaan mesin maka diprediksi akan memberi dampak pada turunnya jumlah unit produk cacat. Dengan mengalokasikan sejumlah biaya untuk
kegiatan pencegahan, menunjukkan bahwa perusahaan sudah berupaya melakukan tindakan pengendalian atas produk cacat. Menurut Hansen dan
Mowen dalam Kurniawati et al. 2016, ketika biaya pencegahan ditingkatkan maka akan menurunkan jumlah produk cacat. Menurut
Eliyana 2008: 44, hal ini menunjukkan bahwa biaya pencegahan dapat mempengaruhi jumlah produk cacat.
2. Hubungan antara Biaya Penilaian dan Produk Cacat