Laporan Biaya Kualitas Dasar Pengukuran Biaya Kualitas Perilaku Biaya Kualitas

Gambar 2.2 Grafik Biaya Kualitas Kontemporer Sumber : Hansen dan Mowen, 2009: 281

4. Laporan Biaya Kualitas

Menurut Nasution 2005: 176, laporan biaya kualitas diklasifikasi ke dalam empat kategori untuk mempermudah proses pelaporan biaya kualitas. Bentuk laporan biaya kualitas dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini : Tabel 2.1 Bentuk Laporan Biaya Kualitas Sumber : Nasution, 2005: 176

5. Komposisi Biaya Kualitas

Dalam biaya kualitas terdapat berbagai macam biaya yang dipakai perusahaan untuk kegiatan pengendalian kualitas produk. Komposisi biaya kualitas dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut : Kelompok Biaya Kualitas Biaya Kualitas dari Penjualan 1. Biaya Pencegahan Prevention Costs a. Biaya desain dan operasi sistem kualitas b. Biaya pelatihan kualitas bagi karyawan c. Biaya pelatihan dan evaluasi pemasok Rp XXX Rp XXX Rp XXX Total Biaya Pencegahan Rp XXX XX 2. Biaya Penilaian Appraisal Costs a. Biaya pemeriksaan bahan b. Biaya penilaian produksi

c. Biaya penilaian proses

Rp XXX Rp XXX Rp XXX Total Biaya Penilaian Rp XXX XX 3. Biaya Kegagalan Internal Internal Failure Costs a. Downtime b. Biaya sisa bahan

c. Biaya pengerjaan ulang

Rp XXX Rp XXX Rp XXX Total Biaya Kegagalan Internal Rp XXX XX 4. Biaya Kegagalan Eksternal External Failure Costs a. Warranty repairs b. Biaya penanganan keluhan pelanggan c. Repacking dan freight Rp XXX Rp XXX Rp XXX Total Biaya Kegagalan Eksternal Rp XXX XX Total Biaya Kualitas Rp XXX XX PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 2.2 Komposisi Biaya Kualitas Biaya Kualitas Biaya Pengendalian Biaya Kegagalan Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal Biaya Kegagalan Eksternal Biaya teknik dan perencanaan kualitas Biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku Biaya sisa bahan scrap Biaya penanganan keluhan selama masa garansi Biaya tinjauan produk baru Biaya pemeriksaan dan pengujian produk Biaya pengerjaan ulang Biaya penanganan keluhan di luar masa garansi Biaya rancangan proses atau produk Biaya pemeriksaan kualitas produk Biaya untuk memperoleh bahan baku Biaya pelayanan produk Biaya pengendalian proses Biaya evaluasi persediaan Factory contact engineering cost Product liability Biaya pelatihan dan audit kualitas Biaya penerimaan produk Biaya inspeksi kembali Biaya penarikan kembali produk Sumber : Nasution, 2005: 173-175

6. Dasar Pengukuran Biaya Kualitas

Menurut Nasution 2005: 176-177, beberapa perusahaan kelas dunia menggunakan ukuran biaya kualitas sebagai indikator keberhasilan program perbaikan kualitas, yang dapat dihubungkan dengan ukuran- ukuran lain seperti berikut : a. Biaya kualitas dibandingkan dengan nilai penjualan persentase biaya kualitas total terhadap nilai penjualan. Semakin rendah nilai ini menunjukkan program perbaikan kualitas semakin sukses. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Biaya kualitas dibandingkan terhadap keuntungan persentase biaya kualitas total terhadap nilai keuntungan. Semakin rendah nilai ini menunjukkan program perbaikan kualitas semakin sukses. c. Biaya kualitas dibandingkan dengan harga pokok penjualan cost of goods sold, diukur berdasarkan persentase biaya kualitas total terhadap nilai harga pokok penjualan, semakin rendah nilai ini menunjukkan program perbaikan kualitas semakin sukses.

7. Perilaku Biaya Kualitas

Menurut Tjiptono dan Diana 2003: 42, kualitas dapat diukur berdasarkan biayanya. Perusahaan menginginkan agar biaya kualitas turun, namun dapat mencapai kualitas yang lebih tinggi, setidak-tidaknya sampai dengan titik tertentu. Bila standar kerusakan nol dapat dicapai, maka perusahaan masih harus menanggung biaya pengendalian yang terdiri dari biaya pencegahan dan penilaian atau deteksi. Menurut Tjiptono dan Diana 2003: 42, suatu perusahaan dengan program pengelolaan kualitas yang berjalan dengan baik, biaya kualitasnya tidak lebih besar dari 2,5 dari penjualan. Tjiptono dan Diana 2003: 42 menyatakan bahwa standar 2,5 tersebut mencakup biaya kualitas secara total sedangkan biaya untuk setiap elemen secara individual lebih kecil dari jumlah tersebut. Agar standar biaya kualitas tersebut dapat dicapai, maka perusahaan harus dapat mengidentifikasi perilaku setiap elemen biaya kualitas secara individual.

C. Produk Cacat

1. Definisi Produk Cacat

Menurut Bustami dan Nurlela 2007: 136, “Produk cacat adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi, dimana produk yang dihasilkan tersebut tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan, tetapi masih bisa diperbaiki dengan mengeluarkan biaya tertentu”. Menurut Hansen dan Mowen 2009: 271, “Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya, sedangkan cacat nol zero defect memiliki arti bahwa semua produk yang diproduksi sesuai dengan spesifikasinya. ”

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Cacat

Menurut Herawati et al. 2012: 572, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya produk cacat dalam proses produksi suatu perusahaan, yaitu : a. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan seperti ketidaktelitian, kecerobohan, kurangnya konsentrasi, kelelahan, dan kurangnya disiplin serta rasa tanggung jawab yang mengakibatkan terjadinya produk yang tidak sesuai standar perusahaan. b. Bahan Baku Bahan baku sangat mempengaruhi kualitas produk yang akan dihasilkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI