Contoh sikap jujur di rumah Contoh Jujur di tengah masyarakat

25 kehormatan yang menimpa mereka. Contoh perilaku dan sikap jujur kepada Allah SWT. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa kita harus jujur kepada Allah SWT untuk menepati janji-janji kita agar tidak melakukan kesalahan lagi. Itulah salah-satu contoh perilaku dan sikap jujur kepada Allah SWT. Sebaliknya, jika kita mengngkari janji kepada Allah SWT, berarti kita sudah tidak jujur kepada Allah SWT. Sikap tersebut harus kita hindari, termasuk menghindari sikap jujur kepada sesama makhluk.

4. Contoh Prilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari

4.1. Contoh sikap jujur di rumah

1. Ketika Ananda disuruh berbelanja ke kedai kemudian ada uang kembalinya Ananda mengembalikan semua uang kepada ibu sesuai dengan jumlahnya. 2. Ketika ada tamu yang datang kemudian Ananda menjelaskan pada tamu bahwa orang tua Ananda sedang tidur sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 3. Ketika tetangga atau teman bertanya tentang masalah apa saja Ananda menjawab apa adanya sesuai dengan kenyataan. 4.2.Contoh Prilaku jujur dalam keluarga 1. Mengembalikan uang bapak, ibu, atau saudara yang lain kalau kita bertemu uang yang tercecer. 2. Tidak mengambil jatah makanan dan uang saudara sendiri yang diberikan oleh orang tua atau keluarga lainnya. 3. Menceritakan keadaan yang sebenarnya pada keluarga tentang kondisi diri sendiri dan saudara lainnya.

4.3. Contoh Jujur di tengah masyarakat

26 1. Mengampaikan pesan sesuai dengan yang sebenarnya. 2. Melaporkan keuangan organisasi sesuai kenyataan. 3. Menepati janji yang telah diucapkan dan menyampaikan kalau ada halangan penting. 4.4.Contoh jujur pada orang tua 1. Mengembalikan uang yang berlebih pada orang tua. 2. Menyebutkan kebutuhan uang sesuai dengan yang dibutuhkan. 3. Mengaku salah pada orang tua kalau berbuat salah. 27 BERANI MELAKUKAN KEBAIKAN DAN KEBENARAN 1. Ayat Al-Quran dan Sunnah Rasul yang terkait dengan kebaikan dan kebenaran Berani karena benar: Asy syura ayat 38              Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Ali Imran ayat 159                                    28 “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan Maha Pemurah: salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim Maha Penyayang memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya. Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan Maha Pemurah: salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim Maha Penyayang memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya. 29 Al-baqoroh ayat 148                        148. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ar Rum ayat 41-42                                 Arti: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. 41 Katakanlah: Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah. 42 30 Al A’raf 56-58                                                                      “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah samat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”56 “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya hujan, hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan, seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”57 “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh dengan subur dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran Kami bagi orang-orang 31 yang bersukur.”58 Ash Shad ayat 27: Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. Al Kafirun                                 1. Katakanlah: Hai orang-orang kafir, 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Untukmu agamamu dan untukku lah agamaku. Al kahfi ayat 29                                32   29. Dan Katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barang siapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin kafir Biarlah ia kafir. Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. Yunus ayat 40-41arti: Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al-Quran, dan di antaranya ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan 40. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan” 41. Al Kahfi ayat 29arti: Dan katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. 33

2. Berani Menyampaikan Kebaikan dan Kebenaran

Dokumen yang terkait

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tembakau Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada PT Mangli Djaya Raya

3 126 8

Pola Mikroba Penyebab Diare pada Balita (1 bulan - 5 tahun) dan Perbedaan Tingkat Kesembuhan Di RSU.Dr.Saiful Anwar Malang (Periode Januari - Desember 2007)

0 76 21

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Tingkat Stress pada Ibu Pengasuhan Anak dengan Retardasi Mental (Studi Pada Ibu – ibu kandung Anak Retardasi Mental Malang)

7 61 31

Analisis Tingkat Kepentingan (Importance) dan Kinerja (Performance) Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen : Studi Kasus Pada Cipaganti Travel Cabang Jember

0 12 16

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat kontemporer Terhadap keputusan menjadi Nasab Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 34 126

Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa di Pondok Pesantren Al-Haniifiyyah Pedurenan Bekasi

3 64 69

Tinjauan Atas Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kota Bandung

6 34 49

Kontrol Yuridis PTUN dalam Menyelesaikan Sengketa Tata UsahaNegara di Tingkat Daerah

0 0 25