Pendahuluan Bahaya Syirik Bahan Ajar Pesantren Ramadhan Tingkat SD/MI (Panduan Pesantren Ramadhan).

15 MENGANTISIPASI BAHAYA SYIRIK DARI PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI

A. Pendahuluan

Tujuan utama manusia diciptakan oleh Allah adalah untuk beribadah, mengabdikan diri hanya kepada-Nya. Firman Allah dalam surat Ad-Zariyat ayat 56:        Pengabdian atau ibadah yang dimaksud pada ayat di atas adalah pengabdian atau ibadah yang sesuai dengan aturan syariat Allah SWT. Oleh karena itu, setiap muslim dituntut untuk belajar dan mempelajari bagaimana beriman kepada Allah dalam artian men-tauhid-kanmengesakan Allah SWT. Bagaimana cara beribadah yang benar dan bagaimana ber-muamalah dalam kehidupan sehari-hari, karena semua itu pada akhirnya bernilai ibadah jika sesuai dengan aturan. Namun, menjadi sia-sia belaka jika tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT.

B. Bahaya Syirik

Setiap muslim harus mengesakan Allah dalam segala bentuk kekuasaan, kehebatan dan kemahakayaan-Nya. Allah yang menciptakan, memelihara dan maha menentukan segalanya. Dia Dzat yang maha tinggi dan agung, melebihi ketinggian dan keagungan makhluk yang lainnya. Allah yang maha esa, tidak beranak dan tidak punya keturunan. Allah tidak sama dengan makhluk Q.S. Al Ikhlas. Kepada Allah manusia meminta bantuan dan pertolongan, karena Dia-lah Dzat yang maha hidup, tidak pernah mengantuk apalagi tidur. Dia yang menguasai jagat raya beserta isinya Q.S Al Baqarah : 255. Karena Allah yang maha berkuasa, maka keyakinan akan adanya kehebatan, kekuasaan makhluk tidak boleh sama atau melebihi Allah SWT. Inilah yang dinamakan dengan men-tauhid-kan Allah dalam keberadaan-Nya, pengabdian kepada-Nya dan juga dalam asma dan sifat-Nya. Tauhidullah dalam 16 Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Sifat. Jika seseorang meyakini adanya Allah dan yang menciptakan adalah Allah juga, tetapi ibadahnya tidak ditujukan kepada Allah, maka yang bersangkutan akan terjerumus pada kesyirikan dalam beribadah. Atau dia meyakini Allah Maha Berkuasa, tetapi dia juga meyakini bahwa ada makhluk lain yang juga mempuyai kehebatan yang menyamai Allah dan bahkan melebihi kekuasaan Allah. Ini pun juga termasuk kategori syirik dalam keyakinan. Untuk memurnikan tauhid, maka di samping mengetahui bagaimana mentauhidkan Allah dalam keberadaan, pengabdian dan asma serta sifat-Nya, maka manusia harus mengetahui bentuk-bentuk kesyirikan dalam rangka untuk menghindari diri agar jangan sampai melakukannya. Para ulama membagi kategori syirik ke dalam dua bentuk, yaitu syirik akbar besar dan syirik asghar kecil. 1. Bentuk- bentuk syirik akbar itu antara lain: a. Memalingkan suatu ibadah kepada selain Allah dalam bentuk penyembahan, penyembelihan dan berdoa. b. Mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara yang tidak diajarkan Allah, seperti penyembelihan kurban atau nazar untuk jin atau syaitan. c. Takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau syaitan. Bentuk syirik akbar seperti disebutkan di atas didasarkan kepada firman Allah yang artinya: “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak kemanfa’atan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” Katakanlah: “Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak dibumi?” Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan”. Q.S. Yunus: 18 2. Bentuk syirik asghar adalah beribadah dengan riya ingin dipuji atau disanjung 17 oleh orang lain. Namun, walaupun termasuk kategori syirik kecil, tetapi sangat dikhawatirkan oleh Rasul SAW sebab jika terus berkelanjutan pada akhirnya akan menjadi besar. Padahal, Allah SWT menyuruh manusia beribadah kepada-Nya dengan ikhlas sepenuh hati. Allah berfirman: “...Tidaklah mereka disuruh, kecuali hanya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan ikhlas kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat yang demikian itulah agama yang lurus” Q.S Al Bayyinah, 98 :5 Jika seseorang melakukan perbuatan syirik secara sadar dan tidak berhenti dari kesyirikan dimaksud, maka dia akan menanggung konsekuensinya, baik di dunia ataupun di akhirat kelak. Syirik akbar sangat berbahaya, sehingga harus dihindari. Di antara bahaya atau efek negatifnya adalah sebagai berikut: 1. Amalannya tertolak, tidak akan diterima oleh Allah, hanya akan menjadi sia-sia bagaikan debu yang beterbangan Q.S al-Furqan: 23 2. Pelakunya tidak akan diampuni apabila mati dalam keadaan belum bertaubat Q.S An-Nisaa: 48 3. Pelakunya keluar dari Islam atau murtad, sehingga boleh diperangi oleh pemerintahan yang sah Q.S At-Taubah: 5 4. Pelakunya tidak berhak untuk masuk surga al-Ma’idah: 72

C. Contoh Kesyirikan dalam Film

Dokumen yang terkait

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tembakau Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada PT Mangli Djaya Raya

3 126 8

Pola Mikroba Penyebab Diare pada Balita (1 bulan - 5 tahun) dan Perbedaan Tingkat Kesembuhan Di RSU.Dr.Saiful Anwar Malang (Periode Januari - Desember 2007)

0 76 21

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Tingkat Stress pada Ibu Pengasuhan Anak dengan Retardasi Mental (Studi Pada Ibu – ibu kandung Anak Retardasi Mental Malang)

7 61 31

Analisis Tingkat Kepentingan (Importance) dan Kinerja (Performance) Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen : Studi Kasus Pada Cipaganti Travel Cabang Jember

0 12 16

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat kontemporer Terhadap keputusan menjadi Nasab Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 34 126

Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa di Pondok Pesantren Al-Haniifiyyah Pedurenan Bekasi

3 64 69

Tinjauan Atas Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kota Bandung

6 34 49

Kontrol Yuridis PTUN dalam Menyelesaikan Sengketa Tata UsahaNegara di Tingkat Daerah

0 0 25