a.
Rasa ingin tahu
Setelah mempelajari materi pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, siswa diharapkan memiliki rasa ingin
tahu yang besar terhadap lingkungan hidup dan kaitannya dengan pelestarian serta kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan.
b.
Sikap kritis
Siswa diharapkan memiliki sikap kritis terhadap materi dan implementasinya pada kehidupan sehari-hari dari materi pelestarian
lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan,. c.
Peduli Lingkungan
Siswa diharapkan memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar sehingga tercipta perasaan memiliki, peduli, dan berusaha
menjaganya. d.
Peduli Sosial
Siswa diharapkan memiliki sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain yang membutuhkan.
e.
Bersahabat atau komunikatif
Siswa diharapkan memiliki tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
5. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran
kooperatif merupakan
model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok dan
setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda tinggi, sedang, dan rendah sehingga
jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender Daryanto, 2012:
241-242. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan
dan keterampilan. Semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Model
pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan saling mengoordinasikan usahanya untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar siswa dapat meningkat dan siswa
mampu menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.
Pembelajaran kooperatif mengembangkan proses belajar dengan diskusi dan komunikasi agar siswa saling berbagi kemampuan,
saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu
belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain Daryanto, 2012: 243.
Pembelajaran dengan cara berkelompok juga sangat membantu karena siswa dengan siswa lain dapat bertukar pikiran dan memahami
perbedaan pendapat tentang suatu informasi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Carnel sebagai berikut:
Working in a small group is really helpful. You hear everyone’s ideas and it’s good because you understand what you think compared
with other people’s views adapted from Watkins et al,. 2007. b.
Team Quiz Teknik pembelajaran Team Quiz adalah teknik pembelajaran
dengan memainkan topik-topik yang diajarkan kepada siswa yang dibagi dalam beberapa kelompok Sugiyanto, 2010: 58-59. Penerapan
metode pembelajaran Team Quiz dilakukan secara berkelompok sebagai berikut:
1 Memilih topik yang disampaikan dalam tiga bagian.
2 Membagi siswa menjadi tiga kelompok, yaitu A, B, C dan D.
3 Menyampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran
kemudian mulai penyampaian materi. 4
Setelah penyampaian materi, kelompok A menyiapkan pertanyaan- pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan.
5 Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika
kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C. Jika kelompok C tidak dapat
menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok D. Jika kelompok D tidak dapat menjawab pertanyaan,
pertanyaan tersebut akan dijawab oleh kelompok D.