G. Validitas Instrumen
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur yang hendak diukur Gay Sukardi, 2003: 121. Validitas instrumen
dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Menurut Sukardi 2013: 123, validitas isi ialah derajat di mana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang
ingin diukur. Validitas isi ini dilakukan dengan menggunakan pertimbangan judgment
dari para ahli. Validasi dilakukan oleh 2 orang validator, yang terdiri dari 2 ahli dalam instrumen penelitian tindakan kelas. Validasi dilakukan oleh
dosen ahli dengan memeriksa dan memperbaiki item-item pada setiap instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang divalidasi dalam penelitian tindakan ini
meliputi tes prestasi pilihan ganda dan lembar observasi keaktifan belajar siswa.
H. Indikator Keberhasilan
Tingkat keberhasilan dari penelitian tindakan kelas PTK ini ditandai perubahan ke arah perbaikan, terkait kualitas pembelajaran standar kompetensi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi. Sebagai indikator keberhasilan yang dicapai siswa setelah diterapkannya tindakan dalam penelitian ini adalah
meningkatnya keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Pembelajaran yang efektif setidaknya melibatkan minimal 75 siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran di kelas sedangkan pencapaian nilai hasil belajar dalam proses belajar diharapkan minimal 85 siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan
minimal KKM. Keaktifan belajar siswa pada standar kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi kelas X MB SMKN 2 Wonosari setelah
diterapkan model pembelajaran peer teaching akan dikatakan meningkat apabila
46
47 hasil rata-rata persentase seluruh aspek yang diamati lebih dari 75 atau siswa
yang aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas mencapai 75 . Hal ini dilihat dari hasil observasi perolehan skor rata-rata dari pra siklus, siklus I, siklus II dan
siklus III. Prestasi belajar pada siswa dikatakan meningkat apabila 85 siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal KKM. Hal ini dapat dilihat dari hasil
obervasi nilai siswa saat melakukan praktik pengukuran pada pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III.
I. Analisis Data
Menurut Sukardi 2003: 86, jika data dalam bentuk kuantitatif atau ditransfer dalam angka maka cara mendeskripsikan data dapat dilakukan dengan
menggunakan statistika deskriptif. Analisis data dalam penelitian tindakan ini dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif. Analisis dilakukan terhadap
data observasi yang berbentuk kuantitatif yaitu nilai praktik siswa dan skor keaktifan belajar praktik siswa. Nilai praktik siswa dilakukan analisis dengan
menentukan rata-rata dan peningkatan dari nilai praktik siswa pada pra siklus ke siklus I, II dan III. Keaktifan belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
praktik, dilakukan analisis dengan menentukan rata-rata perolehan skor keaktifan belajar siswa dan peningkatan dari keaktifan belajar siswa pada pra siklus ke
siklus I, II dan III.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Wonosari. SMKN 2 Wonosari berlokasi di Jalan KH. Agus Salim No. 17, Ledoksari, Kepek, Wonosari,
Gunungkidul. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan negeri yang berada di kabupaten Gunungkidul. SMKN 2 Wonosari memiliki 7
bidang keahlian, yaitu: teknik bangunan, teknik elektro, teknik informasi, teknik komunikasi, teknik mesin, teknik otomotif serta teknik arsitektursipil.
Penelitian tindakan tentang penerapan metode pembelajaran peer teaching ini dilakukan di kelas X MB SMKN 2 Wonosari pada standar kompetensi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu, yaitu mulai dari tanggal 27 Maret 2013 sampai 1 Mei 2013. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas PTK yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas X MB SMKN 2 Wonosari pada standar
kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi dengan menerapakan metode pembelajaran peer teaching.
Pengumpulan data dan penelitian dilakukan dengan teknik observasi, catatan lapangan, wawancara dan hasil belajar. Hasil penelitian ini diharapkan
mampu dikembangkan oleh pihak sekolah sebagai upaya pengembangan sekolah, utamanya untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah. Selanjutnya
akan dibahas tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas PTK tiap siklus dengan penerapan metode pembelajaran peer teaching untuk meningkatkan
48