BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penerapan metode pembelajaran peer teaching pada standar kompetensi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi di kelas X MB SMKN 2 Wonosari dilakukan sebanyak 3 siklus. Pemilihan peer teaching dilakukan
dengan cara memberi pretest siswa dan memilih siswa yang memperoleh nilai pretest tinggi, pemilihan peer teaching juga dikuatkan oleh pendapat
guru. Urutan proses penerapan metode pembelajaran peer teaching yang efektif pada standar kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik
presisi yaitu: a Perencanaan dilakukan oleh peneliti dan berkolaborasi dengan guru dengan menyusun dan menyiapkan RPP, jobsheet, format
WP, instrumen penelitian, daftar kelompok praktik, media dan peralatan untuk dokumentasi; b Tindakan dilakukan oleh guru dan peer teaching.
Guru dan peneliti menjelaskan materi praktik terlebih dahulu dan peer teaching bertugas mengajari kembali dan membimbing anggota
kelompoknya masing-masing dengan bantuan media alat ukur; c Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru. Aspek yang diamati adalah
tentang proses pembelajaran dan prestasi belajar. Selama proses pembelajaran berlangsung menunjukan adanya peningkatan kualitas dalam
proses pembelajaran praktik mengukur dengan alat ukur mekanik presisi yang ditunjukan oleh meningkatnya keaktifan belajar siswa. Keaktifan
103
belajar siswa mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus I, II maupun III. Peningkatan keaktifan belajar siswa dilihat dari peningkatan beberapa
indikator yang berada dalam lembar observasi keaktifan siswa. Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran praktik mengalami peningkatan
dari pra siklus ke siklus I sebesar 4,99 , ke siklus II sebesar 33,26 , dan ke siklus III sebesar 34,43 . Pada pra siklus siswa yang aktif dalam
kegiatan pembelajaran pratik sekitar 21 siswa atau sebesar 68,79 , pada siklus I keaktifan belajar siswa meningkat menjadi sekitar 22 siswa atau
sebesar 72,22 , pada siklus II keaktifan belajar siswa meningkat menjadi sekitar 28 siswa atau sebesar 91,67 dan pada siklus III keaktifan belajar
siswa meningkat menjadi sekitar 29 siswa atau sebesar 92,47 siswa aktif dalam pembelajaran; d Refleksi pada siklus I penerapan metode
pembelajaran peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar praktik mengukur dengan alat ukur mekanik presisi maka dilanjutkan pada siklus
II untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dan dilanjutkan pada siklus III untuk memaksimalkan peningkatan prestasi belajar siswa pada
standar kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi dengan merubah putaran praktik.
2. Prestasi belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan setiap siklusnya.
Hasil belajar praktik siswa mengukur dengan alat ukur mekanik presisi mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus I sebesar 3,9 , ke siklus
II sebesar 6,5 dan ke siklus III sebesar 7,8 . Pada pra siklus nilai rata-
104
105 rata siswa 77, pada siklus I meningkat menjadi 80, pada siklus II
meningkat menjadi 82 dan pada siklus III meningkat menjadi 83.
B. Saran