Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran di dalam kelas, serta untuk memecahkan permasalahan dengan tindakan nyata, kemudian melakukan refleksi terhadap hasil tindakan tersebut.
Hasil refleksi tindakan tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk tindakan berikutnya sesuai permasalahan yang dihadapi hingga permasalahan
yang ada dapat dipecahkan dan terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran.
C. Standar Kompetensi Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi
Di SMKN 2 Wonosari standar kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi merupakan pecahan dari mata pelajaran kompetensi kejuruan.
Standar kompetensi ini diajarkan pada siswa kelas X semester 2. Standar
kompetensi ini memiliki 3 kompetensi dasar sebagai berikut.
1. Menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi
Pada kompetensi dasar ini dijelaskan materi teori tentang cara penggunaan dan pembacaan alat ukur mekanik presisi panjanglinier, alat ukur mekanik
presisi sudutkemiringan, dan alat ukur mekanik presisi standar. 2.
Menggunakan alat ukur mekanik presisi Pada kompetensi dasar ini dijelaskan materi praktik penggunaan alat ukur
mekanik presisi panjanglinier, penggunaan alat ukur mekanik presisi sudutkemiringan, dan penggunaan alat ukur mekanik presisi tidak
langsung.
29
3. Memlihara alat ukur mekanik presisi
Pada kompetensi dasar ini dijelaskan materi tentang pemeliharaan alat ukur mekanik presisi panjanglinier, pemeliharaan alat ukur mekanik
presisi sudutkemiringan, pemeliharaan alat ukur mekanik presisi tidak langsung, dan pemeliharaan alat ukur mekanik presisi pembanding.
Standar kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi merupakan standar kompetensi teori-praktik yang sangat penting bagi siswa SMK.
Standar kompetensi ini sangat membantu siswa dalam menggunakan dan membaca alat ukur mekanik presisi. Standar kompetensi ini juga bisa melatih
ketrampilan praktik siswa dalam menggunakan dan membaca alat ukur. Alat ukur adalah suatu alat atau benda yang digunakan untuk
membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Menurut Yogaswara 2004: 85, alat-alat ukur presisi, yaitu: vernier caliper, mikrometer, dan
semacamnya. Alat ukur mekanik presisi merupakan sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam mengukur dimensi suatu benda bisa
panjang, lebar, kedalaman dan tebal. Alat ukur dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama dapat digunakan dalam bidang-bidang yang memerlukan
pengerjaan pengukuran. Dalam penelitian tindakan kelas PTK ini peneliti melakukan penelitian
dengan menerapakan metode pembelajaran peer teaching di standar kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi. Kelas yang dijadikan subyek
penelitian adalah kelas X MB program studi teknik mesin SMKN 2 Wonosari.
30
Penerapan metode pembelajaran peer teaching di kelas X MB dalam standar kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi dilakukan pada
kompetensi dasar 2 menggunakan alat ukur mekanik presisi. Pada kompetensi dasar 2 ini materi pokok yang akan diajarkan, yaitu: praktik menggunakan alat
ukur heigt gauge ketelitian 0,02 mm, vernier caliper ketelitian 0,02 mm, micrometer ketelitian 0,01 mm, dan dial indicator ketelitian 0,01 mm. Pemilihan
peer teaching dilakukan dengan cara memberi pretest kepada siswa kemudian dipilih 4 siswa yang memperoleh nilai tinggi, selanjutnya 4 siswa tersebut disuruh
mendemontrasikan kembali cara menggunakan masing-masing alat ukur tersebut. Pemilihan peer teaching juga diperkuat oleh pendapat guru pengampu standar
kompetensi. Kemudian peneliti dan guru melakukan diskusi untuk menentukan putaran
praktik dan siklus tindakan. Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan guru disepakati bahwa praktik pengukuran akan dilakukan sebanyak 4 putaran dan tindakan akan
dilakukan sebanyak 3 siklus. Penerapan metode pembelajaran peer teaching dilakukan pada putaran praktik 2 untuk siklus I, putaran praktik 3 untuk siklus II
dan putaran praktik 4 untuk siklus III, sedangkan untuk putaran praktik 1 digunakan untuk pra siklus dengan menggunakan metode pembelajaran
konvensional.
D. Penelitian yang Relevan