Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui, 9 informan menyatakan bahwa kegiatan surveilans epidemiologi diare ada dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk
mewaspadai timbulnya KLB di masyarakat, sedangkan 2 informan lainnya menyatakan bahwa kegiatan surveilans epidemiologi diare belum pernah dilakukan
oleh tenaga kesehatan di masyarakat.
4.4.5 Pernyataan Informan Tentang Penyuluhan Diare
Hasil penelitian yang dilakukan tentang penyuluhan diare dapat dilihat dari
tabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan Tentang Penyuluhan Diare
Informan Pernyataan
Informan 1 Penyuluhan diare ini harus ditingkatkan. Sebaiknya rutin dilakukan di
masyarakat, ke sekolah-sekolah dan saat posyandu.
Informan 2
Promosi kesehatanpenyuluhan dilakukan kepada pasien diare di puskesmas maupun secara kelompok seperti di posyandu.
Informan 3 Penyuluhan diare ada dilakukan di posyandu.
Informan 4 Kita kasih penyuluhan di puskesmas dan kalau ada kasus diare kita
turun ke lapanganhome visit, kalau tidak ada kasus ya tidak turun. Kadang-kadang saya ajak anak PKL untuk buat penyuluhan di
Posyandu. Saya sering menasehati masyarakat agar anaknya jangan jajan sembarangan, botol susu anak harus dicuci bersih dan direbus,
kalau anaknya mendapatkan ASI dan sedang mencret, ASI itu harus diteruskan jangan ASI itu diberhentikan, makanan mamaknya juga
harus dijaga jangan makan sembarangan itulah untuk mencegah mencret, air galon itu kita anjurkan juga untuk dimasak, karena anak-
anak banyak yang tidak tahan minum aqua galon yang 3500 itu. Kita beri nasihat kepada Ibu kalau anak mencret dikasih pisang, air tajin,
kuah sayur, kebersihan anak juga harus dijaga, karena anak yang jorok mudah kena diare, kalau tidak ada oralit buat oralit sendiri
dirumah caranya sesendok gula dan seujung sendok garam dicampur air hangat dan langsung diminumkan, kalau kondisi anak makin parah
ada muntah dan BAB nya tidak kurang kita anjurkan untuk segera di bawa ke puskesmas atau rumah sakit. Kalau saya datangi dari rumah
ke rumah biasanya ga ada bawa media penyuluhan.
Informan 5
Puskesmas cukup sering melakukan upaya penyuluhan penyakit diare
Universitas Sumatera Utara
pada masyarakat di Kecamatan Medan Deli yang bekerjasama dengan TP-PKK Kelurahan dan TP-PKK Kecamatan Medan Deli melalui
kegiatan posyandu, bila ada balita diare langsung ditangani di posyandu atau dirujuk ke Puskesmas Medan Deli dan melakukan
penyuluhan PHBS di sekolah-sekolah yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Informan 6 Penyuluhan tentang pencegahan diare itu ada dilakukan di posyandu
sebulan sekali yang bekerjasama dengan puskesmas untuk melihat perkembangan bayi, gizi, imunisasi dan keluhan penyakit nya.
Penyuluhan sudah bagus yang selama ini berjalan, namun perlu ditingkatkan lagi. Kita aktifkan lah masyarakat itu untuk
pencegahannya, termasuk cuci tangan pakai sabun, jangan buang
hajat dan sampah ke sungai.
Informan 7
Banyak lah yang dilakukan kalau tentang diare, seperti di posyandu kader bekerjasama dengan puskesmas, tugas kader lah yang
menghayo-hayo kan masyarakat untuk datang posyandu dan ikut penyuluhan. Tapi itu tadi lah penyuluhan tidak rutin juga dilakukan di
posyandu. kalau di Kelurahan Kota Bangun ini juga ada kegiatan dari High Five tentang STBM yang terdiri dari 5 pilar yaitu cuci tangan
pakai sabun, tidak buang sampah dan BAB sembarangan,
Informan 8 Penyuluhan khusus ga pernah ya dek, paling kalau ada anak
mahasiwa PKL aja yang datang kemari kasih penyuluhan. Kalau setiap bulannya di posyandu kalau ada yang sakit diare kita kasihkan
oralit aja. Kita nasehati juga ibuknya suruh si anak kasih banyak cairan biar ga dehidrasi. Kita kasih tau lah kalau anak diare
pertolongan pertama yang dibuat. Kita ajarkan buat larutan gula garam. Paling itu aja dek. Kalau penyuluhan khusus ga pernah paling
dari anak mahasiswa kesehatan yang datang ke posyandu. Itu pun ga rutin.
Informan 9 Penyuluhan ada dilakukan di posyandu dan petugas itu keliling dari
rumah ke rumah. Tapi itu pun ga sering dan tidak efektif yah karena tidak menjangkau banyak masyarakat. Yang bapak nilai masyarakat
disini kurang sadar akan kesehatan, kalau udah sakit aja baru berobat, kalau sebelum sakit yang enggak perduli dengan kebersihan
lingkungan. Padahal kan lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Informan 10 Kalau di masyarakat kemarin ada kegiatan Fogging dan pemeriksaan
air sumur, kalau penyuluhan diare selama ini belum ada.
Informan 11 Ada penyuluhan di posyandu kalau di puskesmas juga dikasih
penyuluhan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa kegiatan penyuluhan diare ada dilakukan di Puskesmas, di posyandu dan dari LSM High Five tentang STBM,
sedangkan 1 informan lainnya menyatakan bahwa penyuluhan diare di masyarakat selama ini belum ada, kegiatan yang ada di masyarakat hanya berupa kegiatan
fogging dan pemeriksaan air sumur.
4.4.6 Pernyataan Informan Tentang Kebijakan Pemerintah Terkait Diare