Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa kegiatan penyuluhan diare ada dilakukan di Puskesmas, di posyandu dan dari LSM High Five tentang STBM,
sedangkan 1 informan lainnya menyatakan bahwa penyuluhan diare di masyarakat selama ini belum ada, kegiatan yang ada di masyarakat hanya berupa kegiatan
fogging dan pemeriksaan air sumur.
4.4.6 Pernyataan Informan Tentang Kebijakan Pemerintah Terkait Diare
Hasil penelitian yang dilakukan tentang kebijakan pemerintah terkait diare
dapat dilihat dari tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan Tentang Kebijakan Pemerintah
Terkait Diare
Informan Pernyataan
Informan 1 Kebijakan pemerintah secara langsung tidak ada yang berupa
peraturan perundangan, cuma biasanya kita memantapkan dengan penatalaksanaan diare itu aja. Tahun 2011 dari provinsi ada berupa
Surat Edaran SE langsung ke Dinas Kesehatan Kota Medan supaya setiap puskesmas melaksanakan prinsip tatalaksana diare.
Informan 2 Iya pasti adalah himbauan untuk gotongroyong.
Informan 3
Ada, kayak himbauan untuk kegiatan gotong royong.
Informan 4
Ada lah himbauan tentang diare seperti melaksanakan tatalaksana diare.
Informan 5 Ada instruksi dari PEMKO Medan untuk melakukan kegiatan gotong
seminggu sekali dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan, hal ini sudah kami lakukan di wilayah Kecamatan Medan Deli ada
kegiatan gotong royong massal setiap hari sabtu dan gotong royong di kelurahan setiap hari minggu.
Informan 6 Iya ada lah. Untuk gotong royong ada itu surat dari Pemko Medan.
Informan 7 Kalau itu kakak belum tau ya, kakak rasa belum ada.
Informan 8
Kebijakan terkait diare ini ibuk kurang begitu paham ya dek. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui, 4 informan menyatakan bahwa terdapat
instruksi kegiatan gotong royong dari PEMKO Medan dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan, 2 informan menyatakan bahwa kebijakan diare dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
perda tidak ada, tetapi terdapat Surat Edaran SE dari Dinas Kesehatan ke seluruh puskesmas untuk melaksanakan tatalaksana diare, sedangkan 2 informan lainnya
menyatakan bahwa tidak tahu apakah ada peraturan ataupun instruksi terkait diare.
4.4.7 Pernyataan Informan Tentang Kerjasama Lintas Sektor Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Diare
Hasil penelitian yang dilakukan tentang kerjasama lintas sektor dalam
mendukung pelaksanaan program diare dapat dilihat dari tabel 4.11 berikut ini :
Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan Tentang Kerjasama Lintas Sektor
Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Diare
Informan Pernyataan
Informan 1
Kerjasama Lintas Sektor ini biasanya kalau di puskesmas kita berhubungan dengan pendidikan, kecamatan, kelurahan dan kader
posyandu, kalau pendidikan kita ke sekolah-sekolah, kita berikanlah penyuluhan kepada anak-anak tentang PHBS seperti kebersihan kuku
dan cuci tangan sebelum makan, kalau di kecamatan dan kelurahan kita kasih penyuluhan-penyuluhan, karena diare ini tidak berdiri
sendiri, dia berhubungan dengan kebersihan lingkungan, kalau di posyandu kita harapkan kader bisa melakukan penyuluhan tentang
tatalaksana diare, karena kita ada kasih pelatihan ke kader di posyandu.
Informan 2
Kita melakukan kerjasama dengan kecamatan, kelurahan Pokja IV dan kader di posyandu. Petugas puskesmas juga sudah membekali
kader untuk menangani pasien diare tanpa dehidrasi seperti memberikan cairan gula garam, selain itu pula kita melakukan
kerjasama dengan pendidikan seperti melakukan penyuluhan di sekolah dan melatih dokter kecil.
Informan 3 Ada kerjasama dengan kader di posyandu dan kelurahan untuk
gotong royong.
Informan 4 Ya bekerjasamalah dengan lurah, kepling, kader dan tokoh
masyarakat, kalau ada yang mencret di lingkungan kepling dan tokoh masyarakat yang lapor setelah itu kita datang ke lapangan, kalau di
posyandu kita suruh kader yang kasih penyuluhan tentang pemberian oralit dan tatalaksana diare.
Informan 5 Kerjasama cukup baik antara kecamatan dengan puskesmas dalam
kegiatan program diare. Rapat koordinasi antara kecamatan dengan puskesmas dilakukan 1 x seminggu dan kecamatan juga cukup aktif
Universitas Sumatera Utara
dalam mendukung pelaksanaan program diare baik melalui penyuluhan-penyuluhan kesehatan seperti PHBS di sekolah dan
kegiatan PKK.
Informan 6 Kita mengadakan pertemuan dengan puskesmas, kelurahan, kepala
lingkungan. Rapat koordinasi kita adakan sekali sebulan. Baru-baru ini ada juga kerjasama kita dengan High Five di Kelurahan Kota
Bangun, fokusnya itulah tentang PHBS.
Informan 7 Kalau dari pemerintah yang saya lihat sudah cukup bagus, kegiatan
dari High Five juga sudah sangat bagus, tinggal masyarakatnya aja yang perlu ditingkatkan lagi kesadarannya.
Informan 8
Sudah baik lah, kalau dari pemerintah sudah bagus, dari High Five juga sudah bagus, kalau masalah keberhasilannya kadang-kadang
sudah kita kasih penyuluhan sudah buat kegiatan, perubahan perilaku dari masyarakat itu yang sulit.
Informan 9 Sudah terjalin dengan baik, kalau disini bapak yang sering lapor ke
puskesmas kalau ada warga yang anaknya gizi kurang atau sakit diare sudah menyebar, pokoknya kalau ada kegiatan dari kecamatan,
kelurahan dan puskesmas kita turut sertalah, ada juga kegiatan STBM di Kota Bangun Dalam, mereka ada buat rumah kompos juga, diajari
cuci tangan pakai sabun, bagus lah kegiatannya.
Informan 10 Ada, kayak di kegiatan gotong royong ada lurah dan kader ikut
gotong royong.
Informan 11 Pasti ada, kayak penyuluhan sama gotong royong pastinya saling
bekerjasama. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui, kerjasama lintas sektor dalam
mendukung pelaksanaan program diare telah berjalan dengan baik yang melibatkan Pendidikan, pemerintah setempat seperti kecamatan, kelurahan juga melibatkan
kepala lingkungan, kader posyandu, tokoh masyarakat dan LSM luar negeri yaitu High Five.
4.4.8 Pernyataan Informan Tentang Keterlibatan Masyarakat dalam