Prosedur Surveilans Surveilans Epidemiologi

2. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 tiga kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut 3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu 4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya. 5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya 6. Angka kematian kasus Case Fatality Rate dalam 1 satu kurun waktu tertentu menunjukkan kematian 50 lima puluh persen atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

2.3.6.1 Prosedur Surveilans

1. Cara Pengumpulan Data Diare Ada tiga cara pengumpulan data diare, yaitu melalui Kemenkes RI, 2011 : a. Laporan Rutin Dilakukan oleh Puskesmas dan Rumah Sakit melalui SP2TP LB, SPRS RL, STP dan rekapitulasi diare. Karena diare termasuk penyakit yang dapat menimbulkan wabah maka perlu dibuat laporan mingguan W2. Untuk Universitas Sumatera Utara dapat membuat laporan rutin perlu pencatatan setiap hari register penderita diare yang datang ke sarana kesehatan, posyandu atau kader agar dapat dideteksi tanda-tanda akan terjadinya KLBwabah sehingga dapat segera dilakukan tindakan penanggulangan secepatnya. Laporan rutin ini dikompilasi oleh petugas RRDiare di Puskesmas kemudian dilaporkan ke Tingkat KabupatenKota melalui laporan bulanan LB dan STP setiap bulan. PetugasPengelola Diare KabupatenKota membuat rekapitulasi dari masing-masing Puskesmas dan secara rutin bulanan dikirim ke tingkat Propinsi dengan menggunakan formulir rekapitulasi diare. Dari tingkat Propinsi direkap berdasarkan kabupatenkota secara rutin bulanan dan dikirim ke Pusat Subdit Diare, ISPL dengan menggunakan formulir rekapitulasi diare. b. Laporan KLBWabah Setiap terjadi KLBwabah harus dilaporkan dalam periode 24 jam W1 dan dilanjutkan dengan laporan khusus yang meliputi : 1 Kronologi terjadinya KLB 2 Cara penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhinya 3 Keadaan epidemiologis penderita 4 Hasil penyelidikan yang telah dilakukan 5 Hasil penanggulangan KLB dan rencana tindak lanjut Universitas Sumatera Utara c. Pengumpulan data melalui studi kasus Pengumpulan data ini dapat dilakukan satu tahun sekali, misalnya pada pertengahan atau akhir tahun. Tujuannya untuk mengetahui “base line data” sebelum atau setelah program dilaksanakan dan hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk perencanaan di tahun yang akan datang. 2. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Data-data yang telah dikumpulkan diolah dan ditampilkan dalam bentuk tabel-tabel atau grafik, kemudian dianalisis dan diinterpretasi. Analisis ini sebaiknya dilakukan berjenjang dari Puskesmas hingga Pusat, sehingga apabila terdapat permasalahan segera dapat diketahui dan diambil tindakan pemecahannya. 3. Penyebarluasan Hasil Interpretasi Hasil analisis dan interpretasi data yang telah dikumpulkan, diumpan balikkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu kepada pimpinan di daerah kecamatan hingga Dinkes Propinsi untuk mendapatkan tanggapan dan dukungan penanganannya.

2.3.7 Promosi Kesehatan