Pernyataan Informan Tentang Kegiatan yang Dilakukan Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui, beberapa informan menyatakan bahwa keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program diare masih rendah, hal tersebut dikarenakan kesadaran masyarakat tentang kesehatan masih rendah, masyarakat tidak peduli dan merasa ikut kegiatan hanya buang waktu saja. Sedangkan informan dari Ibu BayiBalita menyatakan bahwa keterlibatan mereka yaitu cepat dalam melakukan pertolongan pertama saat anak diare.

4.4.9 Pernyataan Informan Tentang Kegiatan yang Dilakukan Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan

Hasil penelitian yang dilakukan tentang kegiatan yang dilakukan dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari tabel 4.13 berikut ini : Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan Tentang Kegiatan yang Dilakukan Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Informan Pernyataan Informan 1 Penyakit diare ini kan berkaitan dengan kebersihan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan itu ada gotong royong yang melibatkan lurah dan kepling setempat. Informan 2 Bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam melakukan kegiatan gotong royong seminggu sekali. Informan 3 Kegiatan yang dilakukan ada kegiatan gotong royong. Informan 4 Ini sekarang ada kegiatan gotong royong masal setiap hari sabtu, yang melibatkan lurah, kader, petugas puskesmas dan masyarakat semua ikut terlibat. Ya alhamdulilahnya kasus diare udah lumayan berkurang lah sekarang. Informan 5 Dalam menjaga kebersihan lingkungan di wilayah Kecamatan Medan Deli, kita melakukan kegiatan gotong royong, setiap hari sabtu kita lakukan gotong royong massal dan setiap hari minggu khusus gotong royong di kelurahan, jadi kegiatan ini rutin dilakukan. Informan 6 Kegiatan gotong royong rutin dilakukan, sekarang kita melakukan gotong royong massal dan gotong royong di kelurahan, kalau di kelurahan kita adakan setiap hari minggu yang melibatkan masyarakat dan kader-kader yah. Informan 7 Ada kegiatan gotong royong, tapi masyarakat disini sama sekali ga aktif ikut gotong royong, yah kader nya lah yang ikut, pernah waktu Universitas Sumatera Utara gotong royong di lingkungan kita datangi dari rumah ke rumah lumayan banyak masyarakat yang mau ikut gotong royong, tapi sekarang ini belum tau lagi lah gimana, kalau di medan kan setiap minggu nya harus gotong royong kan sekarang. Informan 8 Ya melakukan kegiatan gotong royong. Tapi masyarakat disini banyak yang malas ikut gotong royong dek. Kalau di Kelurahan Kota Bangun yah khususnya, kebersihan lingkungan masih kurang lah dek. Di deket pinggiran rel kereta api itu masyarakatnya masih ada yang BAS buang air besar sembarangan. Mereka BAB diparit, dipekarangan rumah, atau numpang dirumah tetangga sebelah. Sampah pun banyak berserakan. Susah lah dek ngaturnya. Karena mereka disana nyewa itu masih tanah PJKA dek, jadi mereka ga terlalu perduli ada jamban atau enggak. Tapi selama ada kerjasama dengan High Five ini udah mulai berkuranglah masyarakat yang buang air besar sembarangan. Kalau air, untuk minum hampir semua masyarakat disini beli air aqua gallon. Air sumur udah ga bisa untuk minum dek. Warnanya kuning ga layak minum lah. Paling kita cuma pake untuk nyuci sama mandi aja. Untuk minum kita ga berani. Informan 9 Gotong royong ada dilakukan setiap gotong royong kita umumkan di musholla. Masyarakatnya disini lumayan juga banyak yang ikut gotong royong. Ada juga yang membantah ga mau ikut gotong royong. Bapak sebagai tokoh masyarakat disini apa yang terbaik buat masyarakat pasti bapak himbau. Kalau masyarakat juga tidak mau atau membantah ya itu hak mereka. Kalau untuk penggunaan jamban, kalau di lingkungan bapak aja yah dek, hampir semua udah pake jamban. Kalau air kita pake aqua gallon. Disamping rumah ini kan ada pabrik sabun. Mungkin udah tercemar lah sama limbah pabrik jadi airnya warnanya kuning, kadang pun kalau dipake mandi terasa di kuku kita ini agak berminyak. Makanya kami kalau minum beli aqua gallon aja dek. Informan 10 Iya ada kegiatan gotong royong, suami rutin ikut gotong royong. Informan 11 Ada kegiatan gotong royong supaya ga ada nyamuk, tiap gotong royong bersihkan parit sama sampah-sampah. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa, kegiatan yang dilakukan dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah melalui kegiatan gotong royong yang dilakukan 2 kali dalam seminggu yaitu gotong royong massal pada hari sabtu dan gotong royong di kelurahan setiap hari minggu. Namun dari hasil wawancara dengan Universitas Sumatera Utara beberapa informan didapatkan bahwa masyarakat sama sekali tidak aktif mengikuti kegiatan gotong royong, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Medan Deli khususnya Kelurahan Kota Bangun juga tergolong rendah. 4.4.10 Pernyataan Informan Tentang Pengawasan dan Evaluasi yang Dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan Terhadap Pelaksanaan Program Diare di Puskesmas Medan Deli Hasil penelitian yang dilakukan tentang pengawasan dan evaluasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan terhadap pelaksanaan program diare di Puskesmas Medan Deli dapat dilihat dari tabel 4.14 berikut ini : Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan Tentang Pengawasan dan Evaluasi yang Dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan Terhadap Pelaksanaan Program Diare di Puskesmas Medan Deli Informan Pernyataan Informan 1 Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan DKK terhadap pelaksanaan program diare ya kita lihat dari laporan mingguan dengan tujuan untuk memonitoringmemantau apakah ada KLB di suatu puskesmas. Kita lihat dari laporan mingguanya, minggu pertama ke minggu kedua tidak boleh lebih dari 3 x lipat. Kita misalkan jika kasus diare minggu pertama di puskesmas A 10, kemudian minggu kedua pada puskesmas yang sama kasus diare nya 40, itu kan udah termasuk KLB, jadi kita langsung turun kita lihat apa penyebabnya, kenapa itu bisa terjadi ? biasanya kita turun bersamaan dengan orang surveilans dan orang kesling, memang untuk kami di dinas ini melakukan rapat pemegang program diare sebulan sekali. Kita tanya apakah ada KLB? dan kita tanya bagaimana dengan obat-obatan? Jadi selalu kita ingatkan oralit dan zinc jangan sempat ada kekurangan di puskesmas kadang-kadang untuk infuse RL kalau memungkinkan disediakan saja di Puskesmas, untuk ketersediaan obat-obatan puskesmas berhubungan dengan gudang farmasi DKK, jadi perlu juga kerjasama pemegang program dengan orang di gudang farmasi untuk ketersediaan obat-obatan diare. Informan 2 Pengawasan dan evaluasi terhadap beberapa kasus dilakukan setiap bulan. Pengiriman laporan kasus diare juga dilakukan ke Dinas Universitas Sumatera Utara Kesehatan rutin setiap minggunya. Informan 3 Pengawasan dan evaluasi tentulah dilakukan oleh DKK Medan ya. Informan 4 Saya rutin kasih laporan diare ke DKK Medan setiap minggunya dan melakukan rapat bulanan pemegang program diare setiap hari selasa minggu kedua. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh dinas kesehatan berdasarkan laporan diare dan disaat rapat pemegang program diare yang dilakukan setiap hari selasa minggu kedua setiap bulannya.

4.4.11 Pernyataan Informan Tentang Hambatan dalam Pelaksanaan Program Diare