84
dengan berikan Kegiatan seperti itu yang penting tepat dengan alokasi waktu pelajaran mulok itu….
Apabila sebuah tema atau topik pembelajaran telah selesai diajarkan, dan waktu masih tersisa banyak
dalam PBM, maka dapat disertai dengan memberi nyanyian-nyanyian yang ada hubungannya dengan tema
pembelajaran mulok bahasa daerah misalnya lagu :
“ARWO BABO = PAGI HARI ” ARWO BABO ARWO BABO
KOMASIKO KOMASIKO KOSANSUNKO KOSANSUN KO
KORAKOFARKOR KOSASYAR KWAR KOSASYAR KWAR
KOBUR BERUM KOBUR BERUM SNAR KOBISER SNAR KOBISER
AYE AWINO
Contoh Tulisan Lagu Berbahasa Biak:
“Pagi Hari”
1. Guru
85
Gambar 4.3:
Guru-guru SD YPK Effata Waupnor
Guru sebagai pelaksana kurikulum memegang peranan penting, kerena tanpa guru tidak akan terjadi
kegiatan Proses Belajar Mengajar PBM. Guru-guru SD YPK Effata Waupnor ada 17 orang, dimana 6 guru
bertanggung jawab atas kelas parallel dari kelas I samapai III. Semua guru
–guru SD YPK Effata Waupnor berpendidikan
sarjana S1
dan D3,
5 orang
berpendidikan Strata-1
pendidikan, 3
orang berpendidikan Strata-1 Pendidikan Agama Kristen, satu
orang guru merupakan sarjana pendidikan bahasa inggris dan 8 orang berpendidikan diploma tiga D3
PGSD dan 1 orang berpendidikan SGO. Dalam wawancara para guru menyatakan bahwa
latar belakang pendidikan yang dimiliki mendukung
86
mereka sebagai guru di SD. Namun masih perlu peningkatan yang lebih baik dalam menerapkan
pembelajaran bernuansa lokal. Seperti dikatakan GK IIIB menyatakan bahwa meskipun pendidikan Diploma
yang dimiliki dari PGSD, merasa terbantu dalam kemampuan melaksanakan Proses Belajar Mengajar
KBM oleh pendidikan yang dimiliki. Namun dalam pembelajaran Mulok masih perlu ada penambahan ilmu
atau pelatihan bagi guru dalam pengembangkan pendidikan di SD khusus pada pembelajaran muatan
lokal tersebut. GA.I yang berpendidikan S-1 pendidikan Agama Kristen terdukung dalam pembuatan kurikulum
pembelajaran sesuai bidang studi, namun dalam mengembangkan sesuai bahasa daerah setempat belum
Efektif dan belaum bisa dalam pengembangan aktifitas- aktifitas. Sedangkan guru dari tingkat SD yaitu kelas
GA.2 merasa bahwa latarbelakang pendidikannya belum mendukung dalam hal mengartikan atau menyebutkan
kata sesuai pendidikan Agama Kristen sebagai salah satu pengembangan karakteristik murid setiap hari dikelas
maupun diluar kelas karena dasar pendidikannya adalah sebagai guru Agama. Dari contoh tersebut bisa
disimpulkan bahwa latar belakang yang dimiliki para guru belum mendukung kompetensi pedagogis mereka
dalam penerapan muatan lokal.
87
Pernyataan guru –guru tersebut didukung oleh
kepala sekolah dalam wawancara yang menyatakan bahwa mereka telah memiliki kompetensi-kompetensi
yang mendukung sebagai pendidik namun masih perlu training-training khusus untuk menambah kompetensi
mereka dalam mengajarkan mulok kepada murid apalagi dikelas kecil yang pola pembelajarannya bersifat
Tematik.
2. Siswa