22
keputusan yang berbeda dengan tingkat efektivitas yang sama; b proses yang sistematis merupakan
suatu proses logis yang melibatkan pengambilan langkah-langkah secara berturut atau sekuensial
dengan merinci proses tersebut menjadi bagian- bagian yang lebih kecil pendekatan atomik;
c proses berdasarkan informasi, pengambilan ke- putusan tanpa informasi berarti menghilangkan
kesempatan belajar secara adaptif; d memper- hitungkan faktor-faktor ketidakpastian, betapa pun
telitinya perkiraan keadaan, dalamnya kajian terha- dap berbagai alternatif, tetap tidak ada jaminan
bebas dari resiko ketidakpastian; e diarahkan pada tindakan nyata sehingga mengambil suatu
tindakan harus dapat ditentukan secara pasti, kapan pemecahan berakhir dan proses pengam-
bilan keputusan dimulai.
Penulis menyimpulkan bahwa proses pengam- bilan keputusan dilakukan melalui pendekatan yang
interdisipliner, proses yang sistematis berdasarkan informasi, memperhitungkan faktor ketidakpastian,
dan diarahkan pada tindakan nyata. Dalam proses mencapai suatu keputusan harus mempertimbangkan
berbagai hal yang terkait dengan persoalan yang sedang dihadapi. Hal yang tidak kalah penting adalah
informasi yang diperoleh juga harus akurat sehingga menghasilkan ketepatan dalam pengambilan keputus-
an.
2.2.3 Aspek-aspek Pengambilan Keputusan
Brinckloe Rubbiana, 2013: 3 menjelaskan ada empat aspek dalam pengambilan keputusan yaitu:
a keputusan otomatis outomatic decisions, kepu-
tusan yang dibuat dengan sangat sederhana, meski sederhana informasi tetap diperlukan; b keputus-
23
an berdasar informasi yang diharapkan Expected information decision, tingkat informasi mulai sedi-
kit kompleks artinya informasi yang ada sudah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan.
Tetapi keputusan belum segera diambil karena informasi tersebut perlu dipelajari; c keputusan
berdasar berbagai pertimbangan factor weighting decisions, informasi-informasi yang telah dikum-
pulkan dianalisis, lalu dipertimbangkan dan diper- hitungkan sebelum keputusan diambil; d kepu-
tusan
berdasar ketidakpastian
ganda Dual
uncertainty decisions, dalam setiap informasi yang ada masih diharapkan terdapat ketidakpastian arti-
nya semakin luas ruang lingkup dan semakin jauh dampak dari suatu keputusan, semakin banyak
informasi yang dibutuhkan semakin tinggi ketidak- pastian itu.
Aspek dalam pengambilan keputusan terdiri dari keputusan otomatis, keputusan berdasar informasi
yang diharapkan, keputusan berdasar berbagai per- timbangan dan keputusan berdasar ketidakpastian
ganda.
2.2.4 Klasifikasi Pengambilan Keputusan
Menurut Rubbiana 2013: 4 klasifikasi pengam- bilan keputusan terbagi menjadi:
a. Keputusan terprogram yaitu tindakan menja- tuhkan pilihan yang berlangsung berulang kali,
dan diambil secara rutin dalam organisasi. Biasanya menyangkut pemecahan masalah-
masalah yang sifatnya teknis serta tidak me- merlukan pengarahan dari tingkat manajemen
yang lebih tinggi. Pengambilan keputusan ter- program akan berlangsung dengan efektif apa-
bila empat kriteria dasar dipenuhi: 1 Tersedia waktu dan dana yang memadai untuk pengum-
pulan dan analisis data; 2 Tersedia data yang bersifat kuantitatif; 3 Kondisi lingkungan yang
24
relatif stabil, yang didalamnya tidak dapat tekanan yang kuat untuk secara cepat melaku-
kan penyesuaian-penyesuaian tertentu terha- dap kondisi yang selalu berubah; 4 Tersedia
tenaga trampil untuk merumuskan permasa- lahan secara tepat, termasuk tuntutan operasi-
onal yang harus dipenuhi
b. Keputusan yang tidak terprogram biasanya di- ambil dalam usaha memecahkan masalah-
masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya, tidak bersifat repetitif berulang-
ulang, tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat dan dampaknya. Sebagai aki-
bat keadaan demikian, para ahli belum mampu menyajikan teknik pemecahan yang sudah ter-
bukti efektif di masa lalu, baik karena sifatnya yang baru itu maupun karena sukar untuk
mendefinisikan hakikatnya secara tepat. Kepu- tusan yang tidak Terprogram tidak menyangkut
hal-hal yang sifatnya operasional, akan tetapi menyangkut kebijaksanaan organisasi dengan
dampak yang strategis bagi eksistensi organi- sasi.
Dari segi struktur keputusan tertinggi adalah yang berhubungan dengan cita-cita, tujuan, menyusul
keputusan strategik, lalu keputusan taktis, dan yang paling bawah adalah keputusan operasional. Keputus-
an tertinggi hanya dibuat satu atau dua kali, makin ke bawah tingkat keputusan makin tinggi frekuensi
pembuatannya.
2.2.5 Kategori Pengambilan Keputusan