Kategori Pengambilan Keputusan Teknik Pengambilan Keputusan

24 relatif stabil, yang didalamnya tidak dapat tekanan yang kuat untuk secara cepat melaku- kan penyesuaian-penyesuaian tertentu terha- dap kondisi yang selalu berubah; 4 Tersedia tenaga trampil untuk merumuskan permasa- lahan secara tepat, termasuk tuntutan operasi- onal yang harus dipenuhi b. Keputusan yang tidak terprogram biasanya di- ambil dalam usaha memecahkan masalah- masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya, tidak bersifat repetitif berulang- ulang, tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat dan dampaknya. Sebagai aki- bat keadaan demikian, para ahli belum mampu menyajikan teknik pemecahan yang sudah ter- bukti efektif di masa lalu, baik karena sifatnya yang baru itu maupun karena sukar untuk mendefinisikan hakikatnya secara tepat. Kepu- tusan yang tidak Terprogram tidak menyangkut hal-hal yang sifatnya operasional, akan tetapi menyangkut kebijaksanaan organisasi dengan dampak yang strategis bagi eksistensi organi- sasi. Dari segi struktur keputusan tertinggi adalah yang berhubungan dengan cita-cita, tujuan, menyusul keputusan strategik, lalu keputusan taktis, dan yang paling bawah adalah keputusan operasional. Keputus- an tertinggi hanya dibuat satu atau dua kali, makin ke bawah tingkat keputusan makin tinggi frekuensi pembuatannya.

2.2.5 Kategori Pengambilan Keputusan

Ditinjau dari sudut perolehan informasi dan cara memproses informasi, menurut Nutt Brigida, 2013: 1, pengambilan keputusan dibagi menjadi empat kategori: 25 a keputusan representasi, pengambilan keputus- an menghadapi informasi yang cukup banyak dan mengetahui dengan tepat bagaimana memanipu- lasikan data tersebut. Keputusan ini banyak menggunakan model-model matematik seperti operation research, cost-benefit analysis dan simu- lasi; b keputusan empiris, suatu keputusan yang sedikit informasi tetapi memiliki cara yang jelas untuk memproses informasi pada saat informasi itu diperoleh; c keputusan informasi, suatu situ- asi yang banyak informasi tetapi meliputi kontro- versi tentang bagaimana memproses informasi tersebut; d keputusan eksplorasi, suatu situasi yang sedikit informasi dan tidak ada kata sepakat tentang cara yang hendak dianut untuk memulai mencari informasi. Pengambilan keputusan dibagi menjadi keputus- an representasi, keputusan empiris, keputusan infor- masi dan keputusan eksplorasi.

2.2.6 Teknik Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan meliputi antara lain hal-hal yang berhubungan dengan pengumpulan fakta. Teknik pengambilan keputusan dalam klasifi- kasi ada dua yaitu teknik tradisional dan teknik modern. Teknik pengambilan keputusan juga sering dibagi dalam teknik pengambilan keputusan mate- matik atau kuantitatif Robbins dalam Brigida, 2013: 2, dan teknik pengambilan keputusan non-matematik atau kualitatif Moody dalam Brigida, 2013: 2. Teknik matematik biasa diberi nama multivariate analysis analisis variabel ganda atau analisis berdimensi ganda. Teknik non-matematik, yang lebih sering digu- 26 nakan untuk keputusan strategik antara lain sumbang saran, consensus, Delphi, fish bowling, interaksi di- daktik, tawar-menawar kolektif. Teknik pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan teknik tradisional, modern, kuantitatif dan kualitatif. Dalam teknik pengambilan keputusan hal terpenting adalah keakuratan pengumpulan data dan fakta serta informasi. Hal tersebut mempengaruhi kualitas dari keputusan yang akan diambil. Pengam- bilan keputusan yang tidak berdasarkan hasil analisis yang tepat dapat menghasilkan keputusan yang tidak tepat pula.

2.3 Pelatihan Manajemen Konflik

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Prasarana Pembelajaran Pendidikan Jasmani Pada Mi Negeri Ambarawa T2 942012081 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Mutu Terpadu (MMT) SD Negeri Peterongan Semarang T2 942012065 Bab II

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Manajemen Konflik Terhadap Teknik Pengambilan Keputusan Pada Guru Smp Negeri 4 Ambarawa Kabupaten Semarang T2 942012077 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Manajemen Konflik Terhadap Teknik Pengambilan Keputusan Pada Guru Smp Negeri 4 Ambarawa Kabupaten Semarang T2 942012077 BAB IV

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Manajemen Konflik Terhadap Teknik Pengambilan Keputusan Pada Guru Smp Negeri 4 Ambarawa Kabupaten Semarang T2 942012077 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Manajemen Konflik Terhadap Teknik Pengambilan Keputusan Pada Guru Smp Negeri 4 Ambarawa Kabupaten Semarang

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Manajemen Konflik Terhadap Teknik Pengambilan Keputusan Pada Guru Smp Negeri 4 Ambarawa Kabupaten Semarang

0 0 39

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Klinis Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SMP Negeri 2 Pringapusabupaten Semarang T2 BAB II

0 0 18

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Guru SMP Negeri 9 Ambon T2 BAB II

0 0 21

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Di SMP Negeri ebonagung Kabupaten Demak T2 BAB II

0 1 24