sekolah memerlukan perlakukan periodik untuk mencegah terjadinya luka dan sakit. Jika Anda memecah-belah sekolah untuk memahami
struktur dan prosesnya, berarti Anda membunuhnya.
2. Struktur Evaluasi Diri
Struktur dan format evaluasi diri sebenarnya sangat beragam bergantung pada kebutuhan masing-masing sekolah. Namun
demikian komponen-komponen pokok berikut harus tercantum dalam setiap evaluasi diri.
a. Analisis lingkungan eksternal yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi sekolah.
Analisis dilakukan terhadap kondisi dan situasi diluar sekolah, baik pada tingkat lokal, nasional, dan international. Aspek-aspek yang
dievaluasi terkait dengan kecenderungan perubahan ideologi, politik, kultur dan budaya, ilmu pengetahuan, sistem pendidikan,
kebutuhan stakeholders dan pasar kerja industri, masyarakat, pemerintah, dan kemungkinan bagi lulusan untuk menciptakan
pasar kerja. b.
Evaluasi kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Aspek-aspek yang dievaluasi meliputi kekuatan danatau kelemahan
lulusan, siswa, kurikulum, proses pembelajaran, kegiatan ekstra kurikuler,
pembangunan karakter, program layanan khusus, dan sebagainya. c.
Evaluasi sumber daya pendidikan. Sumber daya yang dievaluasi meliputi sumberdaya manusia pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana sekolah, sistem informasi, dan keuangan.
51
d. Manajemen dan kepemimpinan sekolah. Aspek-aspek yang
dievaluasi meliputi organisasi dan tata kelola sekolah, kepemimpinan, serta budaya dan iklim sekolah.
3. Pengumpulan Data
Evaluasi diri harus mampu menyajikan a fakta, dan b pandangan-pandangan warga sekolah, dalam kaitannya dengan
bidang-bidang kehidupan sekolah yang sedang ditelaah. Evaluasi diri harus menjamin bahwa proses telaah memberikan hasil penilaian
yang realistis mengenai kebutuhan pengembangan sekolah. Oleh karena itu, proses evaluasi diri harus mencakup pengumpulan,
pengorganisasian, analisis dan interpretasi data. Kita dapat mebedakan data-data itu kedalam dua kategori:
data yang siap terekam di sekolah, seperti catatan kehadiran
siswa, guru dan staf sekolah, hasil-hasil ujian, nilai rapor, dan data-data keuangan;
data yang masih harus dikumpulkan secara khusus dalam rangka
kepentingan Telaah tersebut, misalnya data mengenai pandangan staf sekolah, siswa, orang tua terhadap aspek-aspek tertentu
dalam kehidupan sekolah. Dengan demikian, kita dapat membedakan dua aspek yang
dievaluasi secara umum: penelitian dokumen desk research dan penelitian lapang field research.
a. Penelitian Dokumen Desk Research
Penelitian ini meliputi pelacakan dan pengorganisasian data dan informasi yang telah tersedia di sekolah. Kegiatan ini mencakup
penataan dan penyajian data dalam bentuk-bentuk yang dapat 52
memfasilitasi dilakukannya penilaian terhadap pola-pola yang bermakna. Sebagai misal, penelitian ini dapat mencakup:
tabulasi data yang diambil dari rekaman absensi untuk
menunjukkan pola-pola absensi pada hari Senin dan Sabtu.
tabulasi hasil-hasil ulangan untuk menunjukkan kecenderungan dari tahun ketahun atau antara satu mata pelajaran dengan yang
lain.
membangun populasi siswa dalam kaitannya dengan karakterisktik tertentu, seperti pekerjaan atau tingkat pendidikan orangtua.
Penelitian dokumen akan lebih mudah dilakukan apabila pencatatan yang ada di sekolah terekam dan tersedia dengan
lengkap dan reliabel, dan jika sekolah menggunakan format-format standar untuk merekam semua jenis informasi mengenai kegiatan
yang bersifat rutin. Akan tetapi dalam kenyataannya, karena berbagai alasan ada kalanya rekaman data di sekolah tidak lengkap atau tidak
tertata-tata rapi. Masalah ini harus benar-benar disadari dan mendapat perhatian khusus.
b. Penelitian Lapang Field Research
Penelitian lapang meliputi pengumpulan dan pengorganisasian informasi yang secara khusus diperlukan untuk keperluan evaluasi
diri. Penelitian ini memerlukan pemilihan dan rancangan instrumen yang tepat untuk mengumpulkan data-data yang relevan. Instrumen-
instrumen pengumpulan data yang dapat digunakan oleh sekolah antara lain: kuesioner, daftar cek, pedoman wawancara, format-format
terstandar, dan log.
53
4. Analisis Data
Pada dasarnya data hanya ada 2 katagori, yaitu 1 data profil profile data dan 2 data kinerja performance data. Data profil
adalah data yang diambil saat itu, sedangkan data kinerja adalah data yang diambil dalam kurun waktu tertentu. Dengan perkataan lain, data
kinerja adalah terdiri dari sederetan data profil yang disusun berdasarkan waktu pengambilan data profil tersebut.
Untuk data profil, interpretasi dilakukan dengan membandingkan antara data tersebut dengan indikator kinerja sekolah yang dapat
dianggap standar yang ingin di capai. Kesimpulan dari interpretasi tersebut, umumnya adalah gradasi buruk sampai dengan baik.
Dikatakan baik, apabila data profile sesuai atau melebihi standar yang diacu, demikian juga sebaiknya. Interpretasi adalah sejauhnya jarak
atau gap antara data profil dengan standar. Untuk data kinerja, yang harus dicermati adalah kecenderungan
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Perlu di prediksi kelanjutan kecenderungan tersebut dimasa mendatang. Setelah tahapan ini
selesai dilaksanakan, baru melakukan SWOT Analysis.
Analisis SWOT merupakan metode yang bermanfaat untuk mengumpulkan data mengenai persepsi terhadap situasi sekolah:
kekuatan dan kelemahan internal dan peluang dan ancaman dari faktor-faktor eksternal. SWOT Analysis terkategorisasi dapat
digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber sacara bersama-sama dalam rangka membangun gambaran komposisi yang
koheren mengenai situasi sekolah.
54
5. Strategi Pengembangan