D. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. menguasai kebijakan pendidikan tingkat nasional, propinsi maupun kabupatenkota sebagai landasan dalam perencanaan
pengembangan sekolah; 2. menguasai pengertian dan model-model perencanaan
pengembangan sekolah; 3. menyusun rencana strategis Renstra pengembangan sekolah
berlandaskan kepada keseluruhan kebijakan pendidikan nasional, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan
perencanaan strategis yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana strategis yang baik.
4. menyusun Rencana Operasional Renop pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan rencana strategis
yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan operasional yang memegang teguh
prinsip-prinsip penyusunan rencana operasional yang baik. 5. menyusun penyusunan proposal pengembangan sekolah dan
kerangka acuan kegiatan
E. Pendekatan dan Penilaian Hasil Diklat
Program Diklat ini dirancang bagi guru-guru yang telah berpengalaman dan bercita-cita untuk berkarir menjadi tenaga
kependidikan sebagai kepala sekolah atau pemimpin kependidikan pada satuan pendidikan dasar dan menengah lainnya. Paket
pendidikan dan pelatihan ini menggunakan pendekatan pelatihan berbasis komptensi competency-based training. Pelatihan
4
dilaksanakan dengan memadukan kompetensi-kompetensi yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, kinerja, dan disposisi
profesional. Untuk itu, prinsip belajar tuntas untuk orang dewasa diterapkan dalam pelatihan ini. Pelatihan juga harus dilaksanakan
dengan mengedepankan pendekatan multi metode. Pedoman kegiatan dan lembar-lembar kerja yang dilampirkan dalam bahan ini
akan sangat membantu dalam pengembangan berbagai pengalaman praktis dan pengalaman lapangan peserta peserta pendidikan dan
pelatihan. Selama proses pelatihan berlangsung harus tercipta suasana
hubungan peserta dan fasilitator yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri
handayani. Selain itu, pendekatan kontekstual juga digunakan dalam proses pelatihan. Konteks kepribadian seperti pengalaman dan latar
belakang pendidikan dipertimbangkan selama proses pelatihan. Konteks lingkungan dan sosial seperti karakteristik daerah, sosial
budaya setempat, sekolah asal peserta juga dijadikan dasar dalam penentuan strategi kegiatan pelatihan. Sangat diharapkan bahwa para
fasilitator memiliki pemahaman yang seksama terhadap kedua konteks tersebut.
Penilaian acuan patokan digunakan untuk menilai kinerja peserta pelatihan. Pada setiap mata diklat ditetapkan sejumlah kompetensi
yang harus dikuasai oleh peserta. Kompetensi-kompetensi inilah yang kemudian digunakan sebagai kriteria keberhasilan peserta dalam
mengikuti diklat ini. Pada setiap kompetensi ditetapkan kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai oleh peserta.
5
Beberapa teknik berikut dapat digunakan oleh fasilitator atau pihak yang berkewenangan melaksanakan sertifikasi dapat untuk
mengevaluasi kompetensi peserta pelatihan.
penguasaan materi pelatihan,
partisipasiaktivitas belajar di kelas
penyelesaian tugas-tugas dan studi kasus di kelas,
penyelesaian tugas akhir Renstra Sekolah,
F. Alokasi Waktu