Jenis penelitian Jenis penelitian dan Setting Penelitian

55 adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala- gejala psikis dengan jalan pengaatan dan pencatatan. Sanafiah Faisal 1990 mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi participant observation, observasi yang secara terang-terangan dan tersamar overt observation dan covert observation, dan observasi tak terstruktur. Awal penelitian, peneliti melakukan observasi disekitar lingkungan Angkatan Muda Muhammadiyah AMM Prawirodirjan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode obervasi pasif , karena peneliti hanya megamati saja dan tidak ikut berperan. Untuk melakukan pengamatan ini peneliti sebelumnya telah melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung tentang fenomena yang akan diselidiki. Dalam hal ini peneliti terjun langsung ke Angkatan Muda Muhammadiyah AMM Prawirodirjan, guna mendapatkan data tentang kegiatan dan program-program dari Angkatan Muda Muhammadiyah AMM Prawirodirjan. Peneliti melakukan observasi terkait dengan peran Angkatan Muda Muhammadiyah AMM di masyarakat, hasil yang dicapai serta faktor pendukung dan penghambat yang dialami oleh Angkatan Muda Muhammadiyah AMM ketika melaksanakan kegiatannya tersebut. Peneliti juga mengobservasi kondisi lingkungan yang mendukung atau menghambat setiap kegiatan dari Angkatan Muda Muhammadiyah AMM.

2. Wawancara

Esterberg dalam Sugiyono 2011:231 mendefinisikan wawancara sebagai berikut, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi 56 dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu Sugiyono, 2008:72. Menurut Kartono dalam Imam 2014:160 wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Sementara menurut Kerlinger dalam Imam 2014:162 berpendapat bahwa wawancara adalah situasi peran antarpribadi berhadapan muka face to face, ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian, kepada seseorang yang diwawancarai, atau informan. “Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara semiterstruktur. Wawancara semiterstruktur merupakan wawancara yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide- idenya” Sugiyono, 2013:320 Metode ini dilaksanakan dengan cara mewawancarai pembina dan ketuapengelola Angkatan Muda Muhammadiyah AMM, serta anggota Angkatan Muda Muhammadiyah AMM Prawirodirjan. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang program- program dan kegiatan Angkatan Muda Muhammadiyah AMM yang meliputi input, proses, hasil, dan dampak. Peneliti melakukan wawancara terkait dengan peran dan kontribusi dari Angkatan Muda Muhammadiyah AMM dalam upaya